Jinhwan

4.8K 558 47
                                    

"Yang," panggil Jinhwan. Kamu tetap diam.

"Yang," panggilnya lagi.

"Yang,"

"Ih apaan sih sayang-sayang?! Jijik tau gak!" kamu mendengus kesal sambil memukul lengan Jinhwan.

Bukannya memohon ampun, Jinhwan malah dangdutan. "Yang digoyang digoyang yang,"

"Anjir," umpatmu, lalu mengabaikan Jinhwan.

"Yah, ngambek. Gitu aja ngambek. Woi (y/n)," Jinhwan mencoba mencuri perhatianmu. Tapi kamu tetap mengabaikannya dan mencoba fokus ke majalah yang kamu baca.

Saat ini kamu dan Jinhwan sedang berada di cafe dekat sekolah hanya untuk sekedar refreshing. Jinhwan adalah kakak kelasmu yang setahun lebih tua darimu. Kalian sudah saling mengenal sejak kecil karena bertetangga, itulah mengapa kamu dan Jinhwan sangat akrab.

"Kamu kalo ngambek lucu deh, jadi pengen cium," celutuk Jinhwan sambil memandangimu. Tangan kiri menopang dagunya dan tangan kanan sibuk bermain-main dengan rambut panjangmu.

"Ish! Ganggu banget!"

Mungkin hampir semua orang mengira kalian berdua adalah sepasang kekasih. Pihak lelaki yang manis, suka merayu, perhatian seperti Jinhwan, dan pihak perempuan yang cantik, pintar, asik, cerewet, seperti kamu. Itu adalah pasangan yang sempurna. Tapi nyatanya, Jinhwan bersikap manis ke semua wanita, dan kamu malah merasa jijik jika Jinhwan merayumu.

"Mau nambah dessert gak? Aku yang bayar deh," kata Jinhwan, berharap ini akan berhasil membuatmu tidak marah lagi.

"Ok. Mbak!" kamu segera mengangkat tangan untuk memanggil pelayan.

"Yaelah, begitu ditraktir ngambeknya langsung ilang,"

Kamu menghiraukan Jinhwan dan sibuk membaca buku menu. "Saya pesen red velvet cake, green tea cake, macaron, sama frappuchino ya mbak,"

"Silahkan ditunggu ya," ucap pelayan itu lalu pergi untuk menyiapkan pesanan.

"Gile, banyak banget," kata Jinhwan.

"Biar. Mumpung gratis," ujarmu sambil menjulurkan lidah.

Tak lama kemudian, pesananmu datang. Kamu langsung melahapnya. Sedangkan Jinhwan hanya menatapmy sambil senyam-senyum.

"Eh eh!" tiba-tiba Jinhwan heboh sendiri.

"Paan?" tanyamu dengan mulut penuh makanan.

"Itu cewek cantik banget ya," Jinhwan menunjuk seorang perempuan di dekat jendela yang sedang membaca buku.

"Iyalah cantik. Yakali ganteng," balasmu asal.

"Tapi lebih cantik kamu," ucap Jinhwan.

"Gombal mulu. Gak capek tuh mulut?" sindirmu.

"Kenyataan kok,"

Kamu diam saja menanggapi ucapan Jinhwan. Kamu sudah terbiasa dengan ucapan-ucapan Jinhwan yang terkesan seperti gombalan. Awalnya sih, kamu berusaha tidak terbawa perasaan. Pada akhirnya kamu tahu, bahwa Jinhwan memang seperti itu pada semua wanita.

***

Kamu berjalan sendirian di koridor ketika jam istirahat. Teman sebangkumu sudah berjalan duluan ke kantin tadi. Itulah sebabnya kamu sendirian.

Langkahmu terhenti seketika ketika melihat Jinhwan sedang bersama adik kelas. Adik kelas itu tampak tersipu. Sepertinya Jinhwan sedang memberikan gombalan.

iKON(ic) ImagineWhere stories live. Discover now