Jilid 15 : Bendera Giam-ong-leng

3.2K 38 0
                                    

"Melihat Thian Hong menyerang empat orang itu, Song Kie beramai juga maju, Untuk dapat menolong, dia mendahului, menyerang dengan paku Thian Long Teng, sama sekali dia menggunai sembilan batang, Thian Hong liehay sekali, sebelum paku mengenai tubuhnya, ia sudah berlompat tinggi, hingga loloslah dirinya, dan semua paku lewat dibawahan kakinya.
Ketika ia berlompat itu, ia sekalian mengibas kearah Tam Siauw Go berempat, maka semua paku bertukar haluannya dan mengenai Siauw Go dan kawan-kawannya itu, hingga mereka roboh dan jiwanya terbang.

Song Kie terkejut, karena itu, ia kena didului Thian Hong cinjin, imam itu berhasil mengambil kotak warna hitam dari tubuh Siauw Go. Song Kie lantas saja menyerang, Tepat Thian Hong berkelit, dari sampingnya berlompat seorang nona bertubuh kecil dan lincah, yang merampas kotak itu yang berada dalam tangannya si imam itu, lantas dia lari menghilang ditempat gelap.
Aku lantas menyusul nona itu. Dia lari kedalam kuil Sun SinBio itu. Disitu Baru aku ketahui, dialah Cek In Nio, gadis tunggal dari Lo-sat Kwie Bo, Aku sendiri, hampir aku terbinasa ditangan nyonya itu
Diluar dugaanku, aku kepergok nyonya itu, dia lantas menyerang aku dengan pukulan angin Peklkoet Im Hong, jikalau aku tidak segera ditolongi Nona Cek itu.."

Liok It tertawa.
"Keteranganmu ini aku si orang tua percaya delapan bagian," ia kata.
"Oleh karena itu terang sudah Lo-sat Kwie Bo tidak bersalah, aku yang rendah mohon loocianpwee memerdekakannya," Tiong Hoa, minta.
Liok Pouw It tertawa pula seram.
"Tak demikian mudah " katanya, "Dulu hari itu Lo-sat Kwie Bo telah memusuhkan aku si orang tua, dia hampir membikin keluargaku habis semuanya, maka tak dapat tidak, dia mesti disiksa sampai dia menemui ajalnya, supaya penasaranku teriampiaskan"

Tiong Hoa bingung juga, orang sukar di-kasi mengerti. Tapi ia tidak kurang akal, ia lantas tertawa.
"Loocianpwe," katanya dingin, ^apabila perbuatan loocianpwee ini tersiar kepada orang banyak, aku kuatir loocianpwee mendapat malu hingga tak dapat loocianpwee bertemu orang"
"Apa kau hendak bilang?^ tanya Liok It gusar.
Tiong Hoa beriaku tenang.
"Lo-sat KwieBo sudah buta dua-dua matanya, dia juga bercacad kedua kakinya," ia kata, "selagi loocianpwee berkepandaian tinggi dan ternama besar, sekarang bukannya loocianpwee menakluki dia dengan ilmu kepandaian loocianpwee justeru menculik padanya, tidakkah perbuatan itu membuat orang merasa penasaran sekali?"

Rimba itu sunyi. Baru selang sejenak terdengar pertanyaan- "Menurut kau, bagaimana?"
"Menurut aku yang rendah, paling baik Lo-sat KwieBo dimerdekakan," kata Tiong Hoa, "Dengan begitu maka nama loocianp-wee sebagai seorang bijaksana dan mulia pasti akan segera tersiar, sebaliknya karena Lo-sat Kwie Bo masih mempunyai seorang anak perempuan, aku akan cari anaknya itu, buat memberitahukan dimana adanya ibu-nya, lalu aku yang rendah nanti menemani dia melakukan perkunjungan kepadi loo-cianpwee. itu waktu, jikalau dengan kepandaian loocianpwee dapat loocianpwee mengalahkan dia, urusan tidak ada lagi, akan tetapi andaikata apa lacur loocianpwee yang kena dikalahkan, baiklah Lo-sat KwieBo merdekakan, lalu perkara sakit hati ini dibikin habis sampai disitu saja"

Liok Pouw It tertawa nyaring, "Baik, baik, aku turut saran kau ini" katanya. "Akan tetapi Giam ong Leng sudah dikeluarkan. tak dapat itu ditarik pulang, suka aku menghargai kau karena kau sangat bersungguh-sungguh bekerja untuk sahabat, karena kau bernyali besar sekali, Giam ong Leng yang ke-dua dan ketiga aku biarkan saja, aku sendiri tidak bakal turun tangan, akan tetapi disana masih ada banyak muridku maka terserahlah kepada untung-untung kamu sendiri"

Msndengar itu, Tiong Hoa ketahui bahwa pertempuran tetap tak dapat diluputkan maka alisnya berbangkit bangun, Terus dia kata nyaring: "jikalau pertempuran sampai terjadi sukar orang terluput dari kematian atau luka-luka, hal ini haraplah loocianpwe mengetahuinya. selain dari itu, aku yang rendah juga mohon loocianpwee memberitahukan alamat loocianpwe."

Dari dalam rimba terdengar suara dingin dari Pouw Liok It: Didalam rimba ini sebala perangkap diatur olehku si orang tua, maka itu soal mati atau hidup tidaklah menjadi soal lagi, kau baikj angan buat pikiran, Kau pun harus ketahui, belum tentu kau dapat keluar dengan selamat dari tempat ini. Tentangaia matku, jikalau kau hendak pergi kesana, kau pergilah ke Hek Liong Thoa di koen-beng, disana kau cari seng cioe Pek Wan Hang soe Koen, nanti dia boleh menunjuki jalan kepada kamu, Aku beri tempo setengah tahun-"
Lantas rimba menjadi sunyi.

Bujukan Gambar Lukisan - Wu Lin Qiao ZiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang