Episode 13

772 40 21
                                    

"Yang benar saja" Ruk masih mengatakan hal yang sama sejak mengetahui aku menerima tawaran Prince

"jangan gitu dong Ruk, kau lihat fotonya, Prince tidak bohong tentang Raj" bisikku tidak ingin di dengar oleh papa mama

"Tapi aku tidak bisa makan bila melihat tampang Prince" balas Ruk dengan gayanya yang khas

"kau pikir aku juga berniat makan bersamanya" balasku cukup keras hingga mengundang perhatian papa

"kau tidak boleh seperti itu Ridhi, Prince bersedia mengundang kita dan kita harus menghormati niat baiknya" aku menyikut perut Ruk pelan karena membuatku keceplosan seperti tadi

"papa tidak tahu siapa Prince yang sesungguhnya, niat baik tidak ada dalam kamusnya" kataku penuh penekanan

"Ridhi Aleya Mathanaraj" mamaku yang baik dan tidak sombong seperti biasa menegurku bila mulai berprasangka

"iya mama, kita harus selalu positive thingking" sebelum mama bicara panjang lebar aku langsung minta maaf dan tersenyum manis tepat ketika lift terbuka sehingga kami semua berjalan keluar menuju mobil tanpa membicarakan tentang Prince lagi

Aku memilih diam sambil melihat kearah luar sedangkan Ruk mengajak mama mengobrol memberiku kesempatan untuk menenangkan diri sebelum bertemu Raj lagi, sesekali aku melirik papa yang diam namun mengamatiku dengan ekspresi yang aneh, aku tahu papa masih belum bisa menerima aku dan Raj ,hal tersebut akan aku atasi setelah menemui Raj dan berbicara padanya

"selamat malam Ridhi, paman, bibi,..Ruk" di depan pintu masuk Air Canada Centre Restaurant Prince sudah menunggu dengan senyum lebar menghiasi wajahnya, ekspresinya sedikit berubah ketika melihat kearah Ruk karena dari dulu mereka seperti anjing dan kucing

"selamat malam" balasku dan yang lainnya, aku dan Ruk kemudian melihat kearah keramaian yang tidak jauh dari restaurant

"rame sekali ya" bisik Ruk dengan wajah penasaran, aku juga merasakan hal yang sama mengapa Prince memilih tempat ini untuk makan malam

"apa ada event tertentu di tempat ini" tanya Ruk pada Prince

"bagaimana kalau kita masuk dulu dan menikmati makan malam" Prince terlihat menyembunyikan sesuatu dan mengacuhkan pertanyaan Ruk sehingga aku mulai curiga

"kau pasti memikirkan sesuatu yang sama denganku" Ruk berbisik di telingaku dan aku mengangguk membenarkan

"demi Raj aku bersedia mengikuti permainanya" bisikku balik dan mulai memasang senyum ketika melihat orang tua Prince dari kejauhan berdiri menyambut kami

"oh ternyata kau bersama dengan orang tuamu" kata papa cukup senang tidak sependapat denganku

"iya paman, ayo silakan" Prince melirikku dengan senyum kemenangan

"ini tidak ada dalam kesepakatan Prince" bisikku kesal namun dia hanya tersenyum kearahku , aku mendekati paman dan bibi untuk memberi salam kemudian berniat duduk di samping Ruk namun Price memaksaku untuk duduk di sisinya

"oh ayolah sayang , bermurah hatilah padaku sekali ini saja" aku tidak ingin membuat keributan dan terpaksa duduk di kursi yang di sediakan olehnya

"kau menjebakku, kau tahu di sini ada event dan banyak wartawan" aku kembali berbisik memprotes perbuatannya

"tersenyumlah Ridhi , kau tidak ingin aku membuat orang tuamu kehilangan muka" balas Prince sambil tertawa pelan seakan-akan kami sedang bercanda

"brengsek" umpatku cukup keras untuk di dengar olehnya, Prince hanya memutar bola mata dan menertawakan kemarahanku

"tuh kan" Ruk yang mendekatkan kursinya di sisiku yang lain tersenyum menggoda

"jangan bicara kalau kau hanya ingin mengejekku Ruk" kataku memberinya tatapan menusuk, Ruk menggerakkan kepalanya sambil mengangkat tangan dan tersenyum geli

Fight For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang