Hasekura mulai perlahan bangkit kembali dengan kakinya sedikit gemetar.

"Hey.. monster sialan.."

"Hmm.. Ternyata kau belum mati juga ya, manusia sialan," jawab Momizu, "apa aku harus mengakhirimu sekarang juga? Ya ampun, ternyata manusia itu memang lemah. Bahkan seorang pecundang sepertimu tak berguna jika kau.. hidup," lanjut Momizu.

Terdengar kata "Pecundang" dari Momizu mengingatkan dirinya pada waktu SMA. Dimana dia selalu dihina oleh teman-temannya karena dirinya yang terlihat kuper di mata mereka. Hasekura sangat tidak terima dengan ucapan rendah dari Momizu. Itu hanya mengingatkan luka lama yang sudah berlalu.

"Pecundang? Memangnya kau tahu apa tentangku?" Tanya Hasekura.

Kini tatapan Hasekura jauh lebih berbeda dari sebelumnya. Seolah-olah ada sosok yang sedang merasuki dirinya.

"Magi : Idaina ikari!"

Sebuah sihir yang tubuhnya diselimuti oleh aura khusus berwarna biru. Dengan pedang airnya yang kini menjadi sebuah pedang kristal dengan kemampuan sihirnya tiga kali lebih kuat dari pada sebelumnya.

Sebenarnya sihir ini sangat beresiko baginya. Dimana sihir ini sangat menguras energi dari Hasekura sendiri. Apalagi kekuatan sihir ini masih belum  dikuasai sepenuhnya.

***

Disaat itu juga, beberapa bulan yang lalu di tempat rumah Hana, terlihat tubuh Hasekura sudah mandi keringat karena mencoba sihir yang sangat beresiko.

Kini dia mencobanya sekali lagi.

"Magi : Idaina ikari!" Teriak Hasekura.

Seluruh aura biru mulai menyelimuti tubuhnya yang mencoba untuk mengendalikan kekuatan sihir itu. Namun hasilnya, sihir ini pun malah mengambil alih tubuh Hasekura.

Dia mengeram kesakitan di seluruh tubuhnya. Tubuhnya begitu kaku dan tak bisa bergerak sedikitpun.

"Ugg..hh.. a..apa yang terjadi..?!"

"Sial.. kekuatannya.." ucap Hana.

Kekuata sihirnya langsung hilang dalam waktu singkat.

Hasekura tergeletak lemas di tanah. Tubuhnya sudah tidak kuat lagi untuk menahan kekuatan yang sangat kuat itu.

"Energi sihirmu masih tidak kuat untuk mengendalikan sihir itu.."

"Aku juga tidak tahu kenapa--tapi perasaanku ini.." ucap Hasekura pelan.

"Kau juga harus konsentrasi saat menggunakan sihir ini. Kau juga tidak bisa hanya mengandalkan kekuatanmu saja. Apa kau masih sanggup?" Tanya Hana.

"A..aku masih bisa!" Hasekura bangkit perlahan meskipun kini tubuhnya basah akan keringat latihannya.

Dia mencobanya lagi. Semoga yang dilakukannya kali ini berhasil.

"Magi : Idaina ikari!"

Auranya muncul seperti sebelumnya. Namun Hasekura harus berkonsentrasi untuk mengendalik.an aura biru ini supaya tidak gagal lagi.

Auranya masih terus mencoba mengendalikannya. Tapi Hasekura tetap memejamkan matanya sembari berkonsentrasi.

"Yosha!"

Mystical SaviorWhere stories live. Discover now