Love Me 03 - Crazy girl

25.7K 1.6K 87
                                    

Akhirnya aku sampai di tanah air. Tuntutan pekerjaan membuatku harus terbang ke Paris untuk menyelesaikan syuting film terbaru. Rasa lelah membuatku ingin segera pulang ke apartemen, tapi sepertinya itu tidak bisa aku lakukan sekarang. Ada hal lain yang menungguku saat ini.

Kemarin aku mendapat kabar dari manager Nycta, dia mengatakan bahwa Nycta ingin bertemu denganku lantaran ada hal penting yang ingin dibicarakan. Konyol sekali! Hal penting apa yang ingin dia katakan sehingga menggunakan manager-nya untuk bertemu denganku.

Begitu sampai bandara Soetta, aku langsung menuju kafe bertema garden di pusat kota. Aku memakai jaket hoodie berwarna abu-abu, tak lupa dengan kacamata hitam bertengger manis di wajahku. Sedikit penyamaran, karena aku tidak ingin para fans mengenaliku. Akan terjadi kekacuan jika mereka tahu aku ada di kafe. Aku sedang tidak ada tenaga untuk meladeni mereka, jadi aku memilih cara ini untuk menutupi keberadaanku.

Susah memang jika jadi orang tampan, pikirku dalam hati.

Bunyi lonceng kecil terdengar ketika aku memasuki kafe. Suasana kafe terlihat sepi, tentu saja ini masih terlalu pagi untuk pergi nongkrong. Mataku mencari keberadaan Nycta, tapi dia tidak terlihat di mana pun. Aku memutuskan untuk mencari tempat duduk di pojok ruangan, tempat bagus yang tidak mengundang perhatian banyak orang.

Aku menunggu Nycta sambil memesan kopi espresso kesukaanku. Setelah limabelas menit, akhirnya Nycta datang. Dia mengenakan dress motif bunga dengan blazer berwarna hitam yang membuat dia terlihat anggun. Kurang ajar sekali dia! Berani sekali membuat aktor tampan sepertiku menunggu. Aku memasang wajah datar tanpa berniat menyapanya.

"Maaf telah membuatmu menunggu, jalanan macet," ujar Nycta. Dia menunjukkan adat kesopanan, tidak biasanya wanita ini berlaku sopan. Sepertinya pertemuan ini sangat penting untuknya.

"Nggak masalah, duduklah." Aku mempersilahkan dia duduk, memandang dia sejenak. Wajah cantiknya terlihat sedikit pucat.

Hey... ada apa dengan dirinya? Apa dia sakit? Entahlah, apa juga peduliku. Biarkan saja!

Kulihat dia menghela napas sebelum merapalkan kalimat yang membuat darahku berhenti mengalir.

"Aku hamil anakmu. Aku sangat yakin ini anakmu, karena terakhir kali aku melakukan seks denganmu." Aku terkejut mendengar pernyataan darinya dan aku memilih diam sebagai jawaban.

Apa dia bilang?

Hamil anakku?

Dengan sepak terjangnya sebagai seorang bitch, dia ingin aku percaya?

Nycta kembali berbicara saat aku hanya diam membisu. "Ini sungguh anakmu, jika kamu nggak percaya, kamu bisa lihat agendaku selama satu bulan lalu."

Anakku?

Aku akan menjadi seorang ayah? Benarkah?

Aku masih diam tanpa menjawab atau menyela apa yang dia katakan. Malam itu, saat aku melakukan seks dengannya, aku lupa tidak memakai pengaman. Sungguh itu hal bodoh yang pernah aku lakukan, tapi jika benar maka bayi itu adalah anakku. Apa yang harus kulakukan? Aku tidak mungkin menolaknya, jelas dia darah dagingku.

Namun, apa yang harus kulakukan jika ternyata dia berbohong? Saat aku berperang dengan batinku, Nycta menawarkan solusi yang membuat aku mengernyit bingung.

"Kamu nggak perlu repot menikahiku. Cukup memberiku uang sebagai bentuk tanggung jawab atas bayi ini, Ken."

"Apa maksudmu? Kamu mau memerasku, huh?" Aku akhirnya mengeluarkan suaraku. Dia datang menemuiku, lalu mengatakan bahwa dia hamil anakku dan meminta uang sebagai solusi.

Apa dia gila?

Atau dia mencoba memerasku? Aku memang brengsek, tapi mana mungkin aku tidak mengakui anak itu, jika memang apa yang dia kandung memang benar anakku.

"Ck, aku nggak butuh uangmu! Aku akan menggunakannya untuk menggugurkan janin sialan ini. Jadi sebagai bentuk tanggung jawab kamu hanya perlu mengeluarkan uangmu untuk membiayainya. So simple!" ucap Nycta enteng.

Dia bilang apa? Digugurkan?

Dia ingin membuatku membunuh darah dagingku? Anakku?

Apa dia gila?

LOVE ME LIKE YOU DO (COMPLETED) Where stories live. Discover now