Chapter 1

7.6K 451 62
                                    

Happy reading guys...
.
.
.

Autor pov'_'

Seseorang tengah tergesah gesah salam mengenakan pakaiannya. Dalam pikirannya ia pastilah sangat terlambat untuk menghadiri perayaan ulang tahun teman terbaiknya selama ia berda di korea dan jauh dari orang tuanya.

Tokc..tock..tock..

"Hei apa yang sedang terjadi padamu.. dan suara apa itu kau menggangu ku saja!!" Ucap seseorang dari arah luar setelah suara ketukan pintu.

"Mian.. aku sedang mencari sepatuku dan tak dapat aku temukan makanya ini akan sedikit berisik." Ucap orang yang di marahi itu dengan setengah berteriak nampaknya ia sedang kesusahan.

"Aish.. cepat buka pintunnya agar aku juga ikut mencarinya!!" Ucap orang itu lagi.

"Masuklah pintunya tidak di kunci!!"

"Aaaahhhh..."

"Yaa kenapa berteriak huh??"

"Astgaa unnie.. kau???. Hhhh... hanya ada lilitan handuk di pinggang mu.. bagaimana jika ia jatuh???" Ucap orang itu tetapi dengan wajah yang memerah entah ia marah atau merasakan malu dengan apa yang di lihatnya kini.

"Yaak.. kau kesini untuk membantuku kan kenapa malah memarahiku sih. Cepat pegang kursinya agar aku tak jatuh dan jangan coba coba mengintip." Ucapnya sambil terus mencoba mengambil kotak yang ada di atas lemarinya.

"Apa yang aku mau intip darimu unn kau bahakan tak dapat di bilang seorang yeoja atau pun seorang namja." Gerutu orang itu dengan terus memegangi kursi.

"Hei.. kenapa berbicara seperti itu.. aku kan memang yeoja tetapi lebih tampan dari namja kau tahu itu kan tia??" Ucap orang itu tak terima.

"Hahahaha.. itu memang benar unnie.. tapi kau memang sedikit tampan sih. Aku penasaran sebenarnya kau menyukai namja atau yeoja sih??" Tanya yeoja itu yang bernama tia, dengan gerakan memikir.

"Hey.. pegang yang benar ja-bugh.." ucap orang itu mengigatkan namun terlambat karena telah jatuh dengan menindik tubuh tia. Bukanya berdiri keduanya justru berpandangan.

"Apa yang aku bilang.. aku memang tampan bukan.. hey berhentilah melihatku seperti itu jika tidak kau akan jatuh cinta padaku. Tak ada yang bisa menolak pesona seorang amber josephine.." ucap orang yang bernama amber itu namun tak beranjak dari keadaan yang sedikit canggung itu.

"Ish.. menyingkirlah.. dariku unnie.." ucap tia dengan wajah yang memerah karena perlakuan amber.

"Aigo.. kau hahahha.. wajahmu memerah.. hey apakah kau malu huh ckckck.. dasar bocah.. sekarang sebaiknya kau keluar dari kamarku karena aku ingin mengganti pakaian tapi jika..."

"Arra.. arra.. aku akan keluar siapa juga yang ingin melihatmu mengganti pakaian huh" ucap tia dengan berjalan keluar kamar amber.

"Hey.. jangan sering sering mengumpat jika tidak aku akan sangat sulit mendapatkan kekasih.. aku tak akan menjakan mu kekasihku kau tahu kan" teriak amber salepas itu ia tertawa karena ulah tia yang menurutnya sangat lucu.

"Astaga aku melupakan pestanya.."

Sementara itu..

Semua tamu yang di undang telah mulai berdatanggan. Kilatan cahaya yang terpancar dari puluhan kamera pun ikut memeriahkan acara ini. Bahkan para tamu undang pun seluhunya berasal dari kalangan atas, baik muda ataupun tua semuanya mempunyai posisinya masing masing.

"Selamat atas ulang tahun mu semoga kau juga sukses seperti tuan kim" ucap salah satu tamu pada pemilik acara tersebut.

"Yaa terima kasih..." ucapnya dengan senyumnya sekilas. Terlihat dari wajahnya kalau ia sedang menunggu seseorang.

The point of the rainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang