Part - 4

19.1K 735 0
                                    




Addriella mulai membuka matanya perlahan,kemudian melihat ke samping,ada dia orang yang telah membuatku seperti ini.

Perlahan ia mengangkat tubuhnya untuk duduk,tapi tenagaku masih belom cukup kuat,akhirnya aku terjatuh lagi.

"Arghh"erangku menahan kesakitan.

"Kamu gapapa?"ucap adriell yang langsung terbangun mendengar suara eranga Ella.

Dengan refleks ia memegang tangan Ella.

"Lepas.tidak usah pegang tanganku." Ella menghempaskan tangan adriell kasar.

"Baiklah,tapi aku ingin berbicara sesuatu yang sangat serius kepadamu."ucap adriell

"Bicaralah,sehabis itu kau bisa langsung pergi dari sini."

"Kau..kau ha..mil,usianya baru 3 bulan."ucap adriell terbata

"Hamil?aku hamil?"ucap ella sambil mengelus perutnya. Aku hami? Astaga cobaan apa lagi sekarang? Belum cukupkah dengan kejadian malam itu saja? Mengapa harus sampai sejauh ini?

"Iya,maka dari itu aku ingin berbicara Padamu mengenai anak ini."

"Baik,jadi sekarang apa yang ingin kau bicarakan?" Ucap Addriella to the point.

"Aku ingin kita menikah. Bukan menikah seperti orang layaknya,kita menikah hanya karena anak ini,setelah anak ini lahir kita bercerai."ucap adriell panjang lebar

"Aku tidak mau!" Ucap Addriella menolak

"Kau harus mau,ini demi anak ini!"ucap adriell sakratis

"Aku masih mampu membiayai anak ini dengan uangku."

"Aku tau kau masih mampu,tapi apa kata orang jika kau hamil diluar nikah?apa pendapat mereka dengan anak ini?kau mau ia disebut anak haram?setidaknya menikahlah denganku demi anak ini"

Ella tampak sedang memikirkan apa yang adriell ucapkan,benar apa kata adriell,ia masih mampu untuk membiayai dirinya sendiri dengan anak ini.

Tapi apa pendapat orang dengan anak ini?mereka akan menyebut anak ini anak haram. Betul kata adriell setidaknya ia harus berkorban demi anak ini.

"Baiklah aku mau menikah denganmu." ucap ella akhirnya

"Baik,semua persiapan akan aku urus,kau hanya tinggal duduk dan menunggu semuanya selesai.Jika ada wartawan atau apapun datang ke apartemenmu jangan bukakan pintu. Dan aku akan bilang ke orangtuamu mengenai hal ini." Ucap adriell.

Tak lama kemudian adriell bangkit berdiri dan pulang,tanpa melihat ke ella atau sekedar pamit.

Keesokan harinya apartemen ella yang biasanya sepi sekarang menjadi ramai oleh para wartawan. Ternyata berita itu cepat meluas,hebatnya orang jaman sekarang.

Ella sendiri hanya berada di dalam kamar tanpa ada niat sedikitpun untuk melihat keluar. Ia sudah terlalu malas untuk semua ini,biarlah ini cepat berlalu.

Beberapa hari kemudian apartemen ella keadaannya masih sama masih ramai oleh para wartawan yang ingin menanyakan kabar pernikahannya dengan adriell yang terkesan mendadak.

Tapi hari ini berbeda,jika kemarin hanya Ella seorang diri di apartemen,hari ini adriell datang mengunjungi apartemen Ella sekaligus mengurus persiapan pernikahannya.

"Bagaimana kabarmu?" Ucap adriell basa-basi

"Baik" ucap Ella singkat

"Persiapan pernikahan sudah 70%,tinggal sisa baju pengantin saja yang belum,untuk itu aku datang kesini ingin memberitahumu kalau besok kita akan pergi membeli baju pengantin."

"Aku tidak ikut,kau saja yang membeli. Kau bisa belikan untukku gaun yang sederhana,untuk contoh ukuran ambil saja salah satu baju dilemariku." Ucap ella malas. Sebenarnya ia sangat malas untuk keluar. Apalagi berurusan dengan para wartawan itu.

"Tidak. Kau harus ikut,apa kata orang jika hanya aku saja yang membeli baju pernikahan. Lagi pula besok kita akan melakukan confrensi pers untuk mengklarifikasi tentang pernikahan kita."

"Untuk apa lagi confrensi pers,Bukankah sudah jelas bahwa pernikahan kita kau yg bilang ke media kalau kita sudah pacaran?jadi untuk apa perlu diadakan lagi confrensi pers?"

"Aku tidak mau tahu,besok aku akan kesini lagi,dan kau sudah harus rapi jangan membuatku malu. Dan aku juga telah bilang ke orangtuamu mengenai hal ini dan mereka setuju aku menikah denganmu."

"Terserah,aku lelah."
Tak lama kemudian Ella balik menuju ke kamarnya

Adriell pun berjalan keluar apartemen ella dan pergi ke kantor nya karna ia tadi sempat ditelfon oleh ayahnya untuk datang.

Hai sampai disini dulu ya ceritanya. Hope you like it.
Tolong kasih vote/Coment nya setidaknya untuk menghargai author yg telah menulisnya makasih:)

She is mine! {SLOW UPDATE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang