Philophobia Part 9 : Jimin's Secrets

3K 232 61
                                    

PART 9



Lelaki manis itu tengah melangkahkan kakinya pada jalan setapak yang tersusun oleh bebatuan ceper, menikmati pemandangan penuh bunga warna-warni di tiap sisi kanan dan kirinya, yang tak lain adalah sebuah taman.

Senyumannya mengembang semakin lebar kala melihat sosok bersurai legam yang tengah membelakanginya –berbincang hangat dengan sosok berbahu lebar yang menatapnya dengan satu alis terangkat kala ia sudah meletakkan jari telunjuknya di depan bibir, mengisyaratkan pada sosok itu untuk merahasiakan keberadaannya. Hingga.,

"DOORR!!" serunya riang seraya menepuk pelan kedua bahu itu, membuatnya tersentak, sebelum sang empu berbalik menatapnya kaget.

"Jungie!" pelukan erat pun ia dapatkan setelahnya. "uh, aku merindukanmu, Anak nakal."

Jeon Jungkook –lelaki manis itu tampak masih tersenyum, kali ini tidak selebar tadi, namun terkesan penuh damai.

"aku juga sangat merindukanmu, Taetae hyung."

Sementara itu, sosok tampan berbahu lebar itu nampak tersenyum simpul melihat keakraban keduanya, ada rasa damai yang terselip di dasar palung jiwanya kala melihat dua lelaki manis itu saling membisikkan kata rindu.

"aigoo, Hyung.. kau membuat bajuku basah." Gurau Jungkook, membuat Taehyung –lelaki manis bersurai mahoni itu- menepuk punggung mungil sang Adik pelan.

"ish, you ruined the moment, Pabbo!" sungut Taehyung seraya melepaskan pelukan mereka.

Taehyung mendengus kecil kala melihat cengiran lucu khas seorang Jeon Jungkook, kemudian membawa tangannya untuk mengusak gemas surai hazel yang dirindukannya.

"aku senang melihatmu banyak tertawa seperti ini, Jungie." tutur Taehyung, membuat Jungkook menampilkan senyum simpulnya.

"kau juga banyak tertawa, Hyung. Ah, bagaimana kabar keponakanku, Hyung?" Jungkook mengusap lembut abdomen Taehyung yang membesar dari yang terakhir kali ia lihat.

Taehyung tertawa kecil sebelum ikut mengusap perut besarnya, kemudian menjawab. "jagoan kecil di dalam sini baik-baik saja, Jungie. Dia tampak sehat, dan –err.. bersemangat. Ia baru saja menendangku, sepertinya antusias dengan kehadiran Pamannya yang akhir-akhir ini sibuk berkencan dengan seorang top actor."

Jungkook mencebik kecil, kemudian berkata. "keponakanku laki-laki, Hyung? Itu sudah fix atau hanya angan-anganmu saja?" mengalihkan pembicaraan.

Taehyung mendengus kecil, "kali ini sudah pasti, Pabbo. Usia kandunganku sudah memasuki bulan ke-enam, dan Dokter sudah dapat melihat kelaminnya melalui USG."

"bagaimana Jimin-ssi?" goda Taehyung, membuat Jungkook mencebik sebal.

"yang berada di hadapanmu saat ini aku, Hyung. Mengapa kau malah menanyakannya, sih?"

Taehyung mencubit pelan pipi Jungkook, "justru karena kau ada disini, maka dari itu aku tidak menanyakan kabarmu, sebab aku dapat melihat bahwa kau baik-baik saja, dan –err.. kasmaran."

"siapa yang kasmaran, eoh!?" kilah Jungkook, yang langsung dihadiahi sebuah cubitan gemas lagi, kali ini di hidung bangir Jungkook.

Philophobia (JiKook / MinKook)Where stories live. Discover now