7. Other Love

34K 2.8K 91
                                    


Taken by you 2

###

Part 7

Other Love

###

Tiga puluh menit kemudian Finar keluar dari kamar mandi. Mengedarkan pandangannya ke semua sisi ruangan dan tak menemukan Keydo. Lalu, pandangannya terarah ke pintu kamar yang tertutup.

'Mungkin Keydo sedang keluar,' pikir Finar.

Finar pun menghentikan kegiatannya mengeringkan rambut dengan handuk. Berjalan menuju pintu untuk memeriksa apakah pintunya dikunci atau tidak.

Sebersit pemikiran kalau Keydo akan mengurungnya di dalam ruangan ini pun muncul. Dan sepertinya, di sini tidak ada pengawal-pengawal Keydo seperti yang ada di rumahnya.

Apakah ia harus mulai merencanakan untuk melarikan diri dari Keydo untuk kedua kalinya?

Dengan mengendap-endap, Finar mencoba membuka handle pintu dan ternyata tidak terkunci. Seperti pencuri, ia membuka pintu itu pelan-pelan. Matanya mengintip sedikit keluar. Khawatir kalau-kalau ada Keydo.

"Apa yang kau lakukan?" suara dingin dan datar itu mengejutkan keheningan Finar.

Finar terkesiap setengah melonjak dan menoleh cepat ke arah sumber suara. Keydo terlihat dingin dan datar. Pandangan matanya yang tajam membuat jantung Finar berdetak kencang. Keydo memergokinya sedang ingin melarikan diri. Lagi.

Sekarang Finar ketakutan dengan apa yang akan Keydo lakukan padanya. Untuk kedua kalinya ia membuat singa yang kelaparan menoleh ke arahnya.

'Kenapa kau begitu bodoh, Finar?'

'Apa kau tidak belajar dari pengalamanmu?' Finar memaki dirinya sendiri.

"Aa... aku... aku mau jalan-jalan," bohong Finar. Hanya itu ide yang bisa muncul di otaknya yang lelet di saat genting seperti ini.

"Dengan memakai jubah mandi seperti itu?" kata-kata Keydo terdengar tajam dan penuh ancaman. Ia tahu Finar membohonginya. Matanya mengamati Finar dari atas sampai ke bawah, "Dan dengan rambutmu yang kusut dan setengah basah itu?"

Wajah Finar langsung pucat pasi. Keydo mengetahui kebohonganya. Tatapan matanya berlumur ketakutan. Tubuhnya sedikit bergetar penuh antisipasi akan apa yang dilakukan oleh Keydo. Bahkan mulutnya membeku tak bisa membalas kalimat Keydo.

Melihat tingkah Finar yang tertangkap basah dengan ide konyolnya itu, membuat Keydo terkekeh geli dalam hati. Bersandar di pinggiran pintu sambil bersedekap santai. "Bisakah kau tidak memperlihatkan ekspresi konyolmu itu, Finar? Aku ini suamimu. Aku tidak akan memakanmu hidup-hidup. Atau... lebih tepatnya belum akan." Lalu tatapan Keydo berubah menjadi berbahaya. "Walaupun tidak menutup kemungkinan aku bisa melukai, bahkan membunuhmu kalau kau mencoba berpikir bisa melakukan rencana-rencana bodoh yang ada di kepala batumu itu."

Ancaman Keydo benar-benar membuat Finar langsung menciut. Bercampur kemarahan atas penghinaan pria kejam itu, ia pun menarik nafasnya dalam-dalam, mulai menguasai dirinya.

Jika memang ia sudah tidak punya harapan lagi untuk kabur dari jeratan Keydo. Setidaknya ia tidak mau tampak ketakutan seperti ini. Yang malah membuat Keydo semakin gencar mengusiknya.

Sambil mengangkat dagunya tinggi-tinggi, Finar berkata, "Baiklah. Aku mengaku salah. Aku memang berniat melarikan diri lagi. Tapi kau juga sangat tahu kalau aku tidak akan bisa melakukan rencanaku itu."

Keydo tersenyum miring, "Sepertinya kau cukup cerdas untuk mengambil hikmah dari tindakan bodohmu di masa lalu."

"Tapi... jika memang ini dibilang bulan madu kita. Apa kau akan tetap mengurungku di dalam kamar seharian seperti tawanan?"

Taken by You 2 (K.Keydo Ellard) Tersedia di Google Playbook & KubacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang