Philophobia Part 25: Meet the Pass!

2.4K 202 63
                                    

PART 25


Jungkook tengah bersandar manja pada dada bidang sang Kekasih –Jimin- yang tengah bersandar pada kepala ranjangnya. Sejak kemarin Jin sudah memperbolehkannya pulang kala dirasa kondisi kejiwaan Jungkook sudah stabil.

Lelaki manis bergigi kelinci itu memainkan jemari Jimin, sementara sang empu tampak tak keberatan sama sekali, bahkan sesekali tersenyum lembut untuknya seraya mengecup lembut setiap inci bahu dan leher sang Kekasih. Membaui tubuh Jungkook yang memiliki aroma menenangkan baginya.

Kulit tubuh keduanya saling menempel, pasalnya saat ini keduanya tak mengenakan sehelai lembar pakaian pun di tubuh masing-masing. Mereka baru saja menyelesaikan sesi bercinta mereka lima belas menit yang lalu.

"Jim." Panggil Jungkook.

"Heum?" Jimin memainkan surai sang Kekasih.

Jungkook menoleh, agak mendongak untuk bertemu dengan sepasang netra sepekat malam milik sang Kekasih.

"A-Apakah setelah ini aku akan hamil seperti Taetae hyung?" tanya Jungkook lengkap dengan rona merah muda di pipinya. Ia tak bisa mencegah kepakan sayap kupu-kupu di perutnya kala membayangkan di dalam dirinya akan hidup satu makhluk mungil miliknya dan Jimin.

Jimin tersenyum lembut, menyempatkan diri mengecup kecil bibir curvy Jungkook sebelum menjawab pertanyaan sang Kekasih.

"Bisa jadi, Sayang. Dan, semoga kau cepat hamil."

"Lalu.. jika aku hamil, kau ingin anak laki-laki atau perempuan, Jim?"

Jimin tertawa kecil, kemudian mencubit mesra hidung bangir sang Kekasih. "Apapun, anak laki-laki ataupun perempuan sama saja, Sayang."

Jungkook hanya bisa mengangguk-angguk kecil, sebelum tatapannya terlihat ragu. Memainkan jemarinya bak anak kecil, membuat Jimin menyadari bahwa ada sesuatu yang mengganggu pikiran sang Kekasih.

"Ada apa, eum?" dengan lembut Jimin mengusap kepala sang Kekasih.

Jungkook melepas gigitan kecil di bibir bawahnya, kemudian bertanya ragu. "I-Itu, Jim.. a-apakah.. k-kau, kau tidak akan meninggalkanku dan anak kita, 'kan?"

Jimin menghela nafas, ia menyadari betul ketakutan sang Kekasih. Dan dengan itu ia semakin mengeratkan pelukannya di perut Jungkook, meraih dagu sang Kekasih lembut, membuat kedua pasang netra mereka bersiborok.

"Hei, Baby. Dengarkan aku, mungkin di masa lalu kau mengalami hal yang sulit, melewati itu semua sendirian. Tetapi, sekarang ada aku disini, dan aku akan pastikan kau takkan mengalami hal sulit apapun lagi di masa depan. Aku takkan pernah membiarkanmu dan anak kita sendirian apapun yang terjadi, dan aku akan melindungi kalian dengan nyawaku sendiri. Aku janji." Tutur Jimin lembut, membawa keyakinan dan kedamaian ke dalam palung jiwa dan relung hati Jungkook yang sudah tertegun.

"Janji?" Jungkook menyodorkan jari kelingkingnya, dan langsung disambut oleh kaitan jari kelingking Jimin.

"Janji." Ucap Jimin mantap.

Dan dengan itu, Jimin menarik dagu Jungkook untuk semakin mendekat padanya, kemudian meraup bibir mungil itu dengan penuh cinta dan kelembutan, membuat sang empu tak mampu berbuat banyak selain memejamkan mata, sesekali mencoba membalas lumatan Kekasihnya itu.

Philophobia (JiKook / MinKook)Where stories live. Discover now