Hagia 7 - Our Wedding Day

12.1K 643 17
                                    


Pernikahan Yoga dan Andien berlangsung hikmat. Yoga juga mengucapkan ijab qobul dengan satu nafas tanpa membaca. Mereka tidak mengundang banyak orang. Hanya keluarga dan kerabat dekat. Hari ini, Yoga dan Andien tampak serasi dengan balutan baju berwarna putih

Untuk waktu yang terbilang singkat, acara hari ini terbilang mewah dan terkonsep dengan baik. Tentu, ini semua keinginan dari keluarga Andien. Orang tua Andien menginginkan pesta pernikahan anaknya tidak terlalu sederhana. Yoga dan keluarga pun mengerti karena Andien adalah putri tunggal. Maka dari itu, semua pesta ini disiapkan oleh Andien dan keluarga. Tidak, keluarganya saja karena Andien tidak ikut-ikutan. Boro-boro mau ikutan, baru mau gabung aja sudah mual-mual.

Setelah akad, para keluarga dan kerabat memberikan selamat pada keduanya. Tidak ketinggalan teman-temannya. Geng cewek langsung menyerbu Andien dengan pelukan. Sedangkan, geng cowok memberikan salam 'bro' pada Yoga. Marsel tidak menyangka kalau diantara mereka, Yoga yang pecah telor duluan. Padahal kalau diingat-ingat, dia gak pernah ada keinginan untuk nikah muda atau nikah cepat alias santai aja.

"Congrats, bro! Langgeng ye!" ujar Dimas.

"Thanks, Dim!"

"Jangan lupain Bu Yesi ya! Mentang-mentang sekarang udah ada Andien." ujar Ben, membawa-bawa nama pebimbingnya. Maksudnya Ben, biar Yoga gak lupa ngerjain skripsi.

"Hahahahaha bawel!" dengusnya sambil tertawa. "Nanti malem deh gue pikirin. Liat aja, minggu depan gue bimbingan, judul langsung acc deh!"

"Wahh.. kenapa harus nanti malem mikirin judulnya?" sahut Ditto, memberi umpan pada teman-temannya.

"Biar sekalian, Dit. Kayak gak tau aja!"

"Emang gak tau! Emang sekalian ngapain?"

"Sambil mikirin judul sekalian melakukan yang tidak-tidak!" bisik Dimas, pada teman-temannya. "Biasanya kalo melakukan yang tidak-tidak bisa dapet wangsit. Judul skripsi salah satunya!"

Teman-temannya langsung pada tertawa ngakak. Tak terkecuali Yoga. Ketawanya yang ramai membuat geng cewek bingung apa yang sedang dibicarakan oleh pacar-pacar mereka.

"Kok tau-tauan aja, Dim?" tanya Wisnu, polos.

"Jangan-jangan, sebelum Yoga, Dimas udah duluan?! Ngaku lo!"

"Iya, duluan streaming gue!" sahut Dimas lagi, tak kalah ngawur. "Lo pura-pura gak tau gitu, Sel?! Kita nontonnya bareng juga waktu itu!"

"Yah, jangan sebar aib dong!" sela Marsel, pura-pura takut.

Lalu mereka tertawa lagi. Sarah dan Debi menyela obrolan mereka dan bertanya ada apa. Tapi cowok-cowok itu tidak ada yang mau memberitahu. Maka, setelahnya mereka berfoto bersama-sama sebagai bukti untuk hari ini. Andien yakin, jika foto pernikahan mereka tersebar akan membuat gempar satu fakultas. Pasalnya, dia cukup terkenal.

Setelah acara beres, Yoga pulang ke rumah Andien. Setelah diputuskan, habis ini keduanya akan tinggal di rumah Andien. Lagi, permintaan dari keluarga Andien. Mamanya tidak mau kalau Andien keluar dari rumah. Lagipula, di rumahnya banyak kamar kosong. Lagi, Yoga mengerti.

Saat masuk ke dalam kamar Andien, ada rasa yang berbeda dirasakan oleh Yoga. Sampai merinding dia dibuatnya. Melihat Yoga hanya mematung di depan pintu kamarnya, lantas Andien menepuk bahunya pelan.

"Kamu kenapa diem aja?"

"Hah? Enggak kok." Lalu Yoga berjalan masuk. Meletakan tas berisi baju-bajunya di dekat lemari kemudian duduk di pinggir ranjang Andien. Istrinya pun ikut duduk disampingnya.

HAGIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang