"Tidak Darel! Ayah tahu tindakanmu itu tidak dapat ayah percaya! Kamu tidak akan segera membunuh gadis itu dan bayinya! Ayah harus melakukannya sendiri, jadi kamu diamlah!" Darel semakin kesal mendengar keputusan ayahnya. Sekarang apa yang harus Darel lakukan? Mungkin jika dulu Darel gagal dalam melindungi Cirra, sekarang Darel tidak akan mengulangi kegagalan itu. Dengan cara apapun Darel harus melindungi Cirra dan bayinya, tidak peduli jika ia harus mati.

"Ayah! Kenapa ayah harus melakukan tindakan yang Darel benci ayah?! Ayah egois! Dulu ayah menikahi manusia kan? Dan manusia itu...Ibu kandung Darel sendiri ayah! Dan Darel adalah anak pencampuran ayah dengan ibu! Kenapa ayah bisa melakukan itu? Kenapa Darel tidak bisa?! Kenapa ayah membiarkan Darel hidup? Kenapa ayah memperjuangkan ibu untuk tetap hidup? Dan...ibu itu udah jahat ayah! Ibu udah nyakitin perasaan ibu kandung kak Varel! Sampai ibu kandung kak Varel dan kak Varel memiliki dendam pada kaum kita ayah! Dan Darel jadi korbannya! Harusnya ayah tahu kalau ibu itu PEREMPUAN MANUSIA YANG TIDAK TAHU DIRI!"

plak!

Sebuah tamparan keras mendarat pada pipi Darel membuat sudut bibir Darel berdarah. Ayah Darel tidak terima dengan ucapan Darel itu. El terdiam melihat anaknya yang baru saja ditampar oleh tangannya sendiri. Darel mengepalkan tangannya erat menahan semua kesalnya. Ini hal pertama yang El lakukan terhadap Darel, ini hal pertama untuk Darel merasakan tamparan dari seorang ayah. El menghela napas berat.

"Darel maafkan ayah, hanya saja ayah ingin memperjelas semuanya. Ibumu, ibumu tidak seperti yang dikatakan Melia dan Varel. Ibumu adalah sosok wanita manusia yang berhati suci, jangan terpengaruh oleh Melia, karena Mel--"

"Stop! Ayah tidak perlu mengarang cerita disaat seperti ini! Bagaimanapun Darel sudah tidak mempercayai ayah!" Darel menepis tangan ayahnya ketika kedua tangan ayahnya akan menyentuh kedua pundak Darel. Lagi lagi Darel selalu tidak percaya dengan semua penjelasan ayahnya. Ayahnya sudah berusaha dari dulu menjelaskan semuanya, tapi, Darel tetap tidak mau percaya.

"Dengarkan ayah kali ini Darel! Ibumu tidak salah apapun disini! Ayah yang salah! Jangan pernah membenci ibumu sendiri, rel, jika dia melihatnya, dia akan merasa sedih. Sekarang ayah ingin tanya, kenapa kamu mencintai gadis manusia itu?" Darel enggan menjawab, menurutnya ini tidak penting.

"Mungkin kamu berpikir, kenapa kamu bisa mencintai manusia itu? Kamu sendiri juga tidak tahu kan? Karena untuk mencintai seseorang itu tidak butuh yang namanya alasan. Itulah yang dulu ayah rasakan saat pertama kali melihat ibumu, ibumu adalah wanita yang sangat menarik, dia mampu menghidupkan dan menerangi kembali sisi gelap ayah yang dulu ayah sempat putus asa karena perceraian ayah dengan Melia. Sampai saatnya ayah melakukan tindakan yang seharusnya tidak untuk dilakukan. Ayah menikahinya dan ayah menyentuhnya. Tanpa sadar Ayah sudah membunuhnya dan merenggut kebahagiaannya. Saat itu usia ibumu masih cukup muda, dia berusia 23 tahun berbeda dengan ayah yang sudah hidup lama. Seharusnya di usia seperti itu ibumu masih bisa untuk bermain dengan teman-teman seumurannya dan bergaul, tetapi...gara-gara dia menikahi ayah, diusia segitu, ibumu menghabiskan hidupnya untuk selalu berlari dan berlari, berlari ke tempat satu dan terus berlari ke tempat yang lain. Untuk bersembunyi dari kejaran kaum rephaim. Demi menyelamatkan bayinya, yaitu kamu. Sampai saatnya ayah sudah putus asa dan memohon kepada ibumu untuk menjadikannya sebagai kaum kita. Tapi, dengan tersenyum ia menolak, menurutnya "jangan ubah apa yang tuhan sudah tentukan. Jika aku manusia maka aku harus selalu hidup sebagai manusia. Sampai mati aku harus tetap menjadi manusia, karena aku lahir sebagai manusia dan dari manusia. Aku tidak menyesal jika nantinya aku harus mati, ingatlah itu El" saat itu ayah berpikir untuk memenuhi perkataannya. Dengan kekuatan ayah, ayah berusaha melindunginya dan kamu, Sampai saatnya dia melahirkanmu, dan dia mengalami pendarahan yang hebat. Saat itu didalam pikiran ayah hanya ada, ayah harus bisa menyelamatkannya. Tapi, saat ayah ingin menyelamatkannya, Melia tiba-tiba saja datang, lalu ia menusuk ibumu dengan kekuatannya sendiri tepat pada jantungnya. Disaat itu juga sebelum ibumu meninggal ibumu memelukmu dalam pelukannya dan "tolong, beri nama dia Darel" dia menciummu penuh kelembutan dan kasih sayang sampai akhirnya ia menutup matanya selama-lamanya. Disaat itu juga ayah tidak dapat melakukan apapun. Saat itulah ayah sadar, sebesar apapun kita memiliki kekuatan semuanya itu, akhirnya tidak berguna."

After marriage [ SELESAI ]Where stories live. Discover now