18 : Kegiatan Akhir Liburan.

30.4K 2.9K 71
                                    

Selamat membaca.

***

Setelah sibuk mengurus pendaftaran ulang semester baru, waktu berlibur Rain yang sangat berharga akan berakhir hari ini.

Beberapa hari terakhir, Davin sibuk mengurus perusahaan cabang milik orang tuanya sehingga jarang berada di asrama.

Rain yang tak memiliki uang memutuskan untuk berdiam diri di dalam kamar bersama Yudha dan Rama, menghabiskan waktu liburan mereka dengan bersantai sebelum masa aktif perkuliahan dimulai esok hari.

****

"Haah...." Yudha menghembuskan napasnya. Lidahnya kini menjulur keluar setengah dari mulutnya.

Rama yang sedang asik membaca komik di meja belajar Rain, mengintip dari balik komiknya.
"Yudha, bisakah kau tidak melakukan itu?" Tanyanya.

Yudha melirik menatap Rama.
"Ada masalah?" Tanya balik Yudha.

"Tidak, kau hanya terlihat seperti bukan manusia." Jawab Rama datar sambil kembali membaca komiknya.

Yudha tak membalas dan memilih tetap melakukan hal tadi, namun kali ini ditambah dengan gerakan pinggangnya yang naik turun dan Rain melihat itu.

"Bisakah kau juga tidak membuat suara dan gerakan aneh seperti tadi?" Sambung Rain yang kini sedang berusaha untuk tidur. "Sebelumnya kau berkata 'ah' lalu kau berkata 'ahk' dan terakhir kau berkata 'hah'. Apa dalam hayalanmu, kau telah keluar?" Ucap Rain sinis.

"Kalian berdua sungguh sialan." Balas Yudha tak peduli. Dengan kipas kertas buatan tangan Rama, Yudha mengipasi tubuhnya yang kepanasan. "Sial! Kenapa benda ini tak berguna disaat ruangan ini terasa semakin panas?" Sambungnya kesal.

Yudha melempar kipas kertas buatan Rama menjauh dari dirinya. Tak lama kemudian, Yudha sudah menggelepar di lantai layaknya ikan yang kekurangan air.

Rain merasa kesal mendengar suara ribut yang dibuat oleh Yudha. Ia melempar Yudha dengan bantal tepat mengenai wajah pria itu.

"Apa yang kau lakukan, Yudha?" Tanya Rain emosi. "Bisakah kau biarkan aku istirahat sebentar?!"

Di siang yang panas dengan kondisi listrik yang padam, Yudha sama sekali tak memiliki hiburan. Mengerjai kedua temannya ini, mungkin akan menyenangkan baginya.

"Rain bisakah kau temui pengawas asrama? Bilang padanya untuk segera memperbaiki alat pembangkit listrik asrama ini. Aku merasa akan segera bertemu.. jika.. terus seperti ini. Haah.. haah.."

"Apa maksudmu? Aku tak mengerti?" Rain terlihat bingung.

"Aku.. ah.. ah.. aku bisa keluar jika merasa kepanasan! Ahk.. ah.." Jawab Yudha dengan wajah malu-malu. Tak lama ia berbalik menghadap lantai dan menaik turunkan pantatnya.

"Rama, kau lihat pria ini? Dia melakukannya lagi!" Ucap Rain sambil menunjuk ke arah Yudha yang kembali menjulurkan lidahnya keluar.

Rama hanya mengintip dari balik buku komik yang dibacanya.

"Kau sungguh menjijikkan! Rasakan ini!" Rain mengambil guling yang berada di ranjangnya, lalu memukulkannya ke tubuh Yudha.

Yudha tak melawan. Semakin sering ia di pukul oleh Rain, semakin sering ia mengeluarkan suara-suara erangan yang terdengar aneh di telinga Rain.

Rama meletakkan komiknya di meja. Dengan tenang ia berkata,
"Sepertinya pria ini memang kurang di beri pelajaran sopan santun."

Rama beranjak bangun, ia mengambil bantal Rain yang terjatuh di lantai dan ikut memukuli tubuh Yudha.

Rain & DavinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang