08 Gemintang I : Peta Bintang, Rasi Bintang

24.7K 1.7K 16
                                    

Bab 8 - Gemintang

Masih tentang video Alden dan Bening yang cukup membuat heboh beberapa karyawan Alden dan rekan kerja Bening. Bahkan video tersebut sudah dilihat oleh Soraya, Ibu Alden itu sampai memerah mukanya ketika melihat video tersebut. Terpaksa dia harus berangkat menemui Alden hari ini.

"Memangnya apa masalah yang ditimbulkan video itu buat Mama?" tanya Alden yang mulai risih dengan Soraya yang semakin jelas berusaha menjauhkannya dari Bening.

Soraya menatap Alden dalam lalu dia berkata, "Mama Cuma minta kamu ketemuan sama Rexa saja susah."

Alden menghela napasnya pelan, dia tahu dan sangat paham bahwa inti pembicaraan mereka adalah tentang Rexa dan ambisi Soraya untuk menjadikan Rexa menantunya. "Ma apa sih salah Bening sama Mama?" Alden terlihat frustasi saat menanyakan hal tersebut kepada Soraya.

"Untuk saat ini kamu gak perlu tau. Bening dan kamu itu sulit untuk bersama," ujar Soraya yang sok misterius.

"Ma! Alden ini udah 27 tahun. Alden bisa milih yang baik dan buruk mana yang Alden cinta dan enggak Ma!" balas Alden yang tidak terima dengan sikap Mamanya yang terlalu berlebihan itu.

"Sudah Mama males berdebat sama kamu. Pokoknya pulang kamu dari Bandung kamu harus ketemu sama Rexa," putus Soraya tidak ingin diganggu gugat.

"Terserah Mama!" Alden terlihat sudah kehabisan akal untuk membantah dan memberikan penjelasan kepada Mamanya itu.

Dibiarkannya saja Soraya pergi dari ruangannya, Alden tidak berniat untuk meminta maaf atas nada suaranya yang sedikit meninggi itu. Semenjak Mamanya bercerai dengan Papanya, Alden merasa Mamanya banyak berubah. Tidak terlihat seperti seorang Ibu yang lemah lembut seperti dulu, Alden ingin bertanya kepada Mamanya namun diurungkannya.

Belakangan ini Alden juga sudah tidak berkomunikasi lagi dengan Papanya yang super sibuk itu. Orang tua Alden bercerai sejak dua tahun lalu, tidak jelas apa permasalahan keduanya. Yang mengajukan perceraian adalah Soraya. Di umur pernikahan mereka yang sudah 35 tahun justru perceraian tetap dapat terjadi.

∞∞∞

Hari Jum"at pagi Bening sudah bersiap-siap bersama Kevyn. Mereka akan berangkat menuju Bandung untuk meninjau lokasi pembangunan Gudang. Bening terpaksa berangkat ke Bandung dikarenakan Fahreza sedang berada di luar kota selama satu minggu ke depan, itu artinya minggu depan dia juga yang akan menggantikan Fahreza lagi.

Bening dan Kevyn berangkat ke Bandung dengan mobil dan sopir kantor. Selama perjalanan menuju Bandung Kevyn tertidur lelap. Sedangkan Bening melamunkan pertemuannya nanti dengan Alden di sana. Apalagi ada kemungkinan besar Alden dapat bertemu Kevyn di Bandung. Sudah pasti mereka akan satu hotel dan kemungkinan besar Alden bertemu Kevyn sangatlah besar.

"Mari Bu biar saya bantu gendong anaknya," tawar Pak Bejo yang merupakan sopir kantor yang mengantar Bening ke Bandung, saat sampai di hotel Kevyn masih tertidur lelap.

"Ah gak papa Pak saya bisa sendiri kok," tolak Bening halus sambil membenarkan posisi tidur Kevyn di dalam gendongannya. Sedangkan barang-barangnya dibawa oleh bellboy hotel.

Bening dengan Kevyn di dalam gendongannya melakukan cek in di resepsionis hotel. Dari pintu masuk kebetulan Alden masuk bersama dengan Mahira. Melihat ada Bening yang menggendong Kevyn cepat-cepat Mahira berusaha mengalihkan perhatian Alden, Mahira sendiri sudah tahu bahwa Kevyn adalah anak Alden dari Naura. Untuk saat ini Mahira tidak akan memberitahu Alden dulu, dia ingin mengetahui alasan mereka bercerai. Anggap saja sebagai hutang budi Mahira terhadap Alden yang mau menerimanya yang hanya lulusan SMP itu.

"Pak saya rasa kita perlu makan dulu deh Pak. Ini sudah mau jam 12 siang," ujar Mahira sambil melirik-lirik ke arah Bening yang masih berada di depan meja resepsionis.

Turn Back (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now