"Hei... kau tau apa yang mereka lakukan?"

Wonho menoleh ke arah yang ku tunjuk dengan jemariku. Matanya sedikit mengeryit. Beberapa menit kemudian, ia tersenyum dan melihat ke arahku. Aku tau senyumannya ini bukan merupakan pertanda bagus. Seolah, dia sedang merencanakan sesuatu di balik senyumannya itu. Lebih mengerikan dari senyuman S.Coups menurutku.

"Akan kuberitahu kalau kau mau bermain Roulette dan memasang lempeng bernilai 100 pada angka 4, dan kau berhasil membuat bolanya berhenti pada angka 4 sekali dalam tiga kali kesempatan, akan kuberitahu semuanya."

Aku dapat merasakan sebuah firasat buruk dari perkataannya yang membuatku harus menelan ludah. Tapi ini demi apa yang ingin ku dapatkan. Memantapkan kepalaku untuk mengangguk tanpa ragu. Sepertinya memang harus begini. Semoga saja firasatku ini salah.

Wonho pun hanya mengangguk dan menarik sebuah kursi untukku duduk. Ya, dia mempersilahkan ku untuk bermain. Segera kuletakkan lempengan itu di angka 4. Tapi entah mengapa aku merasa ada sesuatu yang tak beres. Melihat reaksi orang-orang saat ini. Aku mencoba untuk tak menghiraukannya dan mencoba berfokus pada permainan di depanku ini. Kutunggu sedikit lama hingga akhirnya wheel diputar. Aku hanya memiliki tiga kesempatan untuk berhasil. Dan tepat saat bola berhenti, aku tau aku sudah kehilangan kesempatan pertamaku.

Sial! Ini benar-benar keberuntungan!

Tanpa basa basi aku kembali untuk bermain. Jantungku berdegup sedikit kencang karena aku takut nanti aku akan gagal. Yah, setidaknya aku bisa mendapatkan uangku kembali jika aku beruntung walaupun tak seberapa. Menunggu bola yang kembali berputar untuk berhenti terkesan sangat lama. Entahlah, mungkin seperti menunggu kepastian. Dan yang muncul kali ini adalah kepastian yang buruk.

Sial! Lagi-lagi tak beruntung!

Jujur, aku merasa... semua orang di tempat ini nengharapkanku untuk gagal. Bukan tanpa alasan, tapi aku sempat melirik ekspresi mereka ketika dua kali aku gagal. Bahkan dapat kurasakan ada seseorang yang sempat menghela nafas lega. Jujur, ini membuatku bingung sekaligus tak nyaman. Memangnya ada yang salah dengan menang dan permainan ini? Semoga saja, ini hanya perasaanku saja.

Aku kembali bermain dan mataku masih waswas melihat bola yang tak kunjung berhenti. Seharusnya aku tak begitu tegang. Tapi mungkin keteganganku terjadi karena apa yang kulakukan saat ini. Demi mendapatkan apa yang kuinginkan.

Mataku membelalak ketika aku melihat bola berhenti di angka 4. Ah.. akhirnya aku berhasil. Tapi anehnya tak ada sedikitpun perasaan senang dari orang yang menonton permainanku. Tatapan horror justru terlihat jelas di mata mereka. Jujur, ini membuatku semakin bertanya-tanya. Dan hanya Wonho yang saat ini tersenyum, menatapku. Sepertinya ada sesuatu yang salah.

"Bravo!! Kau benar-benar beruntung Tuan Lee. Ikutlah denganku. Akan kuberitahu semuanya."

***

Sudah beberapa menit sejak Wonho menceritakan semuanya padaku. Dan disinilah aku, berjalan menjauh dan mencoba kabur, sesuai perkataan S.Coups padaku. Setidaknya saat ini aku harus cepat mencapai keramaian. Karena entah mengapa, secara tiba-tiba suasana menjadi sangat sepi. Firasatku mengatakan ini sesuatu yang buruk dan berbagai pikiran aneh muncul di kepalaku. Aku tak ingin kepalaku terpenggal sia-sia malam ini.

Cepat Yoon Jeonghan! Cepat sampailah kau di keramaian!

Nafasku semakin memburu ketika aku mempercepat langkah kakiku. Firasatku saat ini semakin memburuk. Area 2 juga masih sedikit jauh dan aku merasa seseorang mengikutiku sejak tadi. Sial! Mungkin semua ini jebakan. Kau benar-benar tak bisa membaca situasi Yoon Jeonghan. Cih! Bodoh juga aku tak membawa pisau yang biasa kugunakan.

Roulette 「COMPLETE」Where stories live. Discover now