#08 : Kiss

21.8K 1.6K 16
                                    

"Punya hak apa kau hingga kau boleh menyakitinya?"

-

-

-

-

-

Author POV

Taerin melangkahkan kakinya menelusuri koridor sekolah dengan kepala yang tertunduk, Taerin masih memikirkan yeoja itu, yeoja yang ia maksud adalah kekasih Chanyeol, yeoja itu tinggal di dekat rumahnya dan mungkin itu sebabnya yeoja itu bisa bertemu dengan Chanyeol yang sedang berjalan bersama Taerin di kompleks perumahan Taerin.

Taerin membuka lokernya, ia memundurkan sedikit langkahnya karena setumpuk surat, coklat, dan bunga yang keluar dengan tiba-tiba dari dalam lokernya, hal ini memang sering terjadi pada Taerin dan Taerin menerima semua pemberiaan yang orang berikan padanya karena ia tahu, orang itu tulus memberikan hadiah itu padanya.

Taerin berjongkok dan mulai mengambil satu-persatu surat, coklat, dan bunga yang berserakan di lantai koridor, "Harusnya mereka tidak usah memberiku semua ini, hampir setiap hari aku memakan coklat, membaca surat, dan bunga ini? Harus aku letakkan di mana lagi? Semua ruang di rumahku sudah dihiasi dengan bunga," Gumam Taerin, sambil melihat semua perberiaan dari penggemarnya.

"Kalau begitu buang saja," Ucap seseorang, Taerin mendongkakkan kepalanya untuk melihat orang tersebut, Sehun.

"Aku tidak pernah membuang ini semua," Jawab Taerin lalu bangkit dari jongkoknya sambil membawa setumpuk hadiah yang ia ambil di lantai tadi, tangannya sangat penuh.

Sehun menutup lokernya dan melihat Taerin yang sedang berusaha menyeimbangkan bawaan yang ada di tangannya, "Kau mau apakan itu semua?" Tanya Sehun lalu melipat tangannya di depan dada.

"Sesuai dengan jenis hadiah ini. Surat, akan aku baca lalu coklat akan aku makan dan bunga aku akan menyimpannya," Jawab Taerin lalu berbalik untuk pergi dan meninggalkan Sehun.

Dengan cepat Sehun memutar pundak Taerin agar menghadapnya lagi dan dengan cepat pula, Sehun mengambil hadiah yang Taerin bawa ditangannya, "Tidak ada gunanya kau menerima ini semua. Semakin kau menerimanya, mereka akan semakin banyak memberimu hadiah. Itu membuang uang mereka, kau tahu," Jelas Sehun kemudian ia berbalik dan berjalan menuju tempat sampah yang tidak jauh dari tempat loker tersebut.

Sehun menjatuhkan semua hadiah itu ke dalam tempat sampah tanpa sisa, ia saling mengosokkan tangannya untuk membersihkan debu yang berada di tangan bersihnya.

Taerin berlari kecil menghampiri Sehun yang tidak jauh dari tempatnya berdiri, "Apa yang kau lakukan? Kenapa kau membuangnya?" Tanya Taerin lalu mengambil hadiah yang sudah berada di tempat sampah.

Saat Sehun ingin menghentikan aktifitas Taerin, sebuah suara menghentikan pergerakannya, "Apa seorang Lee Taerin sekarang menjadi pemungut tempat sampah sekolah?" Ucap seorang siswi saat melihat Taerin yang memunguti hadiah yang berada di tempat sampah.

Sehun menatap siswi itu dengan dingin, "Pergi," Saat Sehun ingin mengucakan kata-kata, Taerin mengatakan sesuatu yang menyuruh siswi itu untuk pergi, tapi bukannya pergi siswi itu malah kembali bicara.

"Tidak bisa. Sekolah ini bukan milikmu kan?" Tanya siswi itu, Taerin menghebuskan napasnya.

-Bagaimana jika ia tahu sekolah ini milik calon ibu mertuaku? Apa ia akan pergi?- batin Taerin.

Taerin tidak perduli dan kembali mengambil hadiah yang masih sangat banyak berada di tempat sampah, "Wah.. apa keluargamu sudah bangkrut hingga kau sekarang menjadi pemulung?" Ucap siswi itu lagi, Taerin menjatuhkan hadiah yang sudah ia pungut ke tempat sampah dengan kasar.

Mr. TroublemakerWhere stories live. Discover now