CHAPTER 4

1.2K 92 9
                                    

Tolong baca ini sesuai umur ya. Cerita ini ada unsur dewasa. Mohon bila tidak sesuai umur jangan baca! ⚠⚠⚠⚠🚫🚫🚫🚫
Sudah terlanjur baca, itu diluar tanggung jawab, author 🙆😉🔎🔎😙

📝📝📝📝📝📝📝

9 P.M KST at Cheehong Restaurant, Seoul. 

Aku tiba di restoran ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku tiba di restoran ini. Terlihat bagus dan mewah tapi niat ku kesini hanya urusan bisnis tidak lebih. Rasanya aku tidak ingin melakukan ini. Ya Tuhan. 

Salah satu pelayan mengantar ku ke arah yang sudah di pesan. Ah aku melihat lelaki paruh baya dengan mengenakan jas berwarna biru gelap dan menyapa ku hangat. 

Park Hyun Jo. Dialah yang akan aku temui sekarang.

"Selamat anakku" ucapnya menjabat tangan ku dan memelukku. Begitu pun dengan ku membalasnya dengan hangat.

Kami duduk dan pelayan memberikan menu untuk kami.

"Pesankan kami yang terlezat dan termahal" ucapnya lalu pelayan pergi meninggalkan kami.

"Apa kabar paman?"

"Baik, nak. Kau sendiri bagaimana disini? Apa menyusahkan mu tinggal sendiri?"

"Kabar ku baik. Tidak. Ini menyenangkan hidup sendiri, paman"

Aku tahu paman akan menanyakan ini. Perihal paman sangat baik dengan ku dan keluarga ku. Bahkan ia lebih baik daripada ayah ku sendiri!

"Nak, paman sebenarnya tidak ingin mengganggu mu. Paman tahu kau sibuk akhir akhir ini setelah kau menjadi penerus ayah mu. Paman hanya menjalaskan amanat dari ayah mu, nak" kulihat dia sangat hati hati mengucapkannya.

"Aku tahu paman. Tapi.. Dengan hal lainnya aku tidak tertarik sama sekali. Kecuali bisnis saja aku jalankan"

Kini dia mendesah pelan. Dia tahu maksud ku mengenai hal lain 'perjodohan' tentu aku sangat menolak.

"Baiklah. Paman tidak akan memaksa mu. Paman mengerti, kau menjalankan bisnis ayah mu dengan satu tujuan. Itu tidak lebih. Paman tidak akan memaksa mu terkecu..."

"Maaf paman jika aku menentang, tapi aku menghargainya. Hanya saja yang aku kerjakan hanya pekerjaan saja. Sisanya itu urusan pribadi ku. Tidak ada yang boleh menentang ku"

"Permisi.. Pesananya"

Dua orang pelayan mengantarkan makanan kami. Lalu kedua pelayan itu pamit pergi.

"Nak.. Makanlah dulu"

Aku mengangguk pelan dan mulai memakannya.

******
AUTHOR POV

diwaktu yang sama seorang wanita sedang bercumbu nikmat dengan lelaki asing. Sebuah kamar mewah bernuansa coklat dan gold membuat cumbuan mereka semakin panas.

Possessive Stalker! ✔Where stories live. Discover now