11

5.6K 535 14
                                    

ᴥᴥᴥ


Ponsel Jimin bergetar di saku celananya. Jimin segera merogoh sakunya, mengambil benda tipis itu dan menekan tombol hijau di layarnya.

"Halo?"sapa Jimin. EXO segera menutup mulut mereka segera ketika Jimin menaruh jari telunjuknya di bibirnya.

"Aku? Sedang tidak ada di rumah. Kenapa?"

"Baiklah, aku akan ke sana sebentar lagi."ujar Jimin setelah percakapan singkatnya dengan Min Ah melalui ponsel.

"Sepertinya aku harus pergi."ujar Jimin.

"Tapi bukankah kau masih sebentar di sini? Bahkan makan siangmu belum habis."ucap Sehun seperti tidak rela Jimin pergi.

"Hehehe, tapi ini sangat penting oppa."ujar Jimin lengkap dengan cengiran yang kemudian membawa semua peralatan makannya ke dapur.

"Aku akan mengantarmu."ucap Sehun dengan santainya menarik tangan Jimin.

"Tidak, biarkan aku yang mengantar Jimin, aku yang membawa dia kemari jadi aku juga yang harus mengantarnya kembali."ujar Baekhyun menahan tangan Jimin yang lainnya. Selama beberapa detik Baekhyun menatap tajam wajah datar Sehun.

"Kau ingin bersaing?"batin Sehun sebari menatap tajam hyungnya itu.

"Kau juga menyukainya?"giliran batin Baekhyun bersuara seperti menjawab suara hati Sehun.

"Lebih baik aku pulang sendiri."ujar Jimin sambil menghentakkan kedua tangannya berharap belenggu tangan baekhyun dan Sehun lepas. Sia-sia, dua orang ini masih menggenggam pergelangan tangannya tanpa menyadari tangannya mulai memerah.

"Jangan, aku akan diomeli eomma jika membiarkanmu pulang sendirian."ucap Baekhyun dengan alasan logisnya.

"Sudahlah Sehun,biarkan Baekhyun mengantar Jimin. Bukankah kita harus menghadiri acara fansign nanti? Dan kau Baekhyun, segera antar Jimin sebelum aku yang mengantarnya sendiri."tukas Suho mencegah pertikaian siapa-yang-mengatar-Jimin antara Sehun dan Baekhyun berlanjut.

Baekhyun menarik tangan Jimin lembut sambil memperlihatkan senyum kemenangannya pada Sehun.

"Aku pergi dulu."ujar Jimin sambil membungkukkan badan meskpun Baekhyun menggeret dirinya.

"Bye-bye, lain kali datang lagi ya?"ujar Kyungsoo sambil melambaikan tangannya pada Jimin.

"Akan aku usahakan!"jawab Jimin yang telah diseret jauh oleh Baekhyun. Baekhyun mendorong bahu Jimin agar masuk ke dalam mobil. Baekhyun sudah duduk di kursi kemudi tapi ia belum juga menyalakan mesin mobilnya dan hanya menatap intens Jimin yang ada di sampingnya bergelut dengan handphonenya.

"Jiminie!"panggil Baekhyun lembut. Jimin segera memalingkan wajahnya ke arah Baekhyun dari layar handphonenya.

"Tak ada yang pernah memanggil namaku semanis itu."batin Jimin dengan jantung yang mulai berdegup kencang.

"Hmm?"gumam Jimin. Baekhyun bungkam dan menunjuk wajah Jimin dengan dagunya.

"Apa? Bicaralah yang jelas?"tanya Jimin sewot. Baekhyun masih diam memandang ke arah lain.

Tiba-tiba ia mendekatkan wajahnya dengan milik Jimin, wajahnya maksudnya dan membuat Jimin memundurkan kepalanya namun baru beberapa centi kepala Jimin bergerak tengkuknya telah menyentuh sandaran kursi.

Deru nafas Baekhyun menerpa wajah Jimin dan membuat pipinya merona. Beberapa detik Baekhyun menatap mata Jimin. Menikmati pemandangan setiap relief wajah Jimin. Mengagumi mata indah milik Jimin secara langsung.

"Kenapa dia sangat cantik?"tanya Baekhyun pada dirinya sendiri. Jimin mengedipkan kelopak matanya beberapa kali selagi meredakan degupan jantungnya yang memacu.

"Apa yang kau lakukan Baekhyun?"tanya Jimin gugup karena wajah Baekhyun berada tak kurang dari lima centi di hadapannya. Sedikit lagi sebelum ujung hidung mereka saling bersentuhan.

"Ah. Kau belum memakai sabuk pengamanmu."ujar Baekhyun segera mengalihkan pandangannya dan menarik seatbelt di samping Jimin lalu kembali duduk di tempat semula.

"Apa aku baru saja menyadari bahwa jantungku berdegup kencang?"tanya Baekhyun dalam hati.

Baekhyun mulai menyalakan mesin mobil dan memulai perjalanan dalam diam.

"Sial, aku tertinggal selangkah."


Sehun's POV

Aku baru saja ingin menyimpan kunci mobilku setelah Suho hyung menasehatiku panjang lebar namun mataku seolah panas ketika melihat pemandangan yang kupikir lumayan menyesakkan.

Baekhyun hyung menatapku dengan salah satu sudut bibir tertarik sebelum mendekatkan wajahnya pada seseorang di samping.

Bukankah itu Jimin? Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku meskipun itu cukup membuatku cemburu. Yeah, aku sudah mengakuinya. Aku menyukai Jimin sejak pertama kali ia masuk di kelasku. Dan aku harus berbuat sesuatu sebelum Jimin jatuh hati pada Baekhyun hyung.

Kembali dengan apa yang aku lihat. Beberapa detik Baekhyun hyung menatap Jimin lekat-lekat, tinggal beberapa inchi lagi sebelum ujung hidung mereka bersentuhan. Astaga, apa yang dipikirkan Jimin? Kenapa dia sama sekali tidak keberatan?

Sial, aku tertinggal selangkah. Sepertinya Baekhyun hyung benar-benar memancingku kali ini. Baiklah, jika itu maumu. Aku akan bersaing.












>>tbc<<

gimana? cerita cinta segitiga baek-stal-hun bakalan di mulai saat ini :D


My Crazy Future WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang