chapter 5

2.7K 252 3
                                    

Deburan ombak di pagi itu terdengar cukup keras, burung-burung berkicau dan bertengger di ranting-ranting pohon yang menyisahkan embun bekas hujan semalam.

Gadis itu masih berbalut selimut, sengaja tak menyetel alarm ponselnya. "Jisoo-ya." Nenek mebangunkan cucunya dengan lembut.

Jisoo menggeliat malas, matanya masih enggan membuka. Selagi nenek menyibak gorden krem itu membuat cahaya memasuki ruangan itu, pemandangan laut juga terlihat dari sana. Dan itu sangat indah.

"Cucuku ayo bangun, hari ini hari pertama kau sekolah. Jangan sampai terlambat ayo cepat bangun."

Jisoo menutup bagian kepalanya dengan bantalnya. Ternyata neneknya jauh lebih cerewet ketimbang eommanya. "5 menit lagi nek.." ucap Jisoo dengan suara khas orang tidur.

"Haiish, tidak ada 5 menit atau bahkan 1 menit. Bagi anak muda sekarang 5 menit bisa saja sama dengan 1 jam. Jadi ayo cepat bangun, Taehyung sudah menunggumu."

Deg !

Jisoo segera membuang bantal dari wajahnya dan bangun mendadak. "Nenek bilang apa ? Siapa tadi ? Apa aku salah dengar ? Tae siapa ? Taehyung ?" Serang Jisoo dengan rambut acak-acakannya.

"Iya Taehyung. Siapa lagi memangnya ?"

"Nenek bilang tadi Taehyung menungguku ?"

"Aissh bocah ini. Sudah sana cepat mandi, nenek sudah siapkan sarapan untukmu."

"Kenapa dia menungguku nek ? Kenapa harus Taehyung ? Apa maksudnya ?"

"Hei, dia itu satu sekolah denganmu. Dia juga seumuran denganmu, jadi kemarin nenek menyuruhnya untuk berangkat bersamamu agar kau tidak tersesat. Memangnya kau tahu dimana sekolahmu ?"

"Tentu saja tidak. Ta-tapi--"

"Sudah sudah ayo cepat mandi." Kata nenek sambil berlalu dari sana.

Jisoo melongo di atas kasurnya, "Woah, apa-apaan ini ? Orang sinting itu ? Ck ! Jinjja !"

~
15 menit kemudian Jisoo turun ke bawah untuk sarapan. Ia terlihat cantik dengan seragam barunya. Almamater hitam dengan lambang sekolahnya. Ia juga mengikat rambutnya yang masih berwarna merah itu.

"Nenek, aku-" Jisoo melongo dan terdiam mendadak di tempatnya. Ia membulatkan matanya melihat sesosok yang lebih menyeramkan dari hantu itu.

Taehyung. Duduk di ruang tamu sambil memasang senyum lebarnya dan mengatakan 'selamat lagi' pada Jisoo.

"Kau cocok dengan seragamnya." Pujinya sambil cengengesan.

"Yak ! Nenek ? Nenek?" Jisoo tidak mempedulikan pria sinting itu. Ia lalu pergi ke belakang mencari neneknya.

"Kenapa hm ? Apa kau sudah menghabiskan sarapanmu ?"

"Ah nenek, aku tidak mau berangkat dengan si Taehyung itu."

"Kenapa ? Apa ada sesuatu ?"

"Tentu saja nek, dia itu sinting." Kata Jisoo setengah berbisik.

"Aissh, kau ini bicara apasih ? Dasar anak muda jaman sekarang." Nenek justru menanggapinya dengan santai.

"Nenek aku serius. Nek-"

"Ini sudah pukul setengah 7. Kau belum menghabiskan sarapanmu ?"

"Aku masih kenyang." Kata Jisoo setengah ngambek.

Nenek lalu menemui Taehyung. "Taehyung. Kau sudah sarapan ?"

"Sudah nek." Jawabnya sambil tersenyum.

Jisoo yang memperhatikannya merasa kesal. Pria ini berhasil merebut hati neneknya dan Jisoo merasa neneknya lebih mendengarkan Taehyung daripada dirinya.

Gangster Make My Day ✔Where stories live. Discover now