1. Awal

10.8K 269 7
                                    

"Kak Irlaaaaannnnn!!!!"

Tok..tok..tok..

Seorang gadis tengah berdiri di depan sebuah kamar. Nampak dari raut wajahnya bahwa ia sedang kesal.

"Ck! Kalau lo gak bangun juga gue doain wajah ganteng lo ilang!"

Tok..tok..

"Berisik woy!!" terdengar sahutan dari dalam kamar.

"Oke fine! Gue berangkat sendiri!"

Sang gadis membalikan tubuhnya, namun baru saja ia akan melangkah untuk menjauhi kamar tersebut, seseorang memegang tangan nya dan mencegahnya untuk pergi.

"Siapin baju gue, gue mau mandi. Kita berangkat bareng"

-Friendzone?-

Novellya Sabrina, cewek cantik yg sedang menyiapkan seragam sahabatnya. Sahabat? Yap! Irlan Samuela, atau cowok yg sedang mandi itu adalah sahabat Novel dari kecil. Rumah mereka yg bersebrangan membuat mereka selalu bersama. Terlebih kedua orang tua mereka yg juga bersahabat dari SMA.

Irlan dan Novel hanya selisih umur satu tahun. Novel kelas 11, sedangkan Irlan kelas 12. Dan tentunya mereka bersekolah di sekolah yg sama.

Terdengar suara pintu terbuka, Irlan keluar dari kamar mandi.

"Tuh Kak, udah gue siapin semua seragam lo. Gue tunggu dibawah. Pokonya 10 menit harus udah beres!"

"Ck! Bawel lo!" ucap Irlan sambil mencubit pipi chubby Novel.

"Aww sakit Kak Irlan bego!" ucap Novel sambil mengusap pipinya.

"Udah cepet lo turun. Atau lo mau disini liat gue ganti baju?" Irlan menyeringai menjahili Novel.

"Gak Mauuuuuuuuu!!!!" Novel berteriak sambil berlari meninggalkan kamar Irlan.

-Friendzone?-

"Pagi Vellya sayang," ucap seorang wanita paruh baya yg sedang duduk dimeja sarapan bersama keluarganya.

"Pagi mama Risma," jawab Novel.

Risma adalah ibu dari Irlan. Bagi Novel, keluarga Irlan adalah keluarganya juga. Begitupun sebaliknya.

"Sarapan dulu yuk Vell, Irlan pasti masih lama di kamarnya,"  ucap Papa Zidan.

"Gak usah pa, tadi aku udah sarapan ko dirumah."

"Kalau Kak Irlan lama lo berangkat sama gue aja Nov," Ucap Irvan.

Irvan adalah adik Irlan, usia Irvan sama seperti Novel. Namun entah kenapa Novel lebih akrab dengan Kakaknya daripada adiknya.

"Nggak ya! Novel berangkat bareng gue." ucap Irlan yg baru datang dengan setelan seragam putih-abu nya.

"Ck! Lo tuh lama tau gak!" jawab Irvan.

Sedangkan Novel, Risma, dan Zidan hanya terdiam menyaksikan perdebatan Kakak beradik tersebut yg sudah sangat sering terjadi.

"Udah deh, kalau debat terus kapan berangkat nya? Lo mau kita telat?" Novel berusaha menengahi perdebatan tadi.

"Ya udah yuk! Ma, Pa, Irlan berangkat duluan ya."

"Iya hati-hati sayang"

"Novel juga berangkat yaa.."

Setelah berpamitan, mereka pergi menuju sekolah.

-Friendzone?-

Sebuah motor ninja berwarna merah memasuki area parkir SMA Garuda. Sepasang remaja turun dari motor tersebut dan menjadi pusat perhatian.

Bagaimana tidak?

Cewek cantik, berpostur tinggi dan kulit putih berjalan beriringan dengan cowok ganteng, cool, tinggi, dan berkacamata yg membuatnya terlihat lebih dewasa. Pemandangan yg sudah tidak aneh lagi selama 2 tahun terakhir ini. Siapa lagi kalau bukan Novel dan Irlan?

Seperti biasa, Irlan mengantarkan Novel sampai di depan kelasnya. Dan tentu itu membuat envy para fans Irlan sendiri.

"Nanti istirahat gue ke kelas lo. Inget, jangan ke mana-mana sebelum gue datang" ucap Irlan.

"Iya Ka Irlaann.. Gue udah hapal banget sama kata-kata lo tiap pagi." jawab Novel.

"Kalau dia ga ada palingan juga sama gue" seseorang yg baru datang menyela perbincangan Irlan dan Novel, Irvan.

"Please. Jangan pergi sama curut ini tanpa gue!" Irlan memberi peringatan pada Novel tanpa menggubris kata-kata Irvan.

"Iya iyaaa... Udah sana."

Akhirnya Irlan pergi dari kelas Novel dan Irvan.

"Lo nemu dimana sih kakak se-posesif dia?" tanya Novel pada Irvan.

"Sahabat lo tuh!" jawab Irvan kemudian masuk kekelas, berlalu meninggalkan Novel.

"Ck! Adik Kakak, bisa nya ngerese doang!" gerutu Novel sambil berjalan memasuki kelas, menuju tempat duduknya.

"Kenapa lo Nov? Pagi-pagi udah suntuk gitu tuh muka?" tanya Nindy, teman sebangku Novel.

"Lo pasti tau lah apa sebabnya" jawab Novel.

"Irlan Irvan lagi?"

Novel menjawabnya dengan sebuah anggukan.

"Hahaha harus nya lo tuh seneng di sekelilingi sama dua cowok ganteng kaya gitu. Lo tau kan? Semua cewek di sekolah iri sama lo"

"Iya, termasuk lo juga" sindir Novel

"A-apaan sih"

"Ayolah, gue tau lo suka kan sana Irvan?"

"Ga usah so tau deh lo. Eh lo udah ngerjain tugas matematika?"

"Hahaha ga usah ngalihin pembicaraan gitu kali. Santai sama gue mah"

"Ishh! Udah ah bt gue"

"Ya udah sih, toh pak Rama juga udah masuk"

Seisi kelas menjadi sunyi, maklum Pak Rama adalah guru Matematika terkiller bagi mereka. Siapapun yg ribut akan disuruh mengerjakan tugas didepan dengan soal yg sangattt memusingkan.

-Friendzone?-

Kringgg..

Bel istirahat berbunyi, beberapa siswa mulai meninggalkan kelas.

"Nov, kantin yuk!" ajak Nindy pada Novel.

"Lo tau lah.. Mana bisa gue pergi sebelum Ka Irlan datang?" ucap Novel yg sudah sangat jengah atas perilaku 'sahabat'nya itu.

"Hfftt hampir gue lupa. Lagian lo sih! Punya sahabat posesif amat. Pantes deh lo masih ngejomblo aja"

"Ya iya kali! Sebelum ada cowok yg mau ngedeketin gue pasti dia udah kabur duluan ngeliat Ka Irlan"

"Hahaha Lo tuh ya! Kualat tau rasa lo!"

Novel dan Nindy tertawa lepas, mungkin mood Novel sudah kembali. Hingga suara deheman seseorang menghentikan tawa mereka.

"Ehem!"

Novel dan Nindy melirik siapa orang dihadapan mereka sekarang.

"Eh Ka Irlan.." Seru Nindy sambil cengengesan.

"Bagus ya, jadi gini? Selama gue ga ada kerjaan lo berdua ngomongin gue?" tanya Irlan sinis.

"Ck! Lo sih ngaret mulu! Udah ah kantin yuk! Keburu masuk ntar gue ga sempet makan!" ucap Novel sambil menarik tangan Nindy menuju kantin tanpa menggubris pertanyaan Irlan.

"Hm, Nasib gue apes amat ya? Ganteng-ganteng gini ga ada yg gandeng, ditinggal pula! Woy tungguin gue koala cina!" keluh Irlan kemudian menyusul Novel.

-Friendzone?-

Ini cerita baru aku guys!! Gimana menurut kalian?😀 vomment nya yakkk😘😘😘

Friendzone? [Completed]Where stories live. Discover now