Chapter 28

729 75 20
                                    

HI HAPPY READING :)


Aku sudah sampai di restoran yang aku dan harry terakhir kali bertemu. Ya beberapa hari yang lalu. Sebaiknya aku mencari tempat yang enak untuk mengobrol serius dengan Harry. 

Berjalan ke arah ujung pojok dekat jendela aku sudah melihat pria menggunakan setelan musim dinginnya. Oh itu harry..Hatiku dag dig dug saat ini, tidak karuan. Aku belum siap mendengar apapun berbau hal yang buruk yang akan disampaikannya. Aku harap ini kabar baik dan setelah ini aku dan Harry akan seperti dulu kembali. 

Aku menghampirinya lalu duduk didepannya dengan sebuah senyuman canggung yang kuberikan padanya. Harry pun tersenyum padaku. Kini sudah ku buang jauh-jauh tentang perasaan kecewa, marah, kesal ku padanya. Karena tidak ada gunanya memendam dendam padanya. Toh itu tidak akan memperbaiki suasana.Baiklah ini sudah lumayan lama untuk kita saling diam, aku hanya melihat jalanan luar yang ada disebelah kiriku ini. 

Sepertinya harus aku yang duluan berbicara aku tidak tahan!

"Har-"

"Kat-"

"Kau saja yang duluan," Ucap Harry canggung.

"Baiklah kau mau bicara apa har?" kulihat wajahnya yang sedikit pucat, ada sedikit lingkaran hitam dibawah matanya.

"Aku ingin minta maaf kate, aku merasa aku pria yang sangat bodoh, aku bodoh kate! bodoh!"

"Hei sudahlah lagian aku sudah membuang jauh-jauh tentang apa yang kau lakukan padaku tempo lalu. Dan apologize accepted har." Ucapku tulus dan kuberikan senyuman khawatir kepadanya.

"Aku ini pria bajingan kate! kenapa kau mau menikah denganku? padahal kau bisa bilang tidak dari dulu kepada ibu mu dan ibu ku."

"Menurutku yang sudah terjadi biarlah terjadi tidak usah disesali Har tidak baik."

"Lagipula aku tau tuhan menakdirkan kau untukku Harry" Lanjutku. Aku berusaha sebisa mungkin untuk tidak meneteskan air mata saat ini. 

Harry'POV 

 "Lagipula aku tau tuhan menakdirkan kau untukku Harry"

Aku semakin tidak tega untuk mengatakan apa yang ingin ku katakan saat ini. Dan jujur aku masih sangat mencintainya. Terlihat dari matanya yang menatapku khawatir. 

oh katy maafkan aku..

"Baiklah sebenarnya ada hal lain pula yang harus kusampaikan padamu katy"

"Apa itu? ayolah kau membuatku penasaran dengan wajahmu yang seram itu,"

"Haha," tawaku miris. Aku harus benar-benar segera mengatakannya.

"Jadi begini, aku ingin.. aku.. aku ingin hubungan kita berakhir katy."

Dia diam dengan wajah yang sulit kutebak, tiba-tiba dia mengeluarkan air mata dan menangis. Aku sungguh tidak tega. INI SEMUA ULAHMU SIMON!!

"Hey jangan menangis, katy aku tahu mungkin ini yang terbaik untuk kau dan aku katy, aku ingin kita cerai dan aku ingin kita memiliki kehidupan yang lebih bahagia diluar sana dengan orang yang lebih pantas untuk kita." Ku menggenggam tangannya.

"Tapi kenapa har? aku kira kita akan seperti dulu, aku kira kita akan membaik tapi kenapa? kau tidak mau mencobanya lagi? sungguh harry aku tidak mengerti apa yang ada diotakmu. Apa aku sudah melakukan kesalahan yang sangat besar? apa aku seburuk itu?" Ucapnya panjang lebar dengan diikuti air matanya yang terus mengalir. 

Aku semakin erat  menggenggam tangannya, tapi dia malah melepaskan genggamanku. Aku tahu kau sakit kate, aku tahu. Begitupun aku, batinku.

"Baiklah mungkin ini yang terbaik untuk kita katy, karena aku sudah lelah dengan semuanya, aku mau kau bahagia tanpaku. Kau hanya akan menderita bila dekat denganku katy."

"Tapi kenapa har? kenapa? aku butuh penjelasan yang lebih dari itu." Kini dia sudah berhenti menangis dan masih sesenggukan karena tangisannya tadi itu.

"Karena aku mencintai Kendall."

Katy'POV

  "Karena aku mencintai Kendall."  

WHAT? wanita itu lagi?, batinku.

Aku harus menahan airmata ku untuk kali ini, tapi sungguh kenapa? kenapa dari awal dia menikahiku kalau buktinya dia masih mencintai kendall?

"Baiklah bila itu yang kau mau harry, aku terima. Dan besok kita urus semuanya agar ini cepat selesai dan kau bisa benar-benar kembali pada Kendall. Baiklah aku harus pulang dulu sampai jumpa."

Dengan segera aku meninggalkan Harry yang menatapku seolah olah dia merasa sangat bersalah, kau jahat harry kau jahat!

Aku mendengarnya meneriakki namaku, tapi sungguh aku tidak mau melihat wajahnya lagi. Aku seperti dipermainkan selama ini. Mengapa aku bodoh sekali!!!

------

"Hey sudahlah kau tidak perlu memikirkannya lagi, kepalamu bisa sakit kalau memikirkannya terus" Ucap Brady sembari mengelus punggungku. Bila kau bertanya kemana Mandy dia sedang berbelanja makanan karena ada aku dan Brady disini.

"Setidaknya aku sudah tidak menangisinya Brady, bagaimana aku bisa lupa dengan kejadian tadi di restoran itu. Sungguh aku benci dia. Aku bersumpah kalau besok akan menjadi hari terakhir ku bertemu dengannya." 

"Baiklah sebaiknya kita menonton film lagi yuk?"

Ah Brady ini..

"Baiklah ayo,"

"Kalau kau mengantuk, sandarkan saja kepalamu di bahuku ya?"

"Ayay kapten" Ku tersenyum padanya, ah dia selalu saja ada disaat keadaan terpurukku.


Beberapa jam aku menghabiskan waktu berdua dengan Brady untuk menonton film, aku mengantuk dan terlelap di pundak Brady.

-----

Aku cepet kan update nya haha meskipun ga terlalu panjang tapi gapapa lah ya, demi kalian semua:)

Ok, ini salah aku mungkin ya karena udah lama ga update cerita ini, dan baru update akhir-akhir ini sampe readers nya pada ilang huhu

Gapapa lah ya tetep lanjut, see you in next chapter.


-AS

Brave (Harry Styles)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang