bonuz gratiz

2.8K 374 256
                                    

Author

Sore itu, di kediaman Luke Hemmings yang aman tentram dan damai.

"Woi, siluman penguin! bukain pintunya!" teriak Calum menggedor-gedor pintu rumah Luke Hemmings paksa.

"Woi! lo tuli apa budek sih! mana empunya rumah buluk ini!" teriak Calum lagi. "Kalo ga di buka, gua dobrak nih!"

Tiba-tiba Luke menampakkan wajahnya setelah membuka pintu rumah. "Eh-eh iya, ampun."

Calum pun langsung menarik lengan Alora memasuki rumah Luke.

"Yang tamu itu, gue apa elo sih?" tanya Luke heran.

"Eh, penguin dekil. Tamu itu raja, pemilik itu pembantunya." jelas Calum langsung duduk di sofa ruang tamu.

Luke mendecak.

"Ada apaan, mantan pacar kesayangan gue dateng kesini?" tanya Luke to the point.

"Harusnya gue yang tanya sama lo, maksud lo apa ngancurin hubungan gue sama Alora!" bentak Calum di depan wajah Luke.

Luke mendesis takut. "Ya, gitu. Apa, gitu deh pokoknya!"

"Jawab gak!" teriak Calum lagi.

"Rahasia, kata Vivi ga boleh cepu." ucap Luke pelan.

Calum memberi kode mata pada Alora untuk mengeluarkan sebuah benda sebagai sogokan agar Luke menjawab pertanyaannya.

Alora mengangguk cepat lalu membuka tasnya dan mencari benda tersebut. Luke mengangkat alisnya bingung dan membulatkan matanya saat melihat sebuah boneka penguin lucu di tangan Alora.

Luke berdeham. "Itu... bonekanya..... boleh buat gue gak? hehe." ucap Luke yang membuat Calum tersenyum licik.

"Kasih tau dulu rahasianya baru boneka penguin yang gue beli langsung dari antartika buat elo, inget Luke ini gratis." jelas Calum membuat Luke menggigit bibir bawahya.

"Ah, kalo lo gamau jawab sih gapapa." jeda Calum lalu mengelus kepala boneka itu. "Al, ambilin satu lagi."

Alora lagi-lagi mengobrak-abrik tasnya dan memberikan Calum sebuah pisau yang baru diasah olehnya pagi tadi.

Calum mengarahkan pisau itu ke leher boneka penguin.

"Kasih tau, kalo engga, lo bakalan ngeliat penguin ini digorok sama gue." ucap Calum mengintimidasi Luke.

Luke menimbang-nimbang pikirannya, apakah ia harus mengatakan yang sejujurnya dan mendapatkan boneka itu, atau ia diam dan melihat boneka itu mati digorok Calum.

"Oh, gamau jawab? oke." Calum pun mendekatkan pisaunya kearah leher boneka itu.

Mendekat.

Mendekaat.

Mendekaaat.

Mendekaaaat sekali.

"AAAAAAAAAAAAAAAA!!" teriak Luke tiba-tiba.

"Oke, gue bakal bocorin rahasianya." tegas Luke cemberut. "Siniin dulu penguinnya."

Calum memutar bola matanya. "Nih." Calum menyodorkan boneka itu ke Luke lalu Luke menerimanya dengan antusias.

"Aw, soooooo fluffy!" ucap Luke girang sambil memeluk boneka itu.

"Jadi apa rahasianya?" tanya Alora yang membuat Luke memberhentikan aktifitasnya; memeluk dan mengelus boneka.

"Sebenernya, bukan gue yang selama ini ngejar-ngejar Alora," jelas Luke yang membuat Calum dan Alora melotot.

"Terus?!"

Sejarah • cth | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang