SATU

51.9K 2.2K 254
                                    

Edisi revisi ini beda dari sebelumnya ya gaes. Karena ada yang protes tentang Bondhan, jadi aku ubah panggilan Bondhan. Hope you guys like it!

******

Sial!

Satu kata yang dapat menggambarkan nasib Kiara saat ini.

Tepat pada saat jam pulang sekolah, sekitar sepuluh menit yang lalu, hujan turun dengan derasnya. Ditambah lagi Kiara yang duduk sendirian di halte bus. Ketiga sahabatnya, Niana, Ester, dan Kak Yolan sudah pulang sebelum hujan turun.

Ponselnya pun mati, sungguh keadaan yang sangat menyebalkan.

Kiara mendekap tubuhya yang menggigil, berusaha menghangatkan tubuhnya sendiri.

Samar-samar suara motor memecah keheningan dalam derasnya hujan.

Kiara mendongak mendengar bunyi motor itu tak lagi terdengar. Kiara membulatkan matanya melihat cowok berseragam SMA yang duduk di atas ninja hitamnya.

Kiara tahu cowok itu satu sekolah dengannya karena seragam mereka sama. Kiara membuang pandangannya ketika menyadari penampilan cowok di depannya yang urakan, bajunya tidak dimasukkan, rambut gondrong dan acak-acakan, tidak berdasi, dan tidak ada badge nama di seragamnya, Walaupun begitu dia lumayan ganteng, mukanya putih, hidungnya mancung dan rahangnya kokoh.

Kenapa jadi mikir kesitu? Batin Kiara.

Dia tersenyum tipis ke arah Kiara yang sedang meliriknya melalui ekor mata.

Sebisa mungkin Kiara membalas senyuman cowok itu. Dia tidak mau dianggap sombong gara-gara mengabaikan cowok ini.

"Ki— Kiara 'kan?" tanyanya dengan sedikit berteriak.

"Eh?" Kiara tersentak.

Darimana cowok ini bisa tau namanya? Kiara saja tidak mengenalnya.

"Kamu Kiara bukan?" ulangnya tak yakin.

"I ... iya," jawab Kiara gugup sambil mengusap-usap tubuhnya yang terasa makin dingin.

Kiara bisa melihat cowok itu menghela napas lega.

Dia berjalan menghampiri Kiara yang masih terdiam di tempat, lalu dia duduk disamping Kiara.

Kiara menggeser tubuhnya untuk menjaga jarak dengan cowok asing itu. Lagi-lagi cowok ini tersenyum lebar.

Maunya apa sih ini cowok, batin Kiara.

Tak lama, cowok itu berdiri dan kembali ke motornya. Kiara mengembuskan napas lega, tapi seketika embusan napas leganya terpaksa berhenti. Ternyata cowok itu tidak pergi, melainkan mengambil sesuatu dan kembali ke tempat duduk.

Dia memandangi Kiara yang menunduk ketakutan, seulas senyum tipis terlukis di bibirnya.

Tak lama terdengar bunyi gemerusuk. Ternyata cowok itu membuka bungkusan yang tadi diambil dari motornya.

"Mau aku payungin nggak?" tanyanya memecah keheningan.

Kiara mengangkat kepalanya dan menatap cowok di depannya ini.

"Mau aku payungin nggak?" Dia mengulang pertanyaannya lagi sambil menatap Kiara.

"Kemana?" suara Kiara nyaris tak terdengar karena kalah dengan bunyi hujan.

"Udah ikut aja," jawabnya singkat.

Akhirnya Kiara mengangguk, meskipun sedikit merasa canggung. Siapa tau maksud cowok ini baik kan?

Cowok itu membuka payung transparan yang tadi dibawanya kemudian menyuruh Kiara mendekat. Dia memayungi Kiara sampai ke motornya.

"Aku anter, ya?" tawarnya.

I LOVE U BAD [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang