10. Quarrel

4.8K 558 8
                                    

#Jaehye

  'Itu karenamu, sayang...'

  Aku mengingat apa yang dikatakan Jimin kemarin.
Sayang..
Apa aku tidak salah dengar?
Ia memanggilku begitu. Aku diam-diam tersenyum, tapi sedetik kemudian aku sadar apa maksud perkataannya.

Jimin berkelahi di lapangan karenaku.

Benarkah begitu? Apa alasannya? Kenapa aku?

Jungkook adalah sasaran perkelahiannya.
Jungkook juga habis diserang orang asing di jalan.
Kalau semua ini dikaitkan. Apa Jimin juga yang menyerang Jungkook di jalan?

Taehyung kemarin tidak muncul saat pertandingan, ia datang terakhir dan mengatakan hal yang ganjil pada Jimin.

'Beres.'
'Tapi aku kalah..'

  Asumsiku adalah Jimin menyuruh Taehyung mencelakakan Jungkook. Tapi sungguh, untuk apa mereka melakukannya kalau bukan untuk menang pertandingan dengan licik. Jimin mengatakan padaku jika ini semua karenaku.

Hari ini kelas agak kosong. Guru-guru ada rapat mendadak yang membuat semua anak menjadi liar tidak terkendali. Kalau begini kenapa tidak diliburkan saja. Kenapa malah menahan siswa di sekolah tanpa ada yang mengawas. Memang sih, kami diberi tugas. Tapi toh, anak-anak lebih suka bermain daripada mengerjakan.

  Lain lagi denganku. Aku sudah beres mengerjakan tugasnya. Yoongi masih berkutat di sampingku dengan bukunya. Sesekali ia mengajakku mengobrol atau meladeni Hoseok yang datang ke kelas kami untuk mengobrol dengannya.

  Yoongi pindah dengan sendiri untuk duduk di sampingku. Aku tidak mempermasalahkannya. Tapi anak kelas kami mulai curiga dengan kedekatanku dan Yoongi yang berubah drastis. Bahkan beberapa anak perempuan pernah berbisik padaku hanya untuk bertanya apakah aku pacaran dengan Yoongi.

  Sayang sekali jawabanku sangat tidak sesuai dengan tebakan mereka. Dan aku sama sekali tidak mengerti kenapa mereka berpikir seperti itu.

Kantung kemihku berteriak. Aku berdiri untuk pergi ke toilet.
"Permisi.." Yoongi dan Hoseok melirikku, aku hanya berlalu acuh keluar kelas. Tidak mau menjawab jika mereka bertanya aku mau kemana.

  Koridor kelas begitu ramai dengan siswa-siswi yang mengobrol dan bercanda ria. Jam kosong memang menyenangkan. Mereka bisa bebas melakukan apapun.

  Aku berlalu dan masuk ke toilet perempuan yang sama ramainya. Ada banyak adik kelas atau kakak kelas yang berdandan di cermin westafel. Aku hanya melewati mereka dan menyelesaikan urusanku di sini dengan cepat.

  Saat aku hendak keluar dari toilet aku mendengar obrolan dikejauhan.

  "Aku sudah membantumu. Setidaknya beri aku bonus lebih." suara laki-laki dengan pita suara besar.

  "Tapi aku kalah. Jangan harap aku akan memberimu bonus. Kalau mau aku bisa memberimu tinjuku." dan aku tahu itu suara Jimin.

  Aku terdiam lama di sisi pintu keluar toilet.

"Selalu saja. Aku berhasil mencelakainya. Kau tidak lihat kakinya yang luka? Ayolah.."

  "Aku menyuruhmu agar dia celaka dan tidak bertanding. Ck, semua rencanaku gagal gara-garamu."

  "Permisi.." salah satu adik kelas melewatiku yang menghalangi jalan. Aku menyingkir dan berhadapan langsung dengan Jimin dan Taehyung yang melintas.

  "Apa yang sedang kalian bicarakan? Apa yang kau lakukan pada Jungkook?"
Aku menatap tajam mata Jimin yang licik.

"Aku tidak ikut-ikutan, Jimin yang menyuruhku.." Taehyung berlalu pergi dengan acuh. Mengabaikan pertanyaanku.

✔ Summer Love || Min Yoongi (Suga)Where stories live. Discover now