EMPAT BELAS

339 24 2
                                    

SHAWN'S POV

Aku membanting tasku dengan kasar keatas kasur. Hariku sangat kacau. Ya terimakasih Cam kau telah mengacaukan hariku. Aku mengakui kesalahanku kok. Tapi, Cam malah memperburuk keadaan.

Aku menatap diriku di cermin. Huh, Shawn Mendes si perebut pacar orang. Shawn Mendes perebut pacar sahabatnya sendiri. Aku menghapus semua kata-kata itu dalam pikiranku. Cam berhasil membuatku malu di depan semua orang saat dikantin tadi. Tak ada gunanya untuk menyembunyikan kejadian semalam terlalu lama.

Sepertinya aku butuh suasana baru. Move on mungkin kata yang pas untukku. Aku mencari cara bagaimana untuk merelakan Camila dengan Cam. 

Mataku tertuju pada kertas putih yang menyembul dari balik laci mejaku. Aku mengambilnya. Hm, itu surat dari Secret Admirerku beberapa hari lalu. Sebuah keisengan terbesit di pikiranku. Bagaimana kalau aku mengajaknya bertemu? Mungkin aku bisa mendekatinya.

Aku mengambil Iphoneku dan membuka Messages. Pesan-pesan dari Secret Admirer itu tak pernah ku hapus. Aku membuka salah satu pesannya dan menreply  pesan itu. Awalnya aku ragu-ragu. Berkali-kali aku mengetik, berkali-kali juga aku menghapusnya. Bagaimana kalau secret admirer ini orang jahat? Ah, pikiran macam apa ini. Pasti ini adalah salah satu gadis disekolah, bukan?. Aku mencoba meneleponnya. Tersambung. Tapi, tak diangkat. Malah di-reject.

Untuk kesekian kalinya aku kembali mengetik untuk membalas pesan itu dan mengklik Send

5 menit...

10 menit..

15 menit...

Dan menit-menit berlalu. Dia tak membalas pesanku. Mungkin dia sudah membacanya. 

Jam menunjukkan pukul 6 sore . Aku segera bersiap-siap untuk menemui sang Secret Admirer. Air dingin menyegarkan badanku. Aku berusaha mandi tak terlalu lama. Aku segera berpakaian. Aku memilih memakai kaos dengan luarnya kemeja dan celana panjang juga sepatu kets. Aku mengambil kunci mobilku dan pergi menuju cafe.

--------------------------------

Sudah 30 menit aku menunggunya. Tapi, dia tak kunjung datang. Hujan turun cukup deras malam ini. Mungkin ini yang menghambatnya datang. Aku menyandarkan badanku ke kursi. Menghela nafas. Menyerah. Mungkin seorang Shawn Mendes tak akan pernah bisa mendekati seorang gadis. Terlalu lama menunggu Camila.

10 menit kemudian, aku melihat pintu cafe terbuka. Seorang gadis masuk kedalamnya. Oh..Hei..Itu...Hailee. Dia tampak melihat kesana kemari. Jantungku berdegup cukup kencang. Apa dia secret admirerku selama ini?

Dia melihatku dan berjalan menghampiriku

"Hai Shawn. Sedang menunggu seseorang?"

"Hai Hailee. Oh ya, aku sedang menunggu seseorang. Tapi, sepertinya dia tidak akan datang"

"Bolehkah aku duduk disini? Aku juga sedang menunggu seseorang. Tapi, sepertinya dia juga tak datang"

Aku mengangguk dan dia duduk didepanku. Aku memperhatikannya saat dia sedang memainkan handphonenya. Aku baru menyadari sesuatu.Hailee.. tampak begitu cantik. Selama ini aku sibuk mengejar sahabatnya, tanpa melihat Hailee.

Hailee meletakkan HPnya dan menatapku

"Terimakasih sudah mengajakku bertemu denganmu" ucapnya

Aku menunjukkan muka bingung. Dia tersenyum sekilas

"Ya, Shawn. Akulah secret admirermu selama ini"



Treat You BetterWhere stories live. Discover now