#11. Vision

1.7K 414 127
                                    

Tubuhku meluncur tak tertahan ke bumi. Kudengar samar suara teriakan.

Inikah akhir hidupku? Ampuni aku Tuhan...
Oemma, Appa, Hyung, mianhe...

BRUGHH

TIDAK

.
.
.

Teriak histeris keluar dari sosok yang terduduk lemah di lantai dengan nafas memburu dan tubuh bergetar merasakaan sensasi ketakutan yang mendalam. Kedua tangannya membetot kuat surai hitamnya dan menenggelamkan wajahnya di antara kedua lutut.

Inilah alasannya.
Aku hanya ingin menghindarkanmu dari derita itu. Aku tak kuasa menatap wajah dan bibirmu yang pucat seakan malaikat kematian baru saja melewatimu. Ketakutan dan sakitmu membuatku terluka. Seandainya bisa kualihkan semua yang kau rasakan, aku siap menggantikanmu. Maafkan aku.

"Tenanglah, hyung disini."

Suga memeluk bahu remaja belasan tahun yang masih berusaha menenangkan dirinya. "Minumlah!" ucapnya seraya menyodorkan sebotol air mineral.

"Makasih hyung. ASTAGA! Tolong panggil Jin Hyung, cepat!"

Kepanikan tiba tiba saja menguasai remaja yang masih mengenakan seragam sekolahnya. Tanpa menunda Suga berlari mencari Jin dan menemukan sosok yang dicarinya tengah memberi instruksi pada pasukan penyelamat.

"Jin hyung! Tunggu! Dia ingin bicara padamu. Aku mohon, jangan bertindak apapun dulu."

.
.

"Aku melihat akhir yang tragis. Tolonglah Jin hyung pikirkan cara lain."

"Apa yang kau lihat?"

Pria itu mengajak serta artis- Sehun kah namanya?"
Jin mengangguk menjawab pertanyaan yang terarah padanya.

"Dia loncat dari rooftop gedung ini bersamanya."

"Tidak mungkin. Apa Sehun tidak melawan? Kenapa dia mau saja loncat?"

"Entahlah. Pria itu memanggulnya, sepertinya dia pingsan atau- Aargh"

"Cukup! Tolong hentikan."

Kekhawatiran kembali menyelimuti Suga melihat sosok di sampingnya tengah meringis kesakitan memijat dahinya. Satu tangannya yang lain menggenggam erat sebuah benda berwarna putih. Segera direbutnya Handphone berlambang apel itu dari sang adik.

"Kau tidak apa apa?" tanya Suga sembari mengusap pucuk rambut remaja tampan itu.

"Aku baik baik saja hyung, hanya pusing."

"Handphone Sehun. Kami menemukannya tak jauh dari mobil penculik itu terparkir."
Suga menyerahkan handphone ke Jin yang masih terpaku merasa bersalah dengan apa yang dialami namja muda di depannya.

Jin mengernyitkan dahinya, menatap benda di tangannya.

"Bagaimana bisa kalian menemukannya? Kami telah menyisir daerah itu dengan seksama bersih tidak ada jejak dan bukti yang tertinggal," tanya Jin keheranan.

"Apa kau tidak ingat siapa dia hyung?"

"Ooh- Aahh, aku lupa."

"Sepertinya kau kurang piknik hyung, kau pikun di usiamu yang masih muda." Sindir Suga.

Jin hanya tersenyum, membenarkan dalam hati apa yang dikatakan pemuda berkulit putih susu itu. Di bagian piknik bukan pikun, debatnya pada si hati kecil.

"Pria itu, kau tahu siapa dia?" tanya Jin ragu.

"Ya. Artis itu, maksudku Sehun, dia memanggilnya Rosery."

[MZ] ROSERY [EXO BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang