Bab 4

3.2K 207 3
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun Hanabi. Hinata dapat melihat raut cemburu dan sedih saat Hinata menjemput Itana. Sesungguhnya, Hinata tidak tega melihat adiknya memasang ekspresi seperti itu.

Hinata sudah menyelesaikan pekerjaannya. Dia bahkan sudah membangunkan Gaara dan menyiapkan segala keperluannya. Kini dia sedang menyiram tanaman sambil memikirkan kado apa yang akan dia berikan kepada Hanabi.

"Hinata"

Hinata masih terbuai dalam lamunannya sehingga tidak menyadari Gaara yang mulai kesal karena tidak direspon

"Woi! Kau tuli hah?!"

Hinata tersentak dan segera mematikan keran. Hinata segera meminta maaf kepada Gaara yang tidak mendengar panggilannya.

"Ada apa?"

"Dimana dasiku?"

Hinata nyaris tertawa. Dia tertawa kecil kemudian menggelengkan kepalanya karena gemas dengan kelakuan Gaara. Sedangkan Gaara memandangnya dengan heran.

"Bukankah kau sudah memakainya, Tuan Sabaku?" Goda Hinata sambil menunjuk dasi yang sedikit berantakan

"Biar aku rapikan" Lanjut Hinata dan mendekati Gaara. Dia merapikan letak dasi dan kerah di kemeja Gaara.

"Apa kau sudah sarapan?" Tanya Hinata

"Hm. Aku akan pergi sekarang"

"Hati-hati, jangan mengebut"

Gaara tak mengiraukan ucapan Hinata. Dia memilih langsung masuk ke mobilnya dan menuju perusahaan. Bergelut dengan berkas-berkas yang tak kunjung selesai dari waktu ke waktu.

Hinata meminta izin lagi kepada Konan. Hari ini tak ada jadwal operasi. Konan dapat menangani persalinan normal tapi tidak dengan operasi. Entahlah, dia seperti memiliki trauma.

Hinata menaiki taksi dan memintanya untuk mengantar Hinata ke Mall besar di pusat kota. Dia sudah bertekad akan memperbaiki hubungan dengan adik kandungnya itu.

Hinata menghabiskan waktu di mall selama berjam-jam hanya untuk mencari hadiah terindah untuk adiknya. Setelah mendapatkannya, dia menghampiri toko kue dan memesan kue kesukaan adiknya. Tepat pukul 12 kurang, Hinata sudah berdiri didepan sekolah Hanabi.

"Hinata-neechan!"

Hinata tersenyum lembut saat Itana berada didepannya. Itana benar-benar sangat mirip dengan Itachi, hanya saja lebih ke ibunya.

"Itana, siapa yang menjemputmu?"

"Aku dijemput Touchan hari ini. Wah Hinata-neechan berniat merayakan ulang tahun Hanabi ya"

Hinata terlihat tersipu malu. Itana mengerti jika hubungan keduanya tidak perlu diganggu sehingga Itana memutuskan untuk segera menghampiri ayahnya.

"Hanabi, Otanjobi omedetou" Ujar Hinata sembari memberikan kue kepada Hanabi

Hanabi tak percaya bahwa kakaknya berada didepannya, memberikan kejutan terhadap adik durhakanya itu. Hinata sama sekali tidak ada dendam, rasa sayang Hinata lebih besar dan mengalahkan rasa sakit itu.

When love.... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang