#25 : Revenge

17.2K 1K 9
                                    

WARNING!!!

-

Author POV

Taerin tampak begitu menyukai memandang pemandangan kota Seoul dari kaca besar di kamar Apartemant-nya dan Chanyeol. Mereka sudah tidak tinggal di rumah Keluarga Park lagi dan memutuskan untuk tinggal di Apartemant, menjalani kehidupan mereka yang baru, berdua.

Jujur, Taerin tidak nyaman dengan baju tidur yang kini ia gunakan. Bagaimana tidak, baju tidur merahnya hanya berbalut kain tipis, bra dan celana dalam yang sudah menjadi satu dengan kain tipis itu saja sampai terlihat, apalagi baju tidurnya tidak panjang, atau tepatnya di atas lutut serta tanpa lengan. Untuk menutupinya, Taerin menggunakan jaket Chanyeol yang kebesaran ditubuhnya.

Taerin tahu, saat mengemas bajunya, Eomma Park melarang Taerin membawa baju tidur karena sudah dibelikan baju tidur yang baru itu karena Eomma-nya mengatakan jika baju tidur Taerin seperti anak SD, bergambar-gambar kartun. Taerin menuruti dan dia tidak membawa baju tidur, ia tinggalkan baju tidurnya di rumah Chanyeol.

Dia pikir, tidak baju tidur seperti ini yang diberikan oleh Eomma Park, Taerin pikir baju tidur seperti biasa, baju kain berlengan panjang serta celana panjang juga, Taerin pikir seperti itu.

Tiba-tiba sebuah tangan melingkar di pinggang Taerin serta dagu yang berada dipundaknya, "Kenapa kau memakai jaketku?" Itu suara Chanyeol yang serak membuat Taerin geli serta ingin terbang mendengarnya.

"Aaku kedinginan. Emm.. tidak apa 'kan jika aku pinjam?" Tanya Taerin, Chanyeol menggeleng, Taerin menelan ludahnya, bagaimana ini?, batinnya.

"Tidak boleh. Lagipula ada aku yang membuatmu hangat," Jawab Chanyeol, Taerin berusaha menahan senyumannya dan menyembunyikan rona merah dipipinya.

"Tapi 'kan"

Dari belakang, Chanyeol membuka resleting jaketnya yang di pakai oleh Taerin, bahkan sebelum Taerin menyelesaikan ucapannya. Jantung Taerin sudah dibuat dag-dig-dug oleh Chanyeol. Jaket itu sudah terlepas, Chanyeol melempar jaketnya sembarangan, "Aku tahu kau menutupi baju tidur ini. Lagipula kenapa harus malu? 'Kan hanya aku yang melihat.." Ucap Chanyeol, ia kembali memeluk Taerin dari belakang, karena aku tetap saja malu jika kau lihat, batin Taerin.

Chanyeol menghirup aroma leher Taerin, lalu menciumnya sekilas, tubuh Taerin menegang saat sentuhan Chanyeol di lehernya. Chanyeol memutar tubuh Taerin sehingga menghadap dirinya, Chanyeol menatap mata Taerin intens dan Taerin gugup dengan tatapan Chanyeol. "Besok kita ke California."

Taerin menganggukkan kepalanya. Chanyeol mengingatkan dirinya jika mereka akan bulan madu di California, sesuai dengan keinginan Taerin. Tiba-tiba Chanyeol menggendong Taerin ala bridal, Chanyeol membawa Taerin ke ranjang.

Membaringkan istrinya dengan hati-hati, dan setelah Taerin berbaring, Chanyeol naik ke atas tubuh Taerin. Chanyeol menggunakan satu tangannya sebagai tumpuan, agar dirinya tidak menindih Taerin. Sedangkan satu tangannya mengusap wajah Taerin. Chanyeol merubah posisinya, ia menggunakan sikunya sebagai tumpuan agar jaraknya lebih dekat dengan Taerin.

Taerin menutup matanya saat terpaan napas Chanyeol menyentuh wajahnya. Tanpa aba-aba, Chanyeol mencium bibir Taerin lembut bercampur nafsu, Taerin mengalungkan tangannya di leher Chanyeol. Tangan Chanyeol mulai meremas-remas payudara Taerin, bibir mereka tetap beradu, lalu turun mengusap-ngusap perut rata Taerin, dan turun lagi hingga ke daerah sensitif Taerin.

Ciuman Chanyeol turun ke leher Taerin, meninggalkan banyak bekas disana, "ChaChanyeol.. ah.." Desah Taerin.

Chanyeol melepas baju tidur Taerin, hingga kini Taerin tidak menggunakan selehai benang pun, Chanyeol diam sejenak memandang tubuh Taerin, Taerin malu saat melihat tatapan Chanyeol yang melihat tubuhnya. Chanyeol membuka kancing piyamanya lalu melempar baju itu sembarangan dan membuka celananya sehingga dirinya sama-sama telanjang bulat seperti Taerin.

Mr. TroublemakerHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin