15. Meet Devil

Začít od začátku
                                    

Bagaimana bisa Taehyung--?

"Aku tidak mengarang. Kau tahu?" bibir Taehyung mendekat ke telinga kananku dan berbisik rendah di sana. "Aku tahu dari Namjoon. Namjoon itu teman lamaku. Katanya, ia benar-benar puas dengan mu.."
Aku terbelalak lagi.

Tidak-tidak..

"Itu tidak benar! Itu tidak benar!! Menyingkir Kim Taehyung!!" aku berusaha lepas darinya, tapi Taehyung malah menarikku. Ia menutup pintu dan membantingku ke sofa.

Aku dengan cepat bangkit. Tapi Taehyung meraih kaki kananku.
"Lepas! Lepaskan aku!!" air mataku meleleh keluar. Penglihatanku jadi buram, tapi aku bisa melihat seringaian jelas dari wajah Taehyung.

  Aku menendang-nendang tubuhnya dan melempari Taehyung dengan bantal sofa dan remote televisi.
"Tolong!! Kumohon Tolong aku!!" aku berteriak putus asa.

"Diam kau sialan!"
Taehyung meraih kedua kakiku dan mendudukinya dengan mudah.

  "Lepas! Lepaskan aku!! Yoongi! Tolong aku!!"
Mulutku di bekam dengan sebelah tangannya. Aku melotot melihat wajahnya yang dekat sekali denganku.
Aku menolehkan wajahku ke kiri dan ke kanan mencoba melepaskan tangan Taehyung dan meraih kerah bajunya untuk mendorong tubuhnya menjauh dariku.

Tapi sebelah tangannya yang lain meraih sebelah tanganku. Menekannya pada kepala sofa. Sebelah tanganku yang bebas kugunakan untuk memukuli dan menjambak rambutnya.

  Taehyung mengaduh dan melepaskanku sementara hanya untuk menamparku.
"Damn it, Jae! Aku tidak mau memukulmu!"

Aku menangis terisak. Memegangi pipiku yang panas dan perih karena tamparannya. Taehyung memegangi kedua tanganku lagi hanya dengan sebelah tangannya. Tangan Taehyung yang lain mengelus pipiku yang ia tampar tadi. Aku menatap takut pada apa yang dilakukannya.

  "Sayang sekali, kulitmu yang lembut ini harus lebam karena pukulanku." Wajah Taehyung mendekat pada wajahku. Aku beringsut menjauhkan wajahku darinya. Tapi, Taehyung memegangi daguku. Menahannya agar aku tidak bisa berpaling.

"Menjauh dariku..." cicitku

"Diamlah!" ia berseru,
Kemudian ia mencium pipiku dan menjilatinya.

"Hentikan! Hentikan itu! Lepaskan aku!!" aku menangis lagi. Diam-diam memanggil Ibu, Jungkook dan Yoongi. Tapi, detik berikutnya Taehyung memutup mulutku dengan mulutnya.

Meraupnya secara kasar dan terburu-buru. Aku berteriak tertahan dan mencoba mengerakkan kakiku yang sia-sia.

Ia berhenti hanya untuk melihatku yang berantakan. "Shit. Jaehye. Apa Namjoon melakukan ini padamu juga? Melihatmu terengah dan mencumbumu?"

  Aku menatap Taehyung dengan tatapan kebencian, "Aku tidak melakukan itu!! Menyingkir dariku Taehyung....hiks, kenapa kau lakukan ini padaku?" mataku penuh dengan air mata.

  Taehyung memalingkan wajahnya yang memerah. "Karena mereka semua telah menyentuhmu! Kenapa aku tidak bisa menyentuhmu?!" dan tiba-tiba dia berbalik menarik bajuku.

  "Tidak! Taehyung! Kumohon jangan lakukan ini!!" Taehyung merobek baju depanku. Ia menyeringai setelah melihat tubuh atasku.

  "Beruntung sekali kau hanya sendiri disini..." aku mengelengkan kepalaku dan terus-terusan berteriak menghentikannya.

  Ia menjilat bibirnya dan menunduk mengecupi sepanjang leherku.

Dan saat itu, aku mendengar suara pintu terbuka secara kasar. Aku diam-diam bersyukur kala mendengar seruan laki-laki lain.

  "Brengsek kau Kim Taehyung!!"
Laki-laki itu meraih Taehyung dan menjauhkannya dariku. Dia memukuli Taehyung secara beringas dan tanpa ampun.

  Aku beringsut bangkit dan meraih bantal sofa untuk menutupi tubuhku.

  "Kau menghianatiku seperti ini eoh?! Kau pantas mati Keparat!" laki-laki itu memukuli Taehyung yang sudah terkapar dengan lebam dan darah di wajahnya.

  Aku bersembunyi di balik sofa dan menangis dengan histeris. Aku tidak bisa berpikir lagi. Semua ingatanku tiba-tiba beralih pada kejadian dua tahun yang lalu di Busan.

  Kejadian serupa yang hampir membuatku gila. Dan kupikir, aku akan berakhir sama seperti apa yang pernah aku alami dulu.

  Suara laki-laki lain mengema disepenjuru rumah. Laki laki itu menghampiriku yang tengah bersembunyi. Aku memandangnya takut-takut dan berteriak menyuruhnya menjauh.

  "Pergi!! Jangan mendekat!" aku beringsut lagi kala ia membuka jaketnya dan berjongkok untuk melihatku.

  Aku tidak bisa fokus melihat siapapun. Aku hanya menekuk kedua lututku, menempelkannya di dadaku dan menenggelamkan wajahku di sana.

  "Pergi!!"
Aku masih berteriak dan terisak. Si laki-laki itu berteriak menghentikan laki-laki lain yang masih memukuli Taehyung. Dan kembali padaku, ia memakaikan jaketnya ditubuhku. Aku terbelalak lalu mendorongnya kasar membuat jaketnya jatuh dari tubuhku.

"Menjauh dariku!! Pergi! Pergi sekarang juga!!"

  Laki-laki itu menatapku aneh. "Ini aku Jae.., aku tidak akan menyakitimu. Maafkan aku datang terlambat.."

  Aku menggeleng, dan mundur menjauh darinya. Bersembunyi di bawah meja. "Pergi-pergi-pergi-pergi-pergi-PERGI!!"

  "Ya Tuhan Jae.., apa yang terjadi denganmu?" laki-laki itu mendekat lagi padaku.

  "Dia gila.." laki-laki yang satunya lagi berdiri di belakang laki-laki yang berjongkok di depanku.

  "Jaga bicaramu Jimin!"

  "Jika saja aku terlambat satu detik saja. Si Bangsat Taehyung pasti sudah merusaknya.."

  "Aku bersyukur kau datang lebih dulu."

  "Kau seharusnya menjaganya sialan! Kenapa malah membiarkannya sendirian?!"

  "Aku tahu aku salah! Aku juga menyesal."

  "Ck, aku akan mengurusnya. Enyahlah..."

  "Jaehye..." seseorang menepuk lenganku. Aku mendongkak dan menemukan laki-laki yang memukuli Taehyung dan menyelamatkanku dari lelaki brengsek itu.
Tapi, aku menepis tangannya dan menjaga jarak darinya.

  "Aku tidak akan menyakitimu. Kau melihatnya kan? Aku menghentikan Taehyung untuk menyelamatkanmu." laki-laki itu mengeser meja sehingga aku tidak berada di bawah meja lagi.
"Kau aman bersamaku. Kemari, aku pakaikan kau baju.."

  Aku hanya menatapnya dan membiarkannya memakaikan ku jaket. "Kau baik-baik sajakan?"

Aku menggeleng dan terisak lagi kala ingat apa yang terjadi barusan.

  "Hey, kau bisa urus si Taehyung ke rumah sakit? Aku akan membawa Jaehye ke rumah sakit juga."

  Setelah apa yang ia katakan, kesadaranku hilang sepenuhnya.

***TBC***

Hello??

Maaf jika ini singkat. Saya harus menulis dengan sudut pandang berbeda setelah ini. Tapi, jangan khawatir. Saya akan update cepat untuk chapter depan.

  So, tunggu dengan sabar ya..

Juseyo~

Sugarvit.

✔ Summer Love || Min Yoongi (Suga)Kde žijí příběhy. Začni objevovat