21

5.6K 509 48
                                    

ᴥᴥᴥ


Jihyun menghampiri adiknya yang terduduk di sofa panjang. Dengan senyum jahil yang masih terpancar di wajah tampannya, Jihyun duduk menyebelahi adiknya yang usianya terpaut delapan tahun dengannya. Baekhyun sedari tadi sudah pergi dari sana membiarkan Jihyun bertemu adiknya.

Tatapan menggoda menusuk Jimin yang sedari tadi memerah.

"APA!?"ujarnya ketus ketika kakaknya tidak henti-hentinya menatap dengan ekspresi yang sama sekali tidak terbaca.

"Kalau aku tidak salah, itu pasti ciuman pertamamu kan?"tanya Jihyun.

"YAK OPPA!?"teriak Jimin sambil memukul kakaknya itu dengan bantal yang ada di dekatnya.

"Hei! Tidak perlu memukulku seperti ini."ujar Jihyun yang menerima serang bertubi-tubi dari Jimin. Jimin pun berhenti memukul.

"Bagaimana?"tanya Jihyun lagi.

"Bagaimana apanya?"jawab Jimin sewot.

"Ciumannya."jawab Jihyun singkat. Mendengar kakaknya menggodanya sekali lagi ia pun berniat memukul Jihyun lagi, tapi sayangnya bantal yang menjadi senjatanya telah berada di tangan kakaknya.

"Wek. Kau tidak bisa memukulku lagi."ejek Jihyun menjulurkan lidahnya.

"Kata siapa?"ujar Jimin tak mau kalah yang kemudian melayangkan tangan kanannya.

"Aww..."ringisnya sebelum tangannya benar-benar memukul kakaknya itu.

"Kau terluka Jimin, biar kupanggilkan Baekhyun untuk mengobatimu."ujar Jihyun mengerlingkan amtanya ke arah Jimin dan bangkit dari duduknya.

"Tidak mau. Aku ingin minum saja."tolak Jimin.

"Kau diam saja."ujar Jihyun mengusak ujung rambut Jimin lantas pergi.


Jimin's POV

Kenapa kejadian it dilihat banyak orang?! 

Geez... Ini benar-benar memalukan!! 

Itu adalah ciuman pertamaku, itu terjadi tidak sengaja dan─...ITU DILIHAT BANYAK ORANG!!

Lalu kemana sekarang Baekhyun? Enak saja, dia main pergi setelah mengambil kesucian bibirku.

"Aww..."ringisku ketika lengan kananku yang lecet terasa sakit.

"Dimana ya kotak P3K yang dibawa Baekhyun? Bagaimana bisa dia membawa kotak itu pergi ketika luka belum selesai diobati?"gerutu sebari berjalan menuju dapur. Aku haus mungkin saja ada minuman juga kotak obat di sana.

"Jadi kau masih mau aku mengobatimu?"tiba-tiba terdengar suara yang tida asing di telingaku. Aku pun mengedarkan pandanganku. Tak ada siapa-siapa.

"BOO!!"Baekhyun tiba-tiba mengagetkanku dengan tiba-tiba muncul di hadapanku. Aku yang tidak siap merasakan tubuhku hilang kendali.

Oh tidak..

Aku hanya memejamkan mataku siap merasakan hantaman lantai jika saja aku benar-benar terjatuh. Kenapa akhir-akhir ini aku sering tidak bisa menjaga kesimbanganku?

BRUK

Tapi kenapa aku merasa di tarik seseorang ke depan. Seperti ada sesuatu yang menghalangiku menghantam lantai keramik villa ini plus ada suatu yang merengkuh pinggangku.

Aku memberanikan diri membuka mataku.

Dheg

Jantungku hampir saja copot ketika kusadari bahwa Baekhyun sekarang ada di bawahku. Maksudku─aku menindihi tubuh Baekhyun yang menatapku dengan sirat yang tidak terbaca─oh dan jangan lupakan lengan putihnya melingkar di tubuhku.

My Crazy Future WifeWhere stories live. Discover now