3 Days

1.1K 171 35
                                    

Sina Pov

"HALMEONI!!!!" teriakku keras-keras. Aku menatap pergelangan tanganku bergantian. Sial! Nenek pendeta ini sekarang mengikatnya ke tiang kayu. Ia memantrai talinya, jadi aku sama sekali tak bisa melepaskan diri. Kedua kakiku menhentak tanah berkali-kali, berharap ia menghentikan ritualnya.

"Berhentilah anak kecil," kata halmeoni. Aku menatapnya dengan tampang memelas, bahkan Hoseok tidak akan tega melihatku seperti ini, kenapa nenek ini begitu sialan! "Aku akan melakukannya dengan sangat cepat," kata halmeoni sambil mengguncangkan loncengnya.

Aku berharap bisa menutup kedua telingaku. Aaah, suara ini menyakitkan. Aku takut!

"Aaah, jebal...jangan lakukan ini halmeoni," kataku sambil menahan rasa sakit. "Aku bahkan belum pulih dari luka yang kudapat dari rumah Hoseok. "Halmeoni...aku akan berusaha bersikap baik. Aku tidak akan mengganggu manusia lagi. Aku akan menjadi hantu yang baik, biarkan aku hidup disini..."

"Andwae," gumam halmeoni. Ia meletakkan loncengnya dan mulai membakar dupa. Mulutnya komat-kamit tidak jelas. "Aku tahu kau punya rencana jahat,"

"Ne?"

"Aku bisa melihat di wajahmu, kau...kau ingin membunuh manusia," kata halmeoni sambil menatapku tajam. Aku menunduk. Bagaimana dia bisa tahu? Yah, aku sangat ingin menghabisi Kang Hae Joo dan Kim Seokjin. "Kau tahu, Sina, jika kau melukai manusia, sedikit saja, kau akan menjadi iblis yang tak termaafkan. Kau mau menjadi seperti itu? Aku tahu kau masih suci, kau hanya perlu merelakan dendammu. Lupakan semuanya dan tinggalkan dunia ini dengan tenang,"

"Nae Eomma," gumamku. Aku mulai meneteskan air mata. "Biarkan aku bertemu Eomma. Halmeoni... jebal..."

"Kau ingat dengan Eomma mu?" tanya halmeoni kaget. Aku mengangguk dengan cepat. Halmeoni berdiri dan mendekatiku. Ia menyentuh pipi kananku dengan tangan kirinya yang keriput. Ia menghapus air mataku dan menepuk pundakku. "Lupakan dia. Kau akan kesakitan jika kau tidak melupakan Eomma dan semuanya yang ada di sini,"

"Aku benar-benar merindukan Eomma," kataku sambil terus menangis sesenggukan. "Aku hanya ingin bertemu dengannya. Aku tahu Eomma pasti juga merindukanku. Halmeoni, ia bahkan tak tahu aku mati dengan tak adil. Ia hidup dengan yeoja yang membunuh putrinya! Dia harus tahu!"

"Kau mau menyakiti hati Eomma mu?" tanya halmeoni. "Bagaimana menurutmu, jika Eomma mu tahu, siapa yang membunuh Putri kandungnya. Ia sudah membesarkan anak itu? Kau hanya akan membebani Eomma mu, Yoon Sina,"

"Aaagghhh, Eommaaa... Eomma..." isakku. Aku merasa sesak karena terus menangis. Mataku tak bisa melihat dengan jelas lagi. "Halmeoni, jebal..."

"Yoon Sina, kau tahu, kau tidak bisa," kata halmeoni lagi. Ia menepuk bahuku berkali-kali.

"Seseorang berada dalam bahaya karena aku," kataku.

"Apa maksudmu?" tanya halmeoni.

"Jung Hoseok, namja yang membelikanku baju ini," kataku masih dengan isakan yang tersisa. "Aku rasa iblis di tubuh Seokjin, dia akan melukai Hoseok jika aku tidak menyerahkan diri padanya,"

"Aah, begitu,"

"Halmeoni," kataku sambil berusaha menghilangkan tangisku. "Jebal, biarkan aku mengeluarkan iblis itu dari tubuh Seokjin,"

"Bagaimana kau bisa melakukan hal itu? Kau hanya bocah kecil dan dia...dia mungkin berumur ribuan tahun," kata halmeoni. "Kau tak punya kekuatan untuk melawannya, Yoon Sina,"

Goosebump! Ghost Around MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang