Trust me

2K 186 23
                                    

aku membulatkan mataku pada jason, mempertanyakan perkataannya sedangkan wajah jason terlihat santai setelah mengatakannya, "apa maksudmu? aku bahk-----"

"maaf menungguku terlalu lama." Justin berjalan cepat kearahku dan segera menarik tanganku untuk segera beranjak dari sofa. aku menatapnya dengan heran namun pandanganku kembali pada jason yang kali ini melipat kedua tangannya di depan dada dan memandangiku serta Justin yang ada disebelahku. "apa maksudmu?" tanyaku sekali lagi dengan serius.

"jangan dengarkan perkataannya febe, semua hanya lelucon baginya." Justin mengalihkan pandanganku dari jason dengan menuntunku untuk pergi dari ruangan ini dan berjalan menuju pintu besar di sisi kanan ruangan ini. "aku tidak mengerti perkataannya. aku ingin meminta penjelasan darinya." protesku dan berusaha melepaskan kaitan tangan justin dari lenganku namun tenaga justin begitu kuat menahanku.

"kau tidak perlu mendengarkannya." balas Justin cepat yang diikuti dengan langkahan kaki kami. "Justin kau harus menceritakan segalanya." kali ini Jason bersuara cukup kuat dibelakang sana, Justin menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya yang diikuti denganku, "apa yang kau bicarakan?" ketus Justin yang membuatku semakin tak mengerti dengan semua yang mereka katakan tapi aku menyadari bahwa ada sesuatu yang mereka sembunyikan.

"kau tidak bisa berlalu begitu saja justin, perempuan disebelahmu mempunyai jati diri yang sebenarnya." tambah Jason yang membuatku mulai mengerti akan hal yang baru saja disampaikan jason.

Justin adalah masa laluku tetapi pria disebelahku ini bahkan tak ingin mengakuinya, ia hanya bungkam.

"kau---"

"sepertinya aku mengerti semuanya." cetusku, kali ini aku memandang Justin. apa yang baru saja dikatakan jason adalah bagian dari masa laluku? aku pernah membunuh seorang manusia? gila. aku bahkan tak bisa membayangkan hal itu. Aku menatap justin dengan penuh tanda tanya dan pandangan tak percaya akan eksistensi nya saat ini dihadapanku, laki laki tampan tepat di depanku ini mencintaiku dengan gilanya. Sulit dipercaya.

Apakah dulu aku juga mencintainya?

Justin mengalihkan pandangannya, "aku bisa menjelaskan semuanya." kali ini ia bersuara. "sekarang" balasku sedikit menuntut akan penjelesan darinya. Justin menarik tanganku untuk pergi dari ruangan ini dan membawaku ke sebuah ruangan luas yang hanya terdapat piano di tengah ruangan ini, ya ruangan ini lebih terlihat seperti ballroom.

Justin sontak melingkarkan tangannya pada pinggangku yang membuatku membulatkan mataku dan berusaha melepaskan tangannya dariku, "tidak seperti ini, justin. Lepaskan aku." aku berusaha menyingkirkan tangannya yang melingkar dari pinggangku namun tenaganya terlalu kuat untuk dapat kulawan.

"aku tidak ingin seperti ini, jelaskan segalanya." lanjutku sekaligus menatap kedua matanya dengan serius. justin memalingkan wajahnya dariku dan memejamkan matanya, "katakan padaku, apakah itu benar?" tanyaku lagi kali ini aku menaikkan nada suaraku. Justin masih membuka matanya namun pandangannya masih teralihkan kearah lain yang membuat tanganku meraih wajahnya dan membuatnya menatap kedua mataku saat ini, "jawab aku."

Justin melepaskan tangannya dariku dan mengusap wajahnya frustasi, "Justin jawab ak---"

"ya itu benar! aku mencintaimu febe, sungguh." jawabnya dengan penuh penekanan yang membuatku sedikit terkejut. aku tidak begitu terkejut akan apa yang baru saja ia akui karena sebelumnya aku telah mendengar itu dari mulut jason, tapi yang tak habis kupikir, mengapa ia memilih untuk bungkam tanpa mengatakan segalanya? aku mungkin akan mengubah sikapku menjadi lebih baik padanya namun ia hanya diam seakan tak ada apapun yang terjadi.

"baiklah jika kau mencintaiku mengapa kau tak mengatakan segalanya? kau membiarkan aku kehilangan jati diriku begitu saja, saat aku bertanya beberapa waktu yang lalu tentang semua ini kau bahkan berbohong, jadi seperti itukah cintamu?" aku hendak membalikkan tubuhku untuk pergi darinya namun sebuah tangan menarikku begitu saja dan membuatku jatuh kedalam sebuah pelukan. ya, Justin tengah memelukku saat ini.

Revenge ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang