LIMA

2.5K 277 2
                                    

"Bayarin dong."

Dearly menatap Alessia dengan tatapan yang seakan diberikan pada makhluk jadi-jadian yang baru saja menghabiskan lima porsi ayam geprek level dua puluh hanya dengan segelas teh es.

Mungkin perempuan itu memang makhluk jadi-jadian karena sekarang dia menyuruhnya untuk membayar.

"Lo yang makan kok gue yang bayar?"

Dearly bertanya dengan kepalanya yang sedikit dimiringkan. Alessia tampak meringis pelan, entah karena kepedasan atau karena pertanyaan Dearly.

"Ya, soalnya gue lagi ga punya duit."

Dearly ternganga mendengar jawaban dari perempuan itu dan sontak membuat Dearly berpikir.

Sumpah, kurang tau diri apa nih orang?

"Lo ga punya duit, tapi lo makan porsi monster."

Dearly memutar bola matanya saat melihat tumpukan piring yang disusun menjulang tinggi di atas meja. Tidak percaya bahwa ini merupakan porsi makan seorang anak perempuan.

"Namanya laper."

Alessia membalas dengan enteng sambil mengangkat bahunya pelan. Tadi pagi dia tidak sempat sarapan karena bangun kesiangan.

Dengan sisa niat yang ia miliki walau pun nyaris nol. Baru lima belas menit berdiri di lapangan untuk memunguti dedaunan, Alessia akhirnya memutuskan untuk mencuri keluar dari gerbang sekolahnya dan pergi ke warung makan untuk mengisi perutnya.

Alessia tampak mengeluarkan kain bagian dalam saku roknya yang kosong melompong, hanya berisikan ponsel miliknya.

"Tuh, itu lo punya hape. Kan bisa lo gadai aja tuh hape lo buat bayar semua makanan lo."

Dearly membalas dengan nada enteng kepada Alessia dan perempuan itu melirik kepada ponselnya yang ada di dalam genggamannya.

"Aduh, Boss."

Alessia langsung memasukan kembali ponselnya ke dalam saku roknya dan kemudian kedua tangannya bersedekap.

"Jangan gitu deh. Anggap aja ini sebagai bayaran karena lo udah bikin kita ketahuan di Sky Garden."

Dearly menyipitkan sebelah matanya. "Kok gue?"

"Kalau bukan lo siapa lagi?"

Alessia membalas dengan nada sedikit jengkel.

"Selama ini gue selalu ke sana dan ga pernah ketahuan. Dan hari ini? Gue sial gara-gara lo."

Alessia menatap jengkel pada Dearly yang duduk di hadapannya dan ekspresi di wajah laki-laki itu tidak kalah jengkel darinya.

"Gue juga kali, selama ini gue selalu di sana dan sekali ketemu lo malah ketangkep sama petugas."

"Heh, itu tempat gue."

Alessia mendelikan kedua matanya pada Dearly.

"Tempat lo?"

Dearly memberi Alessia tatapan aneh.

"Kenapa? Memang tempat gue. Gue juga enggak pernah lihat batang hidung lo di sana. Jadi lo gausah ngarang," kata Alessia.

"Gue juga ga pernah liet lo di sana. Baru hari ini.."

ERRORISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang