Dua Puluh Dua [ Hard ]

31.1K 620 52
                                    

Zaquan😱

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zaquan😱

Mellisa terpejam saat bibir aku mendarat di atas bibirnya. Bibir lembut dan lembab itu sumpah buat aku khayal sendiri. Lembut sahaja bibir itu bergesel dengan bibir aku mencipta satu sensasi yang sukar aku tafsir. Betapa aku terlalu menginginkan ciuman ini selama ini. Meresap rasa manis pudina ke dalam receptor lidah aku. Aku rasa tangannya menekan di tengkuk aku, seakan tidak mahu aku menghentikan ciuman ini. Terkejut dengan reaksinya, aku tarik kepalanya merapat, kepalanya aku sengetkan to deepen the kiss, terasa lidahnya bermain dengan hujung lidah aku. Bergelut lidah aku dan dia memonopoli ruang. Kadang aku sedut lidahnya hingga dia merengek. Fuck Mell don't make this hard for me

Just a kiss Zaquan, no touch. Aku ingatkan diri aku sekali.

Tangan aku yang mendarat di pinggangnya entah kenapa gatal ingin turun. Punggung pejal itu aku usap.

Muka Mell terus memerah tak cukup oksigen, makin kejap dia mendakap aku supaya tak menghentikan ciuman ini.

Sebelah tangan, aku pegang tuala yang terasa ingin terlucut dari tempatnya. Terasa tegang di bawah aku sorok. Tangan Mell turun bermain di belakang badan. Babi, sumpah lembut tangan itu mengurut di belakang tubuh. Makin lama aku dapat rasa tangan itu mulai turun meramas ke bawah. Tangannya perlahan menyelinap ke dalam tuala-

Sial memang jadi lauk Mell kalau aku layan.

Aku tolak badannya. Laju jantung aku mengepam darah membekalkan oksigen. Aku dapat lihat riak wajahnya yang berkerut, seakan tidak puas hati aku memutuskan ciuman ini sepantas ini. Bibirnya terdapat bekas merah dan aku perasan matanya melekat pada bibir aku.

Aku pegang bahunya. Dua saat aku masih berperang dengan otak untuk menyusun kata. Aku tarik nafas panjang.

" Mell.." aku tarik bahunya merapat. Berusaha mengawal suara, aku pasti saat saat macam ni ummi mesti dah bangun, tekaan aku seakan mengena apabila mendengar bunyi tapak kaki orang menuruni tangga.

Aku tenung matanya dalam dalam.

"Ll.. look at me.. " aku tarik dagunya mendongak ke arah aku.

" Seriously, Ak.. Aku .. aku ttak.. , fuck asal gagap lah sial, " aku tampar pipi aku sekali.

" What happened just now, pretend like it was an accident okay? And for fuck sake, don't ever mention this to anyone. Mell listen here, what happens here stays in here. We'll talk about this later tapi bukan sekarang, dan most importantly bukan dekat rumah ni. Okay? "

Tiada jawapan, dia hanya termenung. Seperti tadi asyik menggentel bibirnya dengan jari.

" Mell bagi respon please! takkan kena cium sekali dah bisu kot! " aku tekankan suara aku, melihatkan dia hanya membatu.

" Ok..okay. "

Aku tarik nafas panjang. Berperang dengan perasaan. Aku pandang wajahnya yang masih dalam khayalan sendiri. Ada satu rasa kurang enak timbul dalam dada aku, menyesal?

Redrose Where stories live. Discover now