29 (not revised)

4.2K 247 22
                                    

Seo Joon terlihat puas dengan pilihannya untuk tinggal sementara dihotel ketimbang menumpang di tempat saudara kembarnya. Seo Joon pun menaruh barang-barangnya di samping ranjang king size hotelnya sebelum melompat ke atasnya.

Seo Joon menatap langit-langit kamarnya dengan hati berbunga. Wajah gadis itu masih terngiang. Gadis? Ya, gadis yang tanpa sengaja menabraknya saat hari pertama ia di Seoul.

"Apa mungkin benar dia Minie?"ujar Seo Joon menggumamkan sebuah nama.

Seo Joon pun bangkit dari acara berbaringnya dan langsung menyambar tasnya. Seo Joon membongkar isi tasnya itu dengan tergesa berharap barang ia cari dapat ia temukan.

"Ah, ini dia."

Seo Joon menarik sebuah buku harian kusam dari tasnya. Tangan besarnya mengusap perlahan sampul buku tersebut. Senyum terukir di wajah Seo Joon ketika ia membuka halaman pertama buku itu.

"Minie, apakah itu benar-benar dirimu?"gumam Seo Joon menatap selembar foto dua anak kecil yang masing-masing duduk di ranjang dan di kursi roda.

Flashback

Hari sedikit mendung, udara tiba-tiba terasa dingin dengan hembusan angin kencang menyertai. Nampak Seo Joon kecil sedang duduk di ayunan dengan kaki yang menendang buliran pasir di bawahnya.

Kedua sudut bibirnya melengkung ke bawah dan wajah menunduk ke bawah menatap sepatu ketsnya.

Monoton. 

Dia bosan, menunggu adiknya tanpa melakukan apapun membuatnya bosan setengah mati.

"Uhuk... Uhuk..."suara batuk kecil mengalihkan perhatiannya. Seorang gadis yang sedang bermain seluncuran terlihat terbatuk karena debu yang berasal dari kakinya.

Gadis itu sedang berdiri di tangga kecil sebelum meluncur di papan seluncur. Salah satu tangan menumpu sedang tangan lain ia gunakan menutupi mulutnya saat batuk.

Seo Joon merasa bersalah karena membuat seorang gadis kecil itu terbatuk. Ia pun menghampiri gadis itu, namun hal terjadi justru gadis mungil itu tiba-tiba terpeleset dari tangga.

GREP

Beruntung, Seo Joon cukup sigap menangkap gadis kecil itu. Meskipun untuk anak kecil seusianya tidak terlalu tinggi, tapi setidaknya dia cukup kuat untuk menggendong anak kecil yang tingginya tidak sampai sebatas telinganya.

Gadis kecil itu hanya memejamkan matanya kuat seakan menahan rasa sakit saat terjatuh. Lalu dahinya mengeryit, bukan rasa sakit yang ia rasakan, melainkan pelukan nyaman yang terasa. 

Perlahan dia membuka matanya. Seo Joon menatap dalam mata gadis yang ada dalam dekapannya.

"Permisi, bisakah kau menurunkanku?"tanya gadis kecil itu sopan.

"Ah, maafkan aku."ujar Seo Joon buru-buru menurunkan gadis bergaun biru itu hingga dia dapat berdiri di hadapannya. Gadis kecil itu malu-malu menatap Seo Joon balik dan Seo Joon hanya tersenyum simpul melihat tingkat gadis yang terlihat lebih muda darinya.

"Kenapa kau meminta maaf?"tanya gadis kecil itu masih malu-malu.

"Aku meminta maaf karena aku membuatmu terbatuk terjatuh."ujar Seo Joon.

"Kau tidak bersalah, aku terbatuk karena aku sedang flu dan aku terjatuh karena aku terpeleset."ujar gadis kecil itu tidak mau menyalahkan Seo Joon dan membuat bocah laki-laki itu malah semakin melebarkan senyumnya.

"Tidak."sanggah Seo Joon.

"Kau terbatuk karena aku bermain pasir yang menghasilkan debu dan karena kau terbatuk, kau terpeleset."sahut Seo Joon.

My Crazy Future WifeWhere stories live. Discover now