Chapter 19

523 33 3
                                    

Hasekura tak menyangka. Jika ada seseorang yang ingin berteman dengannya. Apalagi gadis yang sangat cantik dihadapannya dengan tidak ragu ingin berteman.

Hasekura menatap heran.

"Te-teman?"

"Ya!" Jawab Natsumi.

Natsumi mulai duduk di samping kanan Hasekura. Dia mulai meletakkan tas ungunya dan mengeluarkan sebuah buku novel.

"Kau juga suka membaca buku juga?"

"Ya. Tapi aku lebih menyukai cerita romantis ini."

"Boleh aku pinjam bukunya?" Tanya Hasekura.

"Boleh.."

"Cinta Atau Takdir? Buku ini sudah sangat terkenal dimana-mana."

"Iya. Buku itu sangat bagus. Di dalam buku itu bercerita tentang sosok pria yang mencoba melawan takdirnya. Dimana pria berjuang untuk mendapatkan hati sang wanita meskipun wanita itu sudah mempunyai kekasih yang lebih baik darinya."

Hasekura tersenyum tipis. Dia juga mempunyai hobi yang sama dengannya, yaitu membaca buku. Meskipun mereka mempunyai hobi yang sama, tetapi Natsumi jauh lebih dihormati oleh teman-temannya karena kecantikannya.

Walaupun begitu, Natsumi tidak terlalu mempentingkan kecantikannya itu. Dia hanya ingin berteman baik ke semua orang.

"Kau mau pinjam? Bacalah dulu. Memang sih cukup tebal isi bukunya. tapi jika kau menikmati alur ceritanya, mungkin buku setebal ini akan sangat cepat menurutmu."

Hasekura ragu-ragu karena dia tak menyukai cerita yang berbau cinta dan romantis. Dia tak percaya jika cinta itu ada. Cinta hanya merepotkan baginya.

"Ba-baiklah.. aku akan membacanya nanti,"

Mereka berdua pun bergegas dan mulai kembali ke kelas. Mereka pun berjalan bersama menuju ke kelas. Kebetulan, mereka adalah dari kelas yang sama.

Tapi banyak orang-orang disekitarnya yang menatap Hasekura sinis. Tatapannya lebih berbeda dari biasanya.

"Hoy lihat itu!" Gumam para siswa yang melihat Hasekura berjalan dengan Natsumi.

Tidak lama dan sudah dipastikan. Teman sekelasnya mulai menggeromboli Hasekura dan Natsumi. Situasi seperti ini sudah biasa bagi Hasekura, mungkin mereka akan usil dan mencari masalah padanya, tapi disaat dia bersama Natsumi, keadaan jauh lebih rumit lagi. Mereka tidak suka jika Hasekura harus dekat dengan Natsumi itu.

"Hasekura!" Teriak para siswa sekitar 5 orang. Mereka berjalan layaknya seorang preman.

Hasekura hanya bisa menunduk dan tidak berani menatap mereka.

"OM TELOLET OM! Eh masudku kau punya uang?!" Tanya pria yang sering dipanggil Isamu itu memang terkenal sangat nakal di kelas bersama dengan 4 anak buahnya.

"Disini gak ada bus boss," jawab salah satu anak buahnya.

"T-tidak. Aku tak punya uang," jawab Hasekura lirih.

Keadaan semakin kacau, padahal uang Hasekura tinggal sedikit untuk membeli buku baru nantinya. Dan bodohnya, kenapa Hasekura membawa semua uang itu.

Akhirnya dengan paksa, mereka merogoh saku seragam Hasekura dari bagian atas sampai bagian celana.

"Hahah! Ini dia uangnya! Kau ini bodoh ya! Kau punya uang gini masih bisa bilang gak punya! Dasar! Mencoba untuk berbohong ya?!!" Ucap Isamu.

Hasekura tak berani melawannya. Dia hanya melirik Natsumi dan mengatakan lirih pada Natsumi "cepat lari.. mereka nakal.. nanti uangmu akan habis diambil mereka sama sepertiku.."

Mystical SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang