Jilid 32 : Dendam Siauw sancoe terbalas sudah

Start from the beginning
                                    

Jarang orang cerdas seperti Ong It IHoei, maka itu Tiong Hoa mengagumi dia.
"Akupun telah menduga." It Hoei kata lebih jauh, "Kalau nanti Thian Ciat sin Koen pulang ke hotelnya. siauwhiap bakal tak melepaskannya, maka itu aku telah menggunai akal meminta diri dari mereka itu. Turut warta yang tersiar, nyata benar apa yang aku duga itu. Syukur aku keburu mengangkat kaki. Hanya ada satu hal yang aku si orang she ong masih belum mengerti. Bouw sin Gan sudah mati, buat apa jenazahnya mesti dicuri." Benarkah jenazah itu hendak diangkat ke Tay in San untuk di sana mayat itu dihukum rangket?"

Tiong Hoa bersenyum, dia kata nyaring: "ong Loosoe menerka jitu seperti maiaikat menerka, tak kecewa kau disohorkan cerdik Hanya mengenai kami menukar mayat itu dan maksudnya, sekarang belum dapat aku jelaskan. ong Loosoe, jikalau- kau tidak mencela kedogolanku, suka aku mengikat tali persahabatan dengan kau, supaya dibelakang hari dapat aku menerima banyak pengajaran Bagaimana maukah loosoe?"

Tiong Hoa berkata demikian untuk mencoba hati orang. Biarnya orang ini pintar luar biasa tetapi dialah sahabatnya Soe Kiat si sesat. sepasang alisnya Ong It Hoei bangun, ia nampak gembira sekali.
"Aku memang mengandung niat bersahabat, cuma tak dapat aku membuka mulutku," katanya. ia lantas menjura dalam.
Tiong Hoa bersenyum, ia lekas-lekas membalas hormat, habis mana ia perkenalkan It Hoei pada sekalian sahabatnya itu. Kemudian lagi si anak muda mengawasi kuil.
Mungkinkah Hoi kok Sian Sie tidak ada penghuninya?" ia tanya, " kenapa kuil ini di sia-siakan?"
Ong It Hoei bersenyum. ia memberi keterangan- "Pada dua tahun dulu, kuil ini dijadikan sarang orang Jalan Hitam, ituiah sebab pendeta kepalanya asal orang Jalan Hitam itu. Dia biasa melakukan segala macam kejahatan, sampaipun memetik bunga, mencemarkan kehormatan kaum wanita. Belakangan perbuatan itu terbuka, dia kabur bersama-semua pengikutnya, karena itu, sampai sekarang ini. kuil ini menjadi tinggal kosong. Sebabnya yalah tidak ada yang berani tinggal disini."

Tiong Hoa mengangguk.
"Kalau begitu, mari kita duduk. ditanah saja disini," kata ia. "Aku ingin mendengar keterangannya Tan Loo-soe."
Semua orang setuju maka mereka lantas duduk mendeprok. Rembuian jernih iangit terang. Malam itu indah mereka mirip dewa-dewi lagi berkumpul.
Tiong Tiauw Ngo Mo mengambil tempat disekitar mereka, mereka duduk sambil memasang mata.

Lim Gin Peng duduk disisi Tiong Hoa, hingga si anak muda menjadi mengerutkan alis. Tan Hong Wan menghela napas, tetapi ia lantas muiai membuka bicara.
"Orang yang barusan siauwhiap gagal membekuknya ialah Seng Cioe Pek -Wan Hang Sot Koen si Kera Putih yang menjadi tangan kanan sangat berharga dari Pouw Leng-coe." demikian katanya.
Tiong Hoa heran hingga dia lompat berjingkrak matanya segera bersinar bengis memandang kesekitarnya.
Hong Wan menguiapkan tangan-
"Sabar, siauwhiap." ia kata. "Siiahkan dengar dulu keteranganku."
Tiong Hoa berduduk pula.
"Leng-coe mempunyai beberapa urusan yang membuat hatinya pepat. Tang Hong Wan menerangkan lebih jauh. Sudah lama itu tersimpan didalam dadanya, baru setelah turun dari gunung Tiam Chong San dan mengajak anak-anaknya berangkat ke Siauw Lim Sie. hatinya menjadi sedikit lega. Setelah Leng-coe bertemu dengan kami berdua, kami lantas diberi pesan yang rahasia untuk kami pergi mencari Hong See Keen serta Liauw Boen Thian-.
Liauw Boen Thian telah dikurung Lengcoe selama beberapa puluh tahun, baru dua buian yang lalu dia lolos. Dia ditolongi Hang Soe Koen, yang membukai dia jalan didalam tanah, untuk dia buron- Baru sekarang Lengcoe ketahui Soe Koen sebenarnya pengkhianat."

"Ooh kiranya Liauw Boen Thian hilang dari dunia Kang-ouw karena dia dikurung Pouw Lengcoe." kata Song-kie, memgguman-"karena apa maka dia dipenjarakan?"
"Tentang sebabnya itu aku tidak tahu." jawab Hong-wan- "Hang Soe Koen itu kelihatan baik dan ramah tamah, sebenarnya hatinya buruk. Dari semua kepandaiannya Leng-coe, deiapan sampai sembiian bagian telah dia berhasil mewariskannya. Dia pun berhasil mencuri mempeiajari ilmu silat istimewa dari pelbagai partai persilatan lainnya, baik dari partai lurus maupun sesat, karena itu dia menjadi liehay luar biasa. Hal ini Lengcoe sendiri yang memberitahu aku.
Baru ini didalam selat yang sepi dari Tiam chong San- Leng-coe mempergoki Hang soe Koen berada berdiam dengan coh Lao Koay, karena itu timbullah kecurigaan Leng coe. Ketika itu mereka dibiarkan saja. Lengcoe tak mau membikin mereka kaget dan curiga.
Karena ini Leng-coe yang berpandangan jauh, lantas ingat keselamatan Rimba Persilatan- Leng-coe kuatir Soe Koen yang nanti menimbulkan onar besar, maka kami dipesan untuk menyelidiki dia berdua Liauw Boen Thian. Kami telah diajarkan tipu silat untuk kami menolong membebaskan diri andaikata kami mesti menghadapi Han Soe Koen dan terancam karenanya."
"Kenapa Lengcoe tidak memberitahukan hal itu padaku?" tanya Tiong Hoa heran-
"Mengenai itu, Leng-coe pernah omong padaku," sahut Hong Wan tertawa. " Katanya dunia Kang ouw buruk dan Leng-coe tidak menghendaki siauwhiap sebagai baba mantu nya nanti terlibat kedalamnya. Leng-coe bilang, setelah kami memperoleh endusan, Leng-coe mau meminta diri dari Siauw Lim Sie untuk Leng-coe sendiri yang membekuk dan menyingkirkan Hang soe Koen supaya Rimba Persilatan bebas dari mara bahaya."

Bujukan Gambar Lukisan - Wu Lin Qiao ZiWhere stories live. Discover now