7. Tipuan Tawaran

4.8K 601 20
                                    

  Jaehye tersenyum, ia berbisik pada Yoongi, "Jadi menurutmu aku harus apa jika Jimin mengajakku ke toko buku besok?"

"Apa?"
Reaksi Yoongi yang berlebihan membuat Jaehye malu.

  "Itu hanya membeli buku, kau tahu." Jaehye menjelaskan apa maksud perkataannya tadi tidak seperti yang Yoongi kira.

  "Jimin mengenalmu?" pertanyaan yang sangat menohok hati Jaehye. Yoongi memang begitu, dia memang begitu. Selalu begitu. Sabar saja ya...

  "Dia menyapaku dan mengajak kenalan secara formal tadi. Jimin membantuku menemukan buku dan mengajakku ke toko buku untuk membalas." Jaehye mengaku terang-terangan.

  "Apa menurutmu tidak aneh. Jimin baru mengenalmu dan sudah berani mengajakmu pergi. Walaupun alasannya untuk mengakrabkan diri atau apapun itu, setidaknya ada jarak beberapa hari." Yoongi mengatakan kecurigaannya.

  Jaehye hanya menatap Yoongi memuja. "Itu persis apa yang dikatakan Jimin ketika aku mau menolaknya. Aku tidak menerimanya langsung, hanya mengatakan tidak yakin karena aku merasa harus melakukan sesuatu besok."

  "Kupikir lebih baik kau tidak terlalu dekat dengan Jimin."

   "Kenapa?"

   "Katanya kau menghargai perasaan Sena." lagi-lagi Yoongi harus sabar agar tidak berseru pada Jaehye.

  Wajah Jaehye jadi murung, "Oh, aku lupa. Mereka sudah putus, tapi Jimin pasti masih dengan perempuan yang satunya lagi." ekspresi Jaehye membuat Yoongi agak bersalah. "Baiklah, kau memang benar. Aku akan menolaknya.."
Seketika wajahnya kembali ceria, menghabiskan jusnya dan melirik buku Yoongi.

  "Sudah belum?" tanya nya.

  Yoongi mengetuk kepala Jaehye dengan pensil. "Kau mengajakku mengobrol jadinya belum selesai."

  "Duh...sorry..." Jaehye tertawa renyah sambil mengelus kepalanya.

....

  Besoknya Jaehye menunggu di depan kelasnya setelah pulang sekolah. Ia menunggu Jimin untuk menolak ajakannya kemarin secara halus. Tadi Yoongi sempat menemaninya sebelum pergi untuk berlatih bermain basket. Hari ini Jaehye berencana akan pergi ke toko elektronik untuk membeli handphone penganti handphone lamanya yang rusak.

  Jimin berjalan beriringan dengan temannya yang Jaehye tahu bernama Taehyung. Mereka berdua cukup populer diantara anak perempuan di sekolahnya karena ketampanannya. Adik kelas yang beruntung bisa populer juga dimata kakak kelas perempuan.

  "Duluan Jim..."

   Taehyung pamit pergi setelah tahu Jimin akan pergi dengan Jaehye. Jaehye sempat melihat ekspresi aneh Taehyung ketika laki-laki itu melihat kearahnya sambil berlalu. Hati Jaehye mencelos sakit saat tahu tatapan Taehyung tadi adalah tatapan meremehkan yang seakan-akan melihat Jaehye seperti perempuan rendahan.

  "Hai Jaehye...bagaimana?"
Jimin bahkan memanggil namanya tanpa embel-embel Kakak atau Senior.

  Wajah tampan Jimin dan Taehyung dengan senyuman memukau itu sangat tidak berarti jika mereka tidak sopan padanya.

  "Aku Kakak kelasmu, Jimin." Jaehye menekan setiap ucapannya.

  Jimin malah tertawa ringan, "Oke, maaf. Bagaimana dengan tawaranku kemarin, Jaehye sunbae.." Jimin menunjukkan wajah angkuhnya yang kelewat tampan.

  "Aku lupa, aku sudah ada janji lain dengan seseorang. Jadi, Terimakasih untuk tawarannya." Jaehye membalas tak kalah angkuh dan menundukkan sedikit kepalanya berpamitan secara sopan, lalu dengan acuh pergi berlalu begitu saja dari hadapan Jimin.

✔ Summer Love || Min Yoongi (Suga)Where stories live. Discover now