Yunhyeong

2.8K 353 12
                                    

Ruangan tata rias terdengar saat ramai ketika tahu bahwa 5 menit lagi kamu dan teman-temanmu akan tampil. Dengan sangat hati-hati, kamu mengusap blush on bewarna pink muda. Setelah dikira cukup, kamu melirik ponsel yang terletak di meja rias. Kamu mengerucutkan bibir ketika tahu tidak ada notifikasi yang masuk.

Tadi pagi, Yunhyeong, pacarmu, bilang ia akan menghubungimu setelah tiba di auditorium. Tapi nyatanya, detik-detik ketika kamu dan teman-temanmu akan menampilkan drama musikal, Yunhyeong malah belum mengabarimu.

"Yak ayo siap-siap! Make up udah clear kan? Maskara, blush on, eyeliner, rambut jangan sampai berantakan, lipstik jangan lupa," kata Suzy, ketua ekskul theater.

Dan kamu baru ingat, kamu belum memakai lipstik.

"Ehh! Ada yang punya lipbalm atau lipgloss gakk?!" tanyamu dengan berjalan ke sana kemari.

"Lah, tu lipstik banyak warna ada," ujar temanmu sambil menunjuk tatanan lipstik yang beraneka warna.

Kamu terdiam. "Gue gak bisa pake lipstik,"

"Kenapa?"

"Trauma," jawabmu pelan. Pasalnya dulu, kamu pernah memakai lipstik waktu kecil dan berakibat bibirmu menjadi bengkak.

"Ohh, kayaknya sih pada gak bawa, soalnya pada pake lipstik,"

Kamu menjadi bingung sendiri. Tetap mencoba mencari lipbalm atau lipgloss di meja rias. Sebuah tangan mencekal lenganmu. Kamu menoleh.

"Yoyo?" ujarmu tidak percaya.

Lelaki yang tak lain adalah pacarmu, tersenyum. "Sorry kemepetan. Macet tadi,"

"Kok lo bisa masuk ke sini sih?" tanyamu heran. Setaumu, hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk.

"Apa sih yang gak bisa dilakuin Yunhyeong," ujarnya bangga.

Kamu memutar bola mata jengah. "Serah,"

"Ayo masuk ke panggung! Nanti kalian beri salam dulu kayak waktu kits latihan! Jangan lupa senyum!" seruan Suzy, membuatmu menoleh.

Para pemain sudah baris untuk ke panggung, sedangkan urusanmu masih belum selesai.

"Yoyo! Gue belum pake lipstik!" kamu kembali sibuk mencari.

"(y/n)! Ayo!" seru Suzy.

"Iya iya bentar!"

"Ribet amat sih," Yunhyeong menarikmu agar mendekat. Dengan cekatan, Yunhyeong mempoles bibirmu dengan lipbalm entah dapat dari mana.

Wajah Yunhyeong terlihat imut dari dekat, apalagi dengan wajah seriusan ketika memoles lipbalm. Wangi maskulin khas Yunhyeong yang sangat kamu sukai tercium jelas dengan jarak sedekat ini.

"Dah tuh,"

"Yo, itu punya sapa?" tanyamu khawatir.

"Udah buruan, itu ditunggu," Yunhyeong mendorongmu ke barisan pemain. Kamu diam, masih mencerna yang terjadi. Kalo misal lipbalm dipakai berdua, secara tidak langsung berciuman kan? Nah, masalahnya, lipbalm itu punya siapa?

"Gue ke auditorium dulu ya," Yunhyeong mencubit pipimu gemas dan melambaikan tangannya sembari keluar dari ruangan itu.

***

"Yoyong!" panggilmu.

Yunhyeong menoleh, lalu tersenyum. "Udah? Ini doang yang dibawa?"

"Iya, besok mesti dikembaliin ke sekolah," jawabmu.

"Sini kubawain," Yunhyeong langsung mengambil kerdus yang kamu bawa, yang berisikan properti drama.

Kalian berdua berjalan menuju mobil Yunhyeong. Sebelum masuk mobil, Yunhyeong menaruh kardus ke bagasi, sedangkan kamu masuk duluan ke mobil.

"Langsung pulang?" tanya Yunhyeong ketika ia sudah masuk ke mobil.

"Emang mau ke mana lagi? Eh iya, tadi lipbalm sapa?" tanyamu balik. Kamu menjadi ingat masalah lipbalm tadi ketika melihat poster kosmetik yang ditempel di sebuah bangunan.

"Emang kenapa?"

"Ya kan kalo dipake dua orang, sama aja ciumannn," ujarmu.

Yunhyeong tersenyum. Ia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sesuatu. "Punya gue,"

Yunhyeong menunjukan benda kecil dan panjang bewarna biru, yang tak lain adalah lipbalm tadi. Lelaki itu lalu memoleskan lipbalm ke bibirnya. "Gak apa kan sama pacar sendiri,"

Kamu cuma bisa cengo.

Yunhyeong menoleh, lalu tersenyum menampilkan giginya. "Mukanya biasa aja kali,"

Tanpa komando, Yunhyeong mengecup bibirmu sekilas.

"Yoyo! Ngapain sih?!" katamu sembari memukul lengan Yunhyeong, salah tingkah.

"Berbagi lipbalm doang kok," jawab Yunhyeong sambil tertawa melihat tingkahmu.

iKON(ic) ImagineWhere stories live. Discover now