Kali ini Jimin menatap tajam Taehyung yang menyeringai padanya. "Apa? Jangan bicara yang tidak penting."

  Taehyung tertawa-tawa, Jimin mengerutkan keningnya. "Kau harus memberiku sesuatu untuk ini. Jaehye sudah punya pacar, aku melihatnya kemarin saat kau ditolak.."

  Rasanya Jimin ingin memukul wajah tengil sahabatnya ini. "Kau tahu itu siapa?" tapi informasi yang Taehyung berikan sangat berguna untuknya.

  "Dia pakai helm, tapi aku tahu seragamnya. Dia anak Kyunghae.., nah..kau mau memberiku apa?" Taehyung berdiri mengikuti Jimin yang pergi dari kelasnya.

  "Satu pukulan telak di rahang, mau sekarang?" Jimin berbelok kearah atap sekolah.

  "Tidak, terimakasih." Taehyung hanya mencibir di sisinya diam-diam ingin membuat Jimin jatuh tidak elit di depan koridor. Tapi Jimin melompat ke pintu atap dan mendarat dengan baik sebelum Taehyung menendangnya.

  "Kau pikir mau apa?" Jimin hampir memukul kepala Taehyung.

  Taehyung menghindar dan memberi Jimin cengiran idiotnya.

   "Kau akan mendekati Jaehye, tapi tidak memutuskan Sena atau Yora. Dasar brengsek," Taehyung mencibir di ujung atap.

  "Aku sudah memutuskan Sena. Masalah Yora lain lagi, ia mendekatiku hanya ingin populer." Jimin berbaring di kursi panjang di sana. Memandang langit biru dengan awan putih yang menghalangi matahari.

  "Kalian berhubungan tanpa ikatan begitu? Kalau begitu berikan saja padaku."

  "Ambil saja Tae, aku muak dengan perempuan murahan begitu..."

  "Maksudku bukan Yora, tapi lumayanlah..." Taehyung duduk di sisi ubin, kakinya terlipat rapi duduk bersila dengan pandangan lurus ke bawah gedung.

  "Apa yang sedang kau bicarakan, bodoh.." Jimin bangun dan berlari untuk memukul Taehyung. Ia sebenarnya tahu maksud ucapan Taehyung tadi. Sahabatnya itu menginginkan Jaehye juga.

  "Slow, Jimin. Aku hanya bercanda." Taehyung di tempat duduknya terangkat dan terpaksa berdiri karena Jimin menarik kerahnya.

  "Jangan sentuh Jaehye, dia milikku."

***

   "Pertandingan basketnya akan segera dimulai, kau dimana?" Jaehye menelphone Jungkook yang belum juga datang padahal semua anak basket sedang pemanasan.

  Tadi, Hanbin teman Jungkook menanyainya saat Jaehye sengaja turun ke lapangan mencari adiknya.

  "Sial, Ka.." Jungkook hanya memaki pelan dengan napas terengah-engah.

  "Jungkook, apa yang terjadi?" Jaehye mendengar suara gusar Jungkook di sebrang sana. Hanbin di depannya mengerutkan keningnya.

  "Ada yang menjegalku."
Suara Jungkook terdengar tidak jelas karena dengan tiba-tiba suara deru motor miliknya terdengar.

  "Apa?!" Jaehye berseru agar adiknya busa mendengar.

  "Aku akan tiba di sana dalam lima menit." Jungkook memutuskan hubungannya. Jaehye mengerutkan keningnya karena tidak mengerti dengan apa yang terjadi.

  "Ada apa, Nuna? Jungkook akan ke sini kan?" Hanbin bertanya saat Jaehye menjauhkan handphone dari telinganya.

  "Dia tidak biasa terlambat, pasti ada sesuatu yang terjadi." temannya yang lain dengan tinggi diatas rata-rata mengatakan begitu sambil menatap Jaehye dengan tatapan mematikan.

  "Katanya, dia dijegal seseorang. Tapi, kurasa dia sudah dalam perjalan ke sini." Jaehye terlihat agak ciut melihat teman Jungkook yang menyeramkan semua.

✔ Summer Love || Min Yoongi (Suga)Место, где живут истории. Откройте их для себя