Ch. 12 : Takdir

215 15 4
                                    

DRRRTTT

Tanah bergetar dengan hebatnya saat kepala rubah api itu meledak diudara, tekanan angin yang sangat kuat menghempaskan segala sesuatu yang berada dibawah, termasuk Kiryuu, dia terlempar kearah semak - semak saking kuatnya tekanan angin yang menerjangnya.

"Aduduh!!"

Kiryuu merintih sakit saat beberapa duri tajam menusuknya. Kiryuu lalu bangkit dari semak - semak itu sambil membersihkan duri yang menancap di jersey olahraga miliknya. Sekarang penampilan Kiryuu sudah kembali normal seperti saat di awal pertandingan.

"Waahh..... Anginnya kuat sekali ya... Ahaha..." katanya sambil tertawa.

DEG!

"Are ?"

Tiba - tiba badan Kiryuu limbung kedepan dan terjatuh dengan wajah yang menghantam tanah, seluruh tubuhnya mati rasa.

"Haahh.... Efeknya parah sekali..."

("Kan sudah kuberi tau... Kau gak mau dengar sih..")

Terdengar suara Sera dari dalam kepala Kiryuu.

"Tak ada pilihan lain bukan ? Lagipula semua sudah berakhir baik..."

Kiryuu mencoba mengubah posisinya menjadi berbaring dan berhasil, dia lalu memandang portal ghaib yang masih terbuka diatas sana, seketika matanya melotot.

"Kok gak tertutup ?!! Harusnya gerbang itu sudah tertutup kan ?!!" tanya Kiryuu pada Sera melalui telepati. Sera mendengus.

("Gerbang itu terhubung langsung dengan 'Neraka'... Jadi tidak bisa semudah itu tertutup... Mungkin..")

"Mungkin ?"

SRRIIINNGGG!!!

Tiba - tiba nampak seberkas cahaya berwarna biru kehitaman yang meluncur kearah gerbang ghaib diatas sana. Kiryuu melebarkan matanya lalu menyengir setelahnya.

"Bodohnya aku.... Kan masih ada dia... Ahahak..." ujar Kiryuu sambil tertawa.

.

.

.

.

.

.

[Pusat kota, beberapa menit yang lalu...]

TAP

TAP

TAP

WHUUSSH!!

Shiro dengan lincahnya melompat dari satu tiang lampu jalan ke tiang lampu lainnya dengan cepat sembari memotong - motong roh liar yang melayang menghalangi jalannya.

CRASSH

"Minggir makhluk jelek!!" katanya sambil berteriak kesal. Shiro sedang bergerak menuju Kin Tower dan puncak tower itu adalah tujuannya. Dari situ dia bisa melepaskan sihir besarnya.

TING

Tiba - tiba insting milik Shiro yang sudah terasah memberitahukan jika beberapa meter didepan sana ada sesuatu yang berbahaya yang menunggunya. Namun, karena tidak ingin membuang banyak waktu Shiro tetap melanjutkan perjalanannya.

Phantom WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang