Philophobia Part 12 : Beware of The Jealous Min Yoongi

2.6K 236 96
                                    

PART 12



Kim Namjoon mengumpat (lagi), mungkin jika dikalkulasikan jumlah umpatan Namjoon setara dengan jumlah bintang-bintang yang bertaburan di langit malam ini. Wajahnya terlihat kusut, surainya sudah tak serapih di pagi hari, seakan ia baru saja berjibaku dengan ranjangnya –tidur-, dan dasinya sudah tak berbentuk dengan ikatan yang longgar dan posisi yang jauh dari kata rapih.

Sementara matanya yang kini dihiasi kantung mata masih mematuti lembar demi lembar kertas di hadapannya, melirik angka-angka dengan nominal beragam yang tercetak disana, dan akhirnya kembali mengerang bak serigala kelaparan.

"aarrgghh! Mengapa bisa berantakan seperti ini!?" erangnya lagi, begitu kesal dengan kinerja para bawahannya yang tak becus menyusun angka dalam jurnal ekonomi bulanan Perusahaan.

Namjoon mengusap wajahnya kasar, kemudian memilih untuk beristirahat sejenak, menyandarkan kepalanya pada punggung kursi kebesarannya, memijat pelipis hingga tengkuknya dengan telaten guna mengusir tegang pada otot-ototnya. Oh, bahkan sekarang kepalanya serasa ingin meledak saja.

Hening tak berlangsung lama kala ponsel di mejanya mulai berkedip intens diiringi pekikan nyaring nada ringtone di setiap detiknya.

Mengumpat lagi pada siapapun yang mengganggu istirahat singkatnya sebelum kembali berperang dengan jurnal besar keuangan itu, dan dengan setengah hati menegakkan tubuhnya untuk meraih ponselnya yang terletak di ujung meja, nyaris terjun bebas jika Namjoon tak segera mengambil benda tipis itu.

Penatnya seketika musnah begitu melihat nama yang tertera di layar benda canggih itu.Kookie Kookie.

Tanpa membuang waktu lagi, Namjoon segera melarikan jemarinya untuk menggeser panah hijau hingga menyentuh sisi layar di seberangnya.

"yoboseo, Kookie." Sapanya pada sang penelepon. Begitu ramah, berbeda –ekhem, sangat berbeda tiga-ratus-enam-puluh derajat dengan umpatannya sebelumnya.

"Hyung, maaf mengganggumu. Apa.. kau sedang sibuk?" tanya suara lembut di seberang sana, membuat ruang dada Namjoon menghangat.

"ah, tidak. Aku tidak sedang sibuk. Ada apa, Kookie-ah?" sungguh sebuah dusta yang indah bagi Namjoon.

"ah, syukurlah. Bisakah kau membantuku? Ma-maksudku, datang ke rumah kami."

Namjoon mengerutkan keningnya heran. Ada apa dengan Jungkook yang tiba-tiba memintanya datang ke rumahnya dan Taehyung –rumah sewa mereka- malam-malam begini? Apa.. terjadi sesuatu pada lelaki manis itu?

"memangnya ada apa, Kookie-ah?" tanya Namjoon penasaran.

"eum.." suara di seberang sana terdengar ragu, namun tak lama kemudian melanjutkan ucapannya. "a-aku.. kakiku tadi terkilir, dan kebetulan persedian cream pereda nyeri di rumah sedang habis. Bisakah kau.. membelikan itu untukku? Aku akan mengganti uangmu di rumah."

Deg.

Jungkook terkilir!? Bagaimana bisa!?

Oh, tidak, Kim Namjoon. Dari pada kau sibuk memikirkan penyebab kaki si Manis terkilir, lebih baik kau segera menemuinya, dan mengecek sendiri keadaan Jungkook.

"baiklah, Kookie. Tunggu aku. Paling lama setengah jam aku sudah sampai di rumahmu."

"ne, Hyung. Gomapta, Hyung. Hati-hati di jalan, Hyung."

Philophobia (JiKook / MinKook)Where stories live. Discover now