Chapter 11

1.1K 105 8
                                    

Sapu itu akhirnya terbang yang akan membawa mereka menuju ke Serikat Sgemoru. Sekitar satu jam lebih kami melintasi setiap wilayah setiap serikat--akhirnya kami sudah sampai di sebuah gudang yang sangat luas, lebih luas daripada gudang biasanya dikarenakan tempat tersebut difungsikan layaknya sebuah base. Dimana para penyihir berkumpul disana.

Tampak suasana sangat ramai dipenuhi oleh berbagai macam penyihir. Mulai dari membeli makanan, mengobrol bahkan ada yang sedang berlatih untuk memperkuat kekuatan sihir yang dimilikinya.

Author POV

Mereka akhirnya sudah berhasil mendarat tepat di depan pintu gudang itu secara sempurna. Mereka lalu turun dari sapu itu.

"Terima kasih! Sekarang kalian boleh kembali!" Ucap Hana kepada sapu itu.

Sapu itu mengangguk pelan lalu melesat terbang kembali. Mereka berempat mulai memasuki gudang itu. Mereka juga sudah disambut oleh seorang pria dengan mengenakan kaos oblong merah dengan syal kotak-kotak merah yang menyelimuti bagian bawah lehernya.

"Selamat datang, Hana-san," sambut pria itu. Tampak pria itu sudah mengenal Hana.

Hana mengangguk pelan.

"Baiklah! Dia adalah penjaga Serikat Sgemoru, Nola Rizumo."

"Baa..baiklah salam kenal!" Akari dan Hasekura menunduk sopan. Sedangkan Ren masih terdiam dan menghiraukan pria yang bernama Nola itu.

"Nola? Nama yang aneh.." ujar Ren.

"Uhmm.... sepertinya ada bocah yang berani melawanku disini?" Nola mulai terpancing emosi namun terlihat santai.

"Ren! Sopanlah sedikit!" Bentak Hana.

"Hana-san.. siapa bocah yang ada dibelakangmu itu?"

"Dia adalah Ren Katsuo, pemimpin Pasukan Mistis."

"Apa kau bercanda, Hana-san? Pria seperti dia menjadi Pasukan Mistis. Jangan membuatku kaget," Nola kaget.

"Tidak ini adalah kenyataan, mereka bertiga adalah Pasukan Mistis."

"Jadi ramalan dari si nenek itu benar ya.." Nola menatap langit sembari menghela napas panjang. "....Jika dunia Naria akan diserang oleh Akahito untuk kedua kalinya.." lanjut Nola.

"Kita harus melatih mereka agar menjadi kuat.." ujar Hana.

"Aku mengerti..
Hey bocah! Beraninya kau menghina namaku," ucap Nola kepada Ren yang masih memasang wajah datar.

"Lalu apa masalahmu? Apa kau tidak terima? Apa karena kau tidak suka? AKU TAHU ITU KARENA KITA SAMA-SAMA PRIA," jawab Ren polos. Dia sama sekali tak peduli dengan ocehannya.

"Akan kuberikan sedikit kau pelajaran, manusia."

Nola dengan cepat sudah berada di belakang Ren dalam hitungan detik. Tidak, bahkan kurang dalam hitungan satu detik. Akari dan Hasekura begitu tercengang saat merasakan ada hempasan angin yang melewatinya.

"Ce..ce...ce..cepat sekali..." kaget Akari.

Nola sudah berada di belakang Ren. Tangan kanannya sudah mengepal dan siap untuk memukul Ren. Ren sudah menyadari itu tapi dia memilih untuk berdiam dan tidak bergerak sama sekali. Dia masih memandang ke depan dan tidak menoleh ke Nola.

"Bocah.." panggil Nola.

Tangannya mulai berayun dan mencoba memukul kepala Ren dari belakang.

"Nola!! Hentikan!" Teriak Hana.

Nola tersentak dan tangannya lalu merespon tangannya terayun ke bawah.

"Apa yang kau lakukan, Hana-san. Aku harus memberinya pelajaran."

Mystical SaviorDonde viven las historias. Descúbrelo ahora