part 2

38.3K 2.4K 36
                                    

"Kamu serius kita mau disini seminggu?" Sasti yang hendak mengganti bajunya dengan baju tidur menatap Satria yang tengah duduk bersender di kasur.

"He'em..." Satria menganggukkan kepalanya begitu mantap. Sedangkan matanya fokus dengan iPad yang ia pegang.

"Sat, pulang aja deh. Besok kan aku harus ngantor, kamu juga kan?" Sasti membawa baju tidurnya ke dalam kamar mandi.

"Kamu yang maksa mau ngantor, aku mah maunya libur!" ujar Satria sedikit berteriak agar Sasti yang di dalam kamar mandi bisa mendengar suaranya.

"Engga usah teriak-teriak!" seru Sasti dari dalam kamar mandi.

"Kan biar kamu denger" balas Satria tetap dengan volume suara lumayan tinggi.

Tak lama Sasti keluar dari kamar mandi, mengenakan kamisol berwarna kulit yang begitu jatuh membentuk tubuhnya. Membuat Satria yang melihatnya menelan ludah, iPadnya pun tersingkir diletakkan  begitu saja di atas nakas. Padahal iPadnya itu sedang menampilkan laporan penting yang baru saja dikirim oleh Yoga.

"Rahadhi Satria, istrimu ini engga budek" ujar Sasti dengan tatapan tajam.

"Tentu saja, istrinya Rahadhi Satria ini sexy. Sangat sexy" ucap Satria dengan tatapan laparnya.

"Mukanya biasa aja Sat!" hardik Sasti yang menyadari tatapan penuh hasrat milik Satria.

"Kamu bikin aku engga bisa biasa aja sayang" balas Satria yang langsung menarik tangan Sasti hingga perempuan itu jatuh ke pelukan Satria, membuatnya memekik kecil.

Satria menghirup dalam-dalam wangi tubuh Sasti yang begitu manis.

"I love you..." bisik Satria yang kemudian mengecup leher Sasti.

"Bisa engga malam ini kita hanya tidur? Tidur yang beneran tidur?" tanya Sasti dengan kening berkerut.

"Sayaaang.. kamu mah ngerusak suasana. Bales i love you too kek" ujar Satria yang mempererat pelukannya.

"No! Besok aku kerja, besok kamu juga harus kerja. Jadi malam ini kita tidur dengan tenang" ucap Sasti yang kemudian menggigit bahu Satria membuat lelaki itu teriak kesakitan dan melepas pelukannya.

"Kamu ihh! Karnivora ya! Dikasih makan orok ya sama ibu Rukmini" keluh Satria sambil mengelus bahunya. Ia pun menarik leher kaosnya hingga menunjukkan bahunya yang tercetak jelas bekas gigitan Sasti.

Mendengar Satria menyebut nama ibunya membuat Sasti mendelik, "Di kasih makan buaya idup sama ibu!"

"Whoaaah, engga buaya darat sekalian??" tanya Satria dengan ekspresi wajah dibuat-buat.

"Cih, buaya daratnya udah jadi suami!" balas Sasti yang kemudian mengambil guling ke dalam pelukannya.

"Kamu itu udah nikah, punya suami. Ngapain sih melukin guling??" Satria langsung menarik guling yang Sasti peluk, melemparnya jauh ke arah kamar mandi.

Lalu ia mendekatkan tubuhnya ke arah Sasti, menarik Sasti ke dalam pelukannya.

"Selamat bobo istriku, i love you" ucap Satria sebelum mengecup kening Sasti.

"I love you more" balas Sasti sambil menggerakkan kepalanya, mencari posisi nyaman di dada bidang milik Satria. Suaminya.

Baik Satria maupun Sasti, keduanya terpejam dengan perasaan yang begitu bahagia. Pelukan keduanya memberikan ketenangan, membuat tidur menjadi begitu nyenyak. Menghilangkan segala pikiran yang menjadi beban, meringankan setiap tarikan nafas.

--

Sinar matahari pagi yang masuk dengan mudahnya karena lagi-lagi Sasti lupa menutup horden kamar, membuat Sasti terbangun. Nyawanya yang belum terkumpul membuatnya hanya terdiam di kasur, menikmati pelukan hangat tubuh Satria.

D I A : Satria & Sasti (BANYAK DIHAPUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang