S.G 12

138 17 0
                                    

Diandra memasuki pekarangan rumah yang sudah dihias se-apik mungkin dalam rangka pesta barbaque-an.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh yang artinya dia terlambat setengah jam dari jam temu awal.

Diandra mengetuk pintu rumah dan keluarlah si pemilik rumah.

"Hai Dra, akhirnya lo datang. Vanya udah di dalam bantuin nyokap gue nyiapin makanan. Yuk masuk," ajak Daren menarik tangan Diandra.

Diandra berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Daren membuat suasana keduanya menjadi canggung.

"Eh sorry," ucap Daren melepas tangan Diandra dan beralih menutup pintu kemudian berjalan di depan Diandra.

Diandra mengikuti langkah Daren yang membawanya ke dapur dan disana sudah ada Vanya yang membantu ibunya Daren memotong buah dan sayur untuk dijadikan salad.

"Hai Dra... bentar ya gue siapin ini dulu," Ucap Vanya yang sibuk dengan buahnya.

"Hai sayang.. saya Irene ibunya Daren. Nama kamu siapa?" Sapa wanita paruh baya itu dengan ramah.

"Diandra," jawab Diandra sekenanya.

"Dia bukannya gak sopan tan, cuman emang sikapnya kaya gitu. Mukanya juga ga punya ekspresi." Bisik Vanya ke telinga Irene membuat Irene menganggukkan kepalanya mengerti.

"Vanya kamu udah siap gih temenin Diandra atau langsung aja ke taman belakang ya, acaranya udah mau dimulai." Seru Irene seraya membersihkan dapurnya.

"Daren bawa mereka ke taman belakang, sekalian kamu bantuin ayah kamu,"

"Oke," balas Daren.

Setibanya mereka ditaman, Diandra dan Vanya menduduki kursi yang tersedia. Sedangkan Daren membantu ayahnya yang sedang menyiapkan panggangan.

Acara ini tidak terlau ramai tapi juga tidak sepi. Beberapa teman lama orang tua Daren hadir dan juga ada teman kantoran ayahnya.

Satu persatu orang datang memasuki pekarangan belakang rumah keluarga Daren yang luas.

Dan disitu juga terlihat Irene yang sedang menata makanan di sebuah meja panjang yang sudah ada beberapa hidangan pelengkap di atasnya.

Di taman itu juga terdapat sebuah panggung kecil dan ada beberapa alat musik di sana seperti gitar dan kazone yang digunakan untuk acara hiburan.

"Hai kakak cantik..." seru suara anak kecil yang tiba saja menghampiri Vanya dan Diandra.

"Hai maniiis.." Vanya mencubit kedua pipi gadis yang berusia sekitar 5 tahun tersebut.

"Nama kamu siapa?" Tanya Vanya ramah.

"Daisy kak." Ucap Daisy seraya mengangkat-angkat kedua tangannya kode minta digendong.

"Ooh kamu mau kakak pangku?"

"Astagaa Daisy abang cariin ternyata kamu disini," Daren datang dan mengambil alih menggendong Daisy dari pangkuan Vanya.

"Dicariin bunda, ada Kiara datang."

"Kiara? Serius bang? Daisy mau sama Kiara.." pinta Daisy dalam gendongan Daren.

Strange GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang