Healing Time

1.1K 169 20
                                    

Hoseok Pov

Tidak ada rasa dingin lagi. Aku terjaga di tengah malam dan mengedarkan pandanganku. Yeoja itu, Yoon Sina, ia tak ada di kamarku. Aku mengucek mataku dan bangkit. Kulihat ruang tamu dan dapur, dia juga tak kelihatan disana. Kemana dia pergi? Apakah aku berhasil mengusirnya? Heol...dia benar-benar lenyap?

Aku tersenyum merasa puas. Tak ada lagi yang akan menggangguku di pagi hari. Tidak ada lagi yang akan membuatku merasa tak nyaman berganti baju di kamarku sendiri. Dia sudah pergi.

Aku kembali ke tempat tidur dan mencoba memejamkan mata. Aku tak bisa tidur lagi. Kulihat pesan di ponselku. Pemberitahuan bahwa besok kampus diliburkan selama tiga hari karena kasus pembunuhan Na Eun. Hmmm, aku jadi ingat Sina. Dia hendak mengatakan sesuatu tentang Na Eun, dia belum membuka mulutnya dan memilih pergi?

Kenapa aku mendadak merasakan sepi yang menguasai hatiku. Aku menatap bangku belajarku, biasanya Sina akan duduk disana dan menceritakan apapun yang ingin ia katakan. Kemana anak itu pergi? Apakah dia kelaparan? Apakah ia akan kembali kemari?

***

Aku tak bisa tidur hingga pagi hampir menjelang. Karena itu, aku memutuskan untuk berolahraga. Tak ada Sina. Aku masih memikirkan anak itu. Kucoba menepis pikiran tentangnya. Tidak ada gunanya aku memikirkannya. Lebih baik ia tidak muncul lagi. Yah. Tetapi kenyataannya selama ini, hanya dengannya aku menceritakan kisah yang kurahasiakan dari siapapun. Hanya dengannya, aku banyak bicara.

Aku menyusuri jalanan yang belum terlalu ramai. Biasanya banyak yang lari pagi di daerah ini, tetapi mungkin karena cuaca sedikit mendung, mereka memilih tidak berolahraga. Kurasakan udara pagi yang masih berat karena mengandung embun di dalam paru-paruku. Segar.

Aku membelok di tikungan dan seseorang menyusulku. Ia berlari dengan aneh, dan seketika aku menghentikan langkahku. Ia berdiri didepanku dan melambaikan tangan.

"Hoseok ah," panggilnya dengan suara nyaring. Aku sedikit merinding dan mundur selangkah. Ia memanyunkan bibirnya dan menghentakkan kaki ke aspal. "Kau masih takut padaku? Aaiish, ini aku, Yoon Sina,"

"Oh, arra...aku hanya sedikit kaget," kataku. Aku melangkah mendekatinya dan kembali berlari kecil. Detak jantungku meningkat dua kali lebih cepat, bukan karena aku berlari, tetapi karena kaget oleh kemunculannya yang mendadak. Ia mengikutiku dan berlari di sampingku. "Kau..kupikir kau sudah pergi,"

"Ne, ne, ne," katanya. "Aku memang berniat pergi darimu,"

"Jadi, kenapa kau kembali?" tanyaku.

"Aku ingin membantumu," katanya. "Uri...mari kita bekerja sama,"

Aku menatapnya tak percaya. Bekerja sama dalam hal apa lagi? Terakhir kali, ia memintaku untuk memisahkan Hae Joo Noona dengan Seokjin Hyung.

"Aku memikirkan ini sepanjang malam. Aku bukan hantu perawan lagi, jadi dendamku bukanlah menghabiskan malam dengan seorang namja," katanya. Nafasnya terengah, aki sedikit memperlambat lariku dan terus menatapnya. "Kurasa, aku harus berbuat baik pada orang lain. Mungkin...saat aku hidup, aku adalah orang jahat. Aku harus berbuat baik agar aku bisa ke surga,"

"Jadi...apa yang akan kau lakukan padaku?" tanyaku penasaran. Ia tersenyum dan menarik lenganku. Aku berhenti berlari. Ia menatapku dan ekspresi lelahnya langsung menghilang. Ka memang seperti bunglon. Saat sedih dan menangis, dalam sekejap, ia mengubah ekspresinya.

"Aku akan membuatmu kehilangan rasa takut," katanya. "Kau...aku akan melatihmu agar kau tidak takut lagi pada hantu. Kau harus hidup dengan normal agar tak ada yang menganggapmu aneh lagi. Kau...kau harus kembali ke posisimu di keluarga. Mereka harus menerimamu kembali,"

Goosebump! Ghost Around MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang