Hagia 14 - Pertengkaran Sebab Khawatir

9.2K 505 10
                                    


Yoga mendesis marah setelah mendengar rekaman yang dikirim oleh Marsel. Untungnya, dia sudah ada di hotel. Jadi, bisa memaki sepuasnya. Kurang aja emang Sasa! Berani sekali dia menyentuh Andien. Ah, Andien, kenapa kamu gak cerita sama aku?!!!

    Marsel

    kalo lo nyangka itu bohongan, lo salah.

    rekaman itu bener. itu suara Sasa Farah dan Laudia

    lo harus bertindak yo

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Yoga segera menelfon Andien. Sayangnya, istrinya tidak mengangkat telfonnya. Yoga telfon mertuanya pun mereka mengatakan tidak tau karena malam ini yang menunggu Andien di rumah sakit Ibu dan Karina. Mengetahui hal tersebut, Yoga segera menghubungi Karina. Namun, kata Karina, Andien sudah tidur.

Karina menawarkan untuk membangunkan Andien. Tapi Yoga menolaknya. Maka, malam itu Yoga sama sekali tidak mendapatkan penjelasan apapun dari Andien. Dia harus bersabar menunggu besok untuk bertanya lagi pada Andien.

Yoga mendesah frustasi. Kenapa Andien tidak pernah bilang kalau Sasa melakukan ini padanya dan bayi mereka. Apa yang membuatnya enggan untuk bercerita? Kenapa Andien tidak pernah membagi apa-apa yang dia alami? Bukannya dia sudah bilang kalau jika terjadi sesuatu mereka harus saling cerita?

Apa Andien belum percaya padanya?

**

Pagi harinya, dokter visit ke ruang inap Andien. Dokter mengatakan kalau dia sudah boleh pulang. Meski begitu, Dokter berpesan agar Andien harus banyak istirahat, jangan banyak pikiran, dan jangan melakukan pekerjaan yang melelahkan. Satu lagi, Andien harus happy agar anak dalam kandungannya ikut happy pula.

Kepulangannya hari ini dibantu oleh Mamanya. Sebelumnya, Andien sudah bilang pada Ibu mertuanya kalau hari ini dia sudah dibolehkan pulang. Sayangnya, Andien belum bilang pada Yoga. Hal itu tentu membuat Yoga berang. Kepulangan Andien dari rumah sakit Yoga ketahui dari Karina. Dia menelfon Adiknya untuk menanyakan keberadaan Andien. Tapi kata Karina kalau Andien sudah pulang dari rumah sakit dan sekarang berada di rumahnya.

"Emang Mbak Andien belum telfon?"

"Gimana mau nelfon kalau hapenya dia aja mati!" dengus Yoga. "Kamu gak nanya kenapa hapenya Andien mati, Kar?"

"Gak tau, Mas. Dari kemaren juga aku gak liat Mbak Andien main hape juga sih." kata Karina. "Mungkin Mbak Andien gak mau main hape dulu kali. Mau bener-bener istirahat. Soalnya kata dokter Mbak Andien gak boleh banyak mikir dan harus istirahat yang banyak."

"Yaudah deh, Kar. Makasih ya."

"Iya. Mas Yoga jangan lama-lama di Surabaya. Kasian Mbak Andien di tinggal lama-lama." seru Karina.

Setelah menelfon Karina, Yoga lanjut menelfon Mama mertuanya. Namun, lagi-lagi dia tidak bisa bicara pada Andien karena istrinya sedang tidur. Kalau dengan beliau, mana berani Yoga untuk marah-marah.

"Nanti kalo Andien udah bangun, tolong bilangin ke Andien buat nyalain hapenya ya."

"Iya, Yoga. Nanti Mama bilangin ke Andien."

"Makasih, Mama."

"Sama-sama Yoga."

Begitu sambungan telfon diputuskan oleh Yoga, Mama langsung menyimpan ponselnya. Tadi dia berbohong saat Yoga menanyakan keberadaan Andien. Beliau mengatakan kalau Andien sedang tidur. Padahal anaknya itu sedang makan dessert box sambil menonton TV di ruang tengah.

"Kalian lagi marahan?" tanya Mamanya, duduk di samping Andien. Andien menggelengkan kepalanya. "Terus kenapa gak mau ngomong sama Yoga?"

"Lagi gak mau aja."

HAGIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang