Casey & Aileen

(2) Casey POV

"Mom, sudah kubilang. Aku nggak mau nikah sama pilihan Momy dan Popy," ucapku dengan napas yang naik turun.

Lepas dari insiden kaburku ikut dengan kak Kent. Momy tidak habis-habisnya menceramahiku. Ih, sebenarnya yang mau nikah aku atau momy sih?

"Casey, minimal kamu kenal dulu sama calon suami kamu?"

Ini momy kenapa sih nafsu banget mau menikahi aku? Lulus saja belum. Sudah disuruh menikah. Nanti apa kabar kebebasanku? Yang ada malah aku menjadi ITR lagi alias Istri Tahanan Rumahan.

"Case, kamu temui Aileen dulu lah. Sekali saja. Momy yakin kamu pasti menyukainya. Dia itu tampan!" momy memohon padaku.

Tidak... Tidak... Tidak... Tidak beres ini. Aku harus mencegah ini secepatnya. Runyam hidup aku kalau sampai menikah. Apalagi menikahnya dengan dedengkot tua usianya dua puluh delapan tahun. Sudah ada ubannya belum, ya? Tapi 'kan yang jelas dia sudah tuir. Yah, membayangkannya saja sudah mengenaskan apalagi melihat orangnya pasti tambah lebih mengenaskan.

Tidak boleh. Ini tidak boleh terjadi. Aku harus membatalkan pernikahan ini.

"Momy, sudah aku bilang. Aku nggak peduli. Mau namanya iron kek atau alien kek. Aku nggak peduli. Aku nggak mau!" jawabku tetap pada pendirianku.

Tapi momy masih saja tetap pada pendiriannya untuk mempertemukanku dengan si alien itu.

"Momy nggak mau tahu sayang. Besok kamu temui Aileen di Kafe Jasmine jam enam petang."

"Tapi, mom-"

"Nggak ada tapi-tapian. Kamu tinggal pilih credit card kamu Momy blokir atau kamu temui Aileen?"

"Ih, Momy nggak bisa gitu dong masa credit card aku yang jadi tumbalnya. Aku aduin sama Popy nih."

"Adukan saja. Popy juga sudah mengijinkan Momy kok. Kalau kamu sampai nggak mau ketemu sama calon suami kamu. Credit card kamu jadi taruhannya. Ingat itu!"

"Uh, Popy sama Momy tega."

Betapa sadisnya si momy. Mainannya credit card yang diblokir. Mana bisa aku hidup tanpa uang. Jadi, gembel iya aku nantinya. Untuk sekarang aku harus mengalah terlebih dahulu. Demi kelangsungan hidupku. Sabar Casey sekarang kamu kalah nanti kamu yang menang.

Aku mendengus dengan raut wajah kesal. "Oke, aku besok datang. Tapi aku nggak janji bakal datang on time atau nggak. Soalnya aku ada latihan Taekwondo, Mom."

Momy langsung tersenyum lebar mendengar jawabanku. "Nah, gitu dong Case jadi anak yang nurut. Momy yakin, pilihan Momy nggak akan salah, kok. Kamu pasti suka. Anak tante Maudy ganteng, kok."