Neji dan Hanabi menatap Hinata dengan tatapan sinis kemudian pergi meninggalkan Hinata yang tengah berunding dengan pikirannya.

"Aku memang mencintainya, tapi..."

***

"Bersiaplah, Jam 7 kita akan berangkat" Ujar Hikaru

Hinata menatap pantulan dirinya didepan cermin. 5 tahun lalu dirinya masih seorang gadis dengan rambut pendek dan berkulit kusam. Dia tak menyangka bahwa rambutnya akan tumbuh sepanjang ini dan kulitnya akan semulus ini. Padahal dia tak melakukan apapun.

Hinata mulai membersihkan tubuhnya dan memakai aromaterapi lavender kesukannya. Setelah itu, dia mengambil gaun sedikit diatas lutut bewarna merah marun dengan pita besar dipinggangnya dan renda putih dibawahnya. Oh ya, dan heels merah marun mengkilap.

Hinata mulai menata rambutnya. Tak banyak, hanya sedikit menggulung ujung bawah rambutnya dan memberikan jepitan disudut rambutnya. Serta riasan yang dipakainya tak terlalu berat. Hinata hanya memakai mascara, eyeliner, lipstick dan sedikit bedak.

Hinata menjelma menjadi seorang gadis bak cleopatra. Siapapun yang melihatnya akan terpesona dengan kecantikannya. Kecantikan yang terdapat diluar dan didalam.

"Kau sudah siap?" Tanya Hikaru

Hinata mengangguk dan mengambil clutchnya dan turun kebawah karena keluarganya sudah menunggu.

Hinata dan keluarganya sampai disebuah restaurant ternama di konoha. Hinata meremas clutchnya. Takut akan kenyataan bahwa Gaara menolaknya mentah-mentah.

"Ah Hiashi!"

Hinata menatap pria dengan setelan klasik disamping Karura. Gaara nampak tenang dan seolah tak terjadi apa-apa.

"Bisakah aku berbicara dengan Hinata sebentar?"

"Ah tentu saja!" Ucap Hiashi

Gaara mengisyaratkan Hinata untuk mengikutinya keatas. Hinata menurut dan mengikuti Gaara dari belakang. Mereka sampai di atap restaurant menikmati bintang-bintang.

"Ada apa?" Tanya Hinata

"Bukankah kau senang?"

"Eh?"

Gaara nampak marah dan mengobarkan kebencian kepada gadis didepannya. Bagaimana mungkin gadis secantik Hinata tak memikat Gaara?

"Kau menerima pernikahan ini kan?! Sialan, aku bahkan tak bisa menentang ayahku dan kau juga!"

Hinata bergetar, yang diucapkan Gaara benar. Hinata tak bisa menentang ayahnya. Jadi, bukan Gaara yang ingin melakukan pernikahan ini?

"Ah sudahlah"

Gaara terduduk lemas. Hinata menatapnya iba. Hinata tahu, Gaara mencintai Matsuri, gadis yang menjadi cinta pertamanya.

"Aku menyukai bintang"

Gaara diam tak berusaha menjawab ocehan yang dilontarkan Hinata. Menurutnya itu sangat tidak penting. Siapa yang tidak suka bintang?

When love.... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang