6

6K 969 50
                                    

Chapter ini dipersembahkan untuk AJ, beta reader tersetiaku.
















June : lapangan

June : skrng

"Jen gue pergi dulu." Rosé langsung ngacir keluar kelas sambil nyamber hpnya. Terngiang-ngiang kata-kata Jennie soal geng senggol bacok.

Jennie cuma melambaikan tangan. Bingung sama sahabatnya yang satu itu.

Buru-buru dia lari. Iya, lari aja nggak tau mau kemana. Dia baru inget tadi June nggak ngomong dia suruh ke lapangan mana. Basket? Futsal? Sepak bola? Voli?

Cepat-cepat Rosé buka line. Niatnya mau balesin June. Tapi nggak ada wifi, mana kuota abis. Mampus Ros, mampus. Yakali Rosé ke semua lapangan yang ada di sekolah seluas ini. Tapi yaudah sih. Daripada nanti dia tinggal nama.

Pertama, Rosé ke lapangan terdekat yaitu lapangan voli. Disana dia ketemu Mingyu, anak paskib, temennya waktu SMP. Anak paskib sering latihan disana.

"Woy Ros!" sapa Mingyu.

"Eh Mingyu, kok masih ada latihan kan udah pengibaran," balas Rosé sambil senyum kalem as always.

"Bentar lagi ada lomba," jawab Mingyu sambil kipas-kipas pake topinya. Rosé cuma ngangguk-angguk.

"Doain menang ya, hahaha." Mingyu ketawa ganteng sampe bikin author meleleh. Gigi-giginya itu lho gaes, bikin dia manis banget. Plis fokus.

"Pasti Ming. Yang penting traktir kalo menang."

"Gampang lah ntar."

"Sip gue tunggu nih."

Lalu mereka pun ketawa garing seadanya.

"Oh iya Ros, tadi kenapa lari-lari gitu?"

"Hah?" Rosé masih loading. Mari kita tunggu.

Satu

dua

tiga.

"Astaga gue harus pergi sekarang," seru Rosé sambil nepuk jidat terus langsung ninggalin Mingyu.

Ini nih penyakitnya Rosé. Suka lemot, gampang teralihkan sama sesuatu. Jadi sekarang dia lanjutin lari ke lapangan sepak bola.

Rosé lari sampe nggak perhatiin sekitar. Yang penting cepet sampe aja. Tapi tiba-tiba,

SEET

Ada yang narik lengannya. Lalu semua yang ada di sekitar Rosé dan June kayak berhenti. Tiba-tiba jadi slowmotion ala-ala film gitu. Apaan dah. Terus mereka tatap-tatapan. Iya, June dengan tatapan galak dan Rosé yang kaget.

"Kemana aja lo? Lama bener." June udah pasang tampang masam.

"A-anu kak tadi--"

"Gue nggak mau tau. Lain kali kalo kayak gini lagi, tau rasa lo."

"Maaf kak."

"Udah, sekarang lo boleh pergi." June ngibasin tangannya, mengisyaratkan biar Rosé pergi.

"Hah?" Sumpah Rosé nggak ngerti. Dia jauh-jauh kesini cuma buat disuruh balik. Wtf Junedi.

Big Boss; june roséWhere stories live. Discover now